"Enggak kok baru aja nyampe" jawab naya

Jeno Dateng bawa 2 gelas jus

"Lo kok di rumah jen?"

"Ya menurut Lo yang bawa Naya kesini siapa kalo bukan gue?"

"Sihh sensi banget sih adik kamu hon" ucap Echa mengadu pada suami nya

"Dasar Cepu mentang mentang ada yang belain"

"Udah udah Jen ngalah dikit sama bumil" ucap Mark.

"Yuri dibawa mama sama papa hon di belakang jadi aku tinggal bentar buat beli keperluan adek nya ya?" Echa meminta izin

"Iya udah jangan kecapekan" Mark mengusap rambut echa Sebelum kemudian memberikan kartu hitam nya.

Naya hanya bisa menjerit dalam hati melihat betapa beruntungnya Chantika mendapat suami yang kaya dan tentu sangat menyayangi nya.

"Ayok nay kita cus"

"Kak pergi dulu ya?" entah apa fungsi nya Naya menanyakan itu pada jeno

Memang Jeno siapa hingga ia harus meminta izin pada Jeno?

"Iya hati hati nay" hanya itu balasan Jeno.

Naya mengangguk lalu menyusul Chantika keluar.

"Gimana hubungan Lo?" Tanya Mark setelah kedua perempuan itu tak nampak lagi

"Ya gak gimana gimana"

"Maksud gue udah pacaran atau gimana?"

"Enggak pengen pacaran"

"Jen jangan mulai deh"

"Liat aja nanti nya jadi gimana" Jeno mengendikkan bahu nya.














🔗🔗🔗















🔗🔗🔗

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"teh Cha temen aku mau nyusul gapapa kan?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"teh Cha temen aku mau nyusul gapapa kan?"

"gak apa apa atuh nay enak makin banyak yang nemenin" ucap echa

My LectureWhere stories live. Discover now