"Jadi, Reon itu punya pacar dan pacarnya si Reon itu punya temen. Nah, salah satu teman dari pacarnya Reon itu adalah orang yang lagi digosipin deket sama Bara soalnya murid murid LHS sering banget liat mereka duduk berdua atau jalan berdua disekolah." Jelas Leorina dengan sabar.

" Setau gue, cewe itu juga lumayan dekat sama Reon" Kinaya menambahi.

Angel memicingkan mata, merasa geram dengan perempuan tidak tahu diri yang berani merebut Bara-nya. "Lo berdua tau namanya?"

"Siapa ya? Erinza? Arinda? gatau deh. Pokoknya namanya gak jauh-jauh dari yang gue sebut" Ungkap Kinaya.

Angel menggepalkan tangannya erat. Lihat saja, dia tidak akan tinggal diam.

***

Gaisa berbaring disofa, kakinya ia silangkan sambil memegang ponselnya ditangannya.

Gadis tiga belas tahun itu mendadak lapar ketika melihat instastory salah seorang temannya tengah mengunggah boomerang yang memperlihatkan paket bucket ayam KFC, burger, dan kentang goreng.

Melirik Gavin yang ternyata sedang sibuk dengan game-nya. Sebenarnya, Gaisa ogah meminta tolong pada Gavin mengingat biasanya dia selalu meminta kepada Beltran atau Bara karena dia tahu betul kakaknya yang pemalas itu akan selalu menolak permintaannya.

Tetapi berhubung Bara sedang tidak ada dirumah dan Beltran yang juga entah pergi kemana, mau tidak mau dia harus meminta pada Gavin. Sebenarnya masih ada satu orang, yaitu Daren. Namun, mengetahui bahwa Daren dan Gavin tidak ada bedanya membuat Gaisa batal untuk menghampiri lelaki yang dua tahun lebih tua darinya itu. Jika dia gagal merayu Gavin kali ini, barulah dia akan menghampiri Daren untuk merayunya walaupun sepertinya akan sulit mengingat Gavin dan Daren sama-sama pemalas.

"Bang,"

"hm? apa?!" Tanya Gavin ngegas dengan mata yang menatap ponsel serius, tidak lupa tangannya yang bergerak lincah berusaha untuk memenangkan gamenya.

"Laper. Temenin drive thru mekdi ya?" Gaisa mengeluarkan puppy eyes yang biasanya sering ia tujukan pada Beltran saat meminta sesuatu.

Gavin melirik adiknya sekilas lalu kembali fokus pada ponsel. "Males."

"Ih, bang! ayooo.. " Gaisa merengek membuat Gavin berdecak.

"Pergi aja sendiri sana. Lo sendiri yang bilang kemarin kalo lo udah dewasa. Mandiri dong, jangan taunya cuma nyusahin orang!" Ucap Gavin judes.

Gaisa berusaha mengelak walaupun jelas-jelas dia pernah mengatakan kalau dirinya telah dewasa minggu lalu saat berada dikamar Gavin bersama abang-abang sepupunya dan juga Daishy. "Ih, kapan aku bilang aku udah dewasa?! Aku baru kelas dua smp sekarang dan aku nggak bisa nyetir mobil, kalo bisa juga aku nggak akan mau repot-repot minta ditemenin"

"Yaudah, gofood aja. Gitu aja ribet!"

"Nggak mau!" Gaisa bersikeras.

"Gue juga nggak mau nemenin lo"

Gaisa memberenggut sebal sebelum akhirnya memilih berteriak. "MOMMY, ABANG NYURUH AKU SENDIRIAN PER—"

Gavin langsung membekap cepat mulut Gaisa. "Nggak usah ngadu! Ayo, cepet!"

Sontak Gaisa tersenyum lebar. "Yeay"

"Drive thru kan?" Tanya Gavin

Gaisa menggeleng. "Kayaknya lebih enak makan disana deh"

Gavin mendesis. "Lo pergi sendiri aja kalo gitu. Gue nggak ada waktu kalo cuma buat nungguin lo makan!"

Bukan apa, tetapi Gavin lebih menyukai makanan rumahan ketimbang fast food.

"MOMMYY—aww sakit! " Baru saja akan kembali berteriak, Gavin lebih dulu menjewer telinga Gaisa.

"Dih, najis. Cuma pelan aja lebay!" Gavin melirik Gaisa dengan sorot pongah.

"Dih, nijis. Cimi pilin iji libiy!" Gaisa nyinyir, meniru Gavin dengan ekspresi wajah yang menyebalkan.

Gavin memutar bola matanya lalu pergi mendahului Gaisa.

"Babi lo" Teriak Gaisa tanpa suara. Entah kenapa dia merasa geram, rasanya ingin sekali mencekik Gavin sampai lelaki itu tidak bisa mengeluarkan suara dari mulut pedasnya itu lagi. Kalau bisa, akan lebih baik lagi jika langsung tewas ditempat.

Dia mengarahkan tinjunya beberapa kali pada punggung Gavin yang mulai menjauh sesekali mengangkat kakinya dan membayangkan dirinya menendang Gavin hingga mental.

Ah, pasti puas sekali rasanya.

Gaisa berdeham sejenak. Mengaitkan rambutnya ke belakang telinga sambil menghembuskan nafas keras-keras sebelum kemudian menyusul Gavin ke luar.

***

TBC

baca juga ReonAdara ok.
jgn lupa pollow ig (at) byfiraa_ (yang pakek underscore soalnya kalo yang nggak pakai underscore itu akun lama yang uda gabisa kebuka lagi)


bonus pict*

-Gaisa Hifana William

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

-Gaisa Hifana William

sebenarnya pengen banget cepet2 up buat nyelesain cerita ini krna bbrp bulan belakangan lgi dapet ide cerita baru, tapi ketahan sama cerita yang belum complete. terus sedikitnya dukungan bikin males buat cepet2 up.

btw, publish 00.00, December 27, 2020.
Happy birthday to my self❤️.

Harmony ; family relationshipWhere stories live. Discover now