✮13

329 71 86
                                    

"Dan mungkin ini bakal jadi yang terakhir, terima kasih

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Dan mungkin ini bakal jadi yang terakhir, terima kasih..."
- minhee -

Changwook memegangi perut nya demi menahan pendarahan.

"Nyerah aja..." pinta Yunseong.

Lelaki itu berjalan mendekati sang adik sambil mengeluarkan es tajam.

Sekuat tenaga Changwook berusaha menarik benang lagi. Tapi energi nya sudah habis.

"WOY SETAN!!" Panggil Woobin sambil berlari ke arah Yunseong.

Yunseong menengok, ia melakukan eye-contact dengan Woobin.

Klek

Tubuh Yunseong lemas, ia menjatuhkan es tajam yang dibawa nya.

Woobin jatuh pingsan.

"Changwook!!" Panggil Minhee.

Changwook menengok.
"Kalian berdua??"

"Lu gapapa kan??" Tanya Minhee.

"Cuma pendarahan doang di perutㅡ"

"CUMA PENDARAHAN DOANG!? Elu musti di rukiyah..." tegur Minhee.

"Gila...Minhee, kalo masuk ke badan orang, kitabisa ngerasain emosi mereka juga kah??" Tanya Woobin yang ada didalam tubuh Yunseong sekarang.

"Iya bisa..." jawab Minhee yang lagi sibuk ngerobek kemeja nya buat nahan pendarahan Changwook.

"Bisa dirasakan, Yunseong ini lagi lovesick boy~ sama lu..." ucap Woobin.

Minhee cuma natep orang itu datar.

Woobin menggerakkan tubuh Yunseong untuk mengambil es tajam tadi.

Ia pikir ini ide yang bagus untuk melemahkan fisik Yunseong dengan cara menyakiti diri sendiri sekarang.

"Lu mau ngapain??" Minhee panik.

Tiba-tiba Yunseong menusuk kaki nya sendiri.

"WOOBIN BLOON!!" Teriak Minhee.

"Lah anjir sakit nya berasa juga di gw!?" Batin Woobin.

Es tajam itu dicabut kembali, sehingga darah segar menetes dari kaki lelaki itu.

✮ASTÉRIA ; inferno || Cravity x Drippin [FanFic]Where stories live. Discover now