2

4.6K 401 9
                                    

Jisoo

"I NEED YOU GIRL~"

Aku mencengkeram bantalku dan menutupi kepalaku ketika aku mendengar suara Lisa yang mengganggu. 

"KNOCK KNOCK!" Dia berteriak sambil mengetuk pintu kamarku. 

"PERGI LISA!" Aku berteriak kembali dan mencoba untuk tidur lagi. 

"Aku bukan Anna!" Aku mendengar dia berbicara sebelum menggedor pintuku lagi. 

"Buka!" 

"Aish!" Aku melempar bantalku dengan kesal dan berjalan menuju pintu. "Apa!?" Aku berteriak saat membuka pintu. 

"Wow! Kamu terlihat sangat galak." Dia tertawa mengabaikan kekesalanku. 

"Kamu benar-benar bodoh!" Aku mendesis. "Bagaimana kau bisa masuk ke dalam sini?" Aku bertanya dan melompat ke tempat tidurku lagi. 

"Aku menggunakan pintu." Dia berkata. 

"Tentu saja, idiot! Maksudku bagaimana kamu bisa masuk!?" 

"Jangan meragukan kemampuan aku Jisoo." Dia mendecakkan lidahnya.  "Kita agen." Dia menyeringai. 

"Masa bodo." Aku menutupi diriku dengan selimut.

"Apakah kamu masih akan tidur?"  Dia bertanya duduk di tepi tempat tidur. 

"Tidak, aku mencoba untuk mati." Aku menjawab dengan sinis. 

"Oh." Dia tertawa. "Pokoknya, bangun! Kita harus pergi ke markas!"  Dia memukul punggungku dengan bantal. 

"Ini hari istirahatku Lisa! Biarkan aku istirahat!" Aku mengerang. 

"Tidur 15 jam sudah cukup istirahat Jisoo. Kita ada latihan hari ini." Dia berhenti dan melihat jam tangannya.  "Kita seharusnya tiba di sana pada jam 1 siang." Dia melanjutkan. 

"Bisakah kita melewatkannya? Hanya sekali?" Aku bertanya duduk. "Aku masih lelah." 

"Ya?" Dia bertanya dengan curiga. 

"Tutup mulutmu. Kami tidak melakukannya tadi malam." Aku memutar mataku. 

"Oh, kupikir kau melakukannya. Karena aku dan Chaeyoung melakukannya-"

Aku melempar bantal ke wajahnya membuatnya berhenti bicara.

"Sshh! Aku tidak mau mendengarnya!"

"Kenapa?" Dia tertawa. 

"Itu lucu--" Dia mengerang saat aku memukul wajahnya dengan bantal lagi. 

"Simpan untuk dirimu sendiri!" Aku menggeram dan turun dari tempat tidur.  "Aku akan mandi, keluar." Kataku. 

"Kenapa? Aku sudah melihat tubuh telanjangmu." Dia mengangkat bahu. 

"Ya, karena kamu mengintipku saat aku mandi!" Aku melihatnya. 

"Aku tidak bermaksud begitu. Aku baru saja mau pipis saat itu." Dia membantah melambaikan tangannya. 

"Ya, benar. Sekarang, keluar!" Aku berteriak. 

Dia memutar matanya sebelum berjalan keluar. 

...........

"Aish! Aku benar-benar tidak merasa ingin meninju wajahmu sekarang." Aku berkata pada Lisa saat kami sedang mengenakan pakaian latihan. 

"Kalau begitu biarkan aku meninju wajahmu." Dia berkata dengan bersemangat. 

"Kamu berharap." Aku menyeringai mengencangkan sepatu botku.

Unexpected One | JensooTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon