✮01

619 109 32
                                    

•

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Minkyu keluar dari rumah nya. Ia menyaksikan bagaimana sebagian rumah nya diselimuti asap hitam tebal

Disisi lain, ia juga takut Wonjin mungkin kecewa pada nya setelah ini.

"Minkyu..."

Dengan penuh penyesalan Minkyu menengok ke arah Wonjin yang memanggil nya.

"Rumah lu kenapa?" Tanya Wonjin.

"Bola nya meledak..." Ucap Minkyu.

Wonjin mengerutkan alis sambil terus menatap sebagian rumah Minkyu yang hancur.

"Heee~ jadi bener rumah lu yang barusan meledak..." ejek Minhee yang datang sambil membawa 3 dompet.

"Lu habis ngapain?" Tanya Minkyu.

"Dibegal..." jawab Minhee santai sambil ngitungin duit dalem dompet.

"Dia yang dibegal atau dia yang nge- begal orang dah??" Batin Minkyu.

"Oh iya...Wonjin, gw mau ngasih tau sesuatu. Tapi semoga lu gak galau habis ini..." ucap Minhee.

"Apa??" Tanya Wonjin.

"Tentang dugaan kalau kita udah balik normal, gw pikir itu salah..." ucap Minhee yang memindahkan uang-uang dari dompet ke saku celana nya.

"Maksud nya salah?" Minkyu dan Wonjin mulai panik.

Minhee menghela nafas sambil tersenyum. Ia memetikkan jari.

Wonjin dan Minkyu hanya diam menatap anak itu.

Perlahan rintik hujan turun.

"Minhee...jangan bilangㅡ!!" Wonjin panik.

"Iya...bener. Lu berhasil nuker power kita masing-masing...dan menghampus ambisi pembunuhan dari anak buah Jungyeop..." jelas Minhee

"Jadi...itu lah kenapa kita masih inget satu sama lain..." tambah nya.

"Yang bener aja..." Wonjin mulai murung.

Minkyu membuka ponsel nya lalu memeriksa ramalan cuaca, ternyata memang sudah diramal akan ada hujan malam itu.

Minhee tertawa gemas, Minkyu langsung mukul ubun-ubun Minhee.

✮ASTÉRIA ; inferno || Cravity x Drippin [FanFic]Where stories live. Discover now