Lampau [Kejutan Ultah Arama]

19 10 4
                                    

Ini adalah masa-masa terakhir ia bersama kedua orang tuanya. Sebuah pengalaman tak terduga terus lekat mengalir di kehidupan.

※※※※※※

Hembusan kecil meniupkan api pada 7 batang lilin sesuai dengan umurnya, sebelumnya ia berdo'a terutama meminta dipanjangkan umur kedua orang tua. Dengan tepukan tangan meriah dari kedua orang tuanya (Marv dan Ely), setelah ia meniupkan lilin.

"Happy Brithday anak ku sayang." ucap Marv, mengecup kening sang anak.

"Selamat ulang tahun anak bunda.... semoga panjang umur, sehat selalu tambah pintar ya nak sekolahnya. Okey." lirih Ely mengacak-ngacak rambut sang anak.

"Iya, agar kita bangga mempunyai anak pintar dan baik seperti kamu." harap Marv semoga tersemogakan.

Sang anak tersenyum riang hingga gembira, beruntung sekali mempunyai orang tua seperti mereka.

Dilanjutkan memotong cake blakcforest bertuliskan, Happy Brithday 5 years old to Arama Marvely.

Yap ia adalah Arama anak imut berparas cantik berulang tahun. Anak bekulit putih bersih ini memotongkan kue ulang tahunnya, setelah itu Arama menyuapi kue untuk mereka. Menerima suapan dengan tersenyum manis saja Arama tertawa lepas dengan clemotan krim di bibir mereka.

Inisatifnya ia membersikan krim mengenakan tisue. Melihat tingkah lucunya, mereka ikut tertawa kecil sembari mengambil hadiah untuk sang buah hati.

Masing-masing mereka memberikan kado untuk Arama. Yang pertama dari ayahnya yaitu sebuah boneka unicorn rainbow.

"Ini hadiah untuk anak ayah paa.....ling cantik, buat di peluk saat bobo." ucap Marv.

"Terimakasih ayah." suara mungil Arama sedikit terharu.

"Nah, ini untuk mu..." ucap Ely menyodorkan buku kosong agak tebal di hiasi gliter terbungkus rapih dengan plastik transparan.

Lantas, Arama menerimanya mendongakkan kepala menatap Ely. "Ini untuk apa bunda?" tanya Arama sangat mungil.

"Kamu kan suka menulis dan bercerita, dan cita-cita kamu ingin menjadi penulis kan? Dengan kamu menulis diary wawasan ide mu akan lebih luas."

Arama mengangguk kecil,"Kalau Arama sudah besar nanti Arama ingin.... memberikan inspirasi untuk orang lain melalui karyaku." harap Arama.

Marv mengelus kepala Arama dengan tulus,"Tetaplah semangat dan raihlah mimpi, ayah dan bunda dukung kamu."

"Iya nak, kami sangat mendukung kamu apapun itu selama masih befaedah." dukung Ely di akhiri cengiran.

Arama sedikit menguap mungkin dia mengantuk karena mereka merayakannya pada pukul 00:00 dan sekarang sudah pukul 00:30. Arama tersenyum simpul dengan tatapan sendu. Tanpa pintaannya, mereka mengantarkan Arama sampai ke dalam kamarnya.

"Bobo biar pulas ya, nanti pagikan kamu sekolah." lirih ayah menutupi sebagian tubuh Arama dengan selimut.

Setiba senyuman Ely sungguh mengharukan dengan mata membulat sempurna,"Bunda janji, nanti pagi akan ada kejutan lagi.... tidur ya biar pulas....."

Dengan melangkah menuju luar kamar, Ely mematikan lampu kamar serta menutup pintu kamar.

Arama sungguh senang tersenyum. Mulai tidak sabar dengan kejutan apa yang dialaminya pada hari ulang tahun.

...........

Pagi mulai cerah, sinar matahari menembus jendela kamar Arama, ia terbangun duduk di atas ranjang. Mengucekkan mata, pendengarannya mulai tajam. Suara ramai serta isakan tangis dari luar kamarnya. Dengan rasa keponya, Arama beranjak dari ranjang.

Selembar Pesan Tertunda [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang