P E R T A M A - Mulai

13 9 6
                                    

Selamat menikmati perawalan alur :)

......

9 tahun kemudian,

Arama berada di halaman rumahnya. Sekarang ia memutuskan untuk tinggal di rumahnya, ya mungkin ada saudara atau kerabatnya selalu mampir melihat keadaanya. Arama tumbuh menjadi anak yang pendiam, suka melamun dan merenung.

Bahkan Arama sering menyendiri. Sehingga, ia tidak memiliki teman yang ada temannya selalu membully bahwa Arama itu bisu. Walaupun Arama tertekan, ketegaran hatinya selalu kuat. Berparas cantik namun misterius,

Masa-masa SMA nya sangat suram, ia tidak begitu gaul jarang berinteraksi dengan orang lain, kalau dimulai baru dia akan merespon.

Itu dimulai saat Arama mengetahui, pada masa itu kedua orang tuanya dikepung oleh mafia rentenir mengepung rumah mereka karena telat 5 bulan tidak membayar hutang. Dengan cara yang cukup sadis, bacokan serta sayatan. Marv terkena peluru pada bagian perut. Serta Ely, terpukul kencang hingga tewas keduanya. Sungguh tragedi mengenaskan.

Untung saja dengan antusias pihak Panti Asuhan beserta kerabat membayar semua hutang tersebut. Sementara mafianya di penjara selama 20 tahun atas tuduhan pembunuhan berencana.

Segitu jelas kan... simak aja sampai ending. Love you untuk pembaca setia❤

※※※※※※

Arama dengan rambut terurai lurus sedang menyapu halaman rumah, terlihat banyak daun berserakah. Ditengah menyapu ada panggilan masuk di ponselnya. Arama mengambil di dalam saku celana, menerima panggilan sambil menempelkan permukaan layar pada telinganya.

"Heh bisu."

Teman-teman memanggilnya si Bisu di mulai saat teman-temannya benci terhadapnya. Itu juga termasuk ejekan untuk Arama. Seorang Arama hanya masa bodo tidak mau ambil pusing hanya karena nama itu. Karena dia pendiam jadi, disamakan dengan Orang Bisu.

"Apa?"

"Buku catatan kimia lo dibakar oleh Gista di tempat pembuangan sampah belakang sekolah."

Arama membuka mata lebar-lebar, sungguh tega sekali Gista. Dia adalah ketua genk terjulid namun pintar. Sikapnya lumayan kejam di setiap ada yang lebih populer atau pandai darinya, Gista selalu berbuat sesuatu agar mangsanya menderita dan sengsara. Serta kapok untuk mengnyainginya.

Arama salah satu murid terpintar apalagi dalam hal berbau Kimia. Melalui media pembelajaran, ia selalu memanfaatkan untuk berkarya selain menulis karangan atau quotes. Arama hanya terus mengutarakan mimpi dan mengabaikan semua ancaman serta perlakuan tidak baik dari mereka.

"Serius?"

"Ya gua serius lah masa bercanda! Dasar SI BISU!"

Tanpa basa-basi ia bergegas berlari untuk mengunci pintu rumah dan berangkat menuju sekolah.

..........

Arama melihat buku catatan Kimia nya hangus terbakar dengan mendengarkan tertawa puas dari Gista bersama ke-4 temannya. Arama lansung menghampiri berjongkok di dekat hangusan buku tulisnya.

Mendongakkan kepala ke arah mereka yang kejam. "Kenapa kalian bakar?" lirih Arama menahan tangisan.

Gista menghampiri Arama serta mendorongnya hingga telapak tangan Arama terkena hangusan buku masih ada arangnya. Arama meringis kesakitan meniup-niup telapak tangan sementara mereka tertawa jahat.

"Kenapa kalian tega sama Arama?! Arama gak pernah berbuat jahat seperti kalian!" lawan Arama terduduk di atas tanah.

"Lo ngelawan!" lancang Gista menendang bahu Arama dengan kasar. "Bawa itu anak! Kurang hajar!"

Selembar Pesan Tertunda [ON GOING]Where stories live. Discover now