🖐🖐✌☝️

793 60 2
                                    

Aku lalu memasuki gang menuju tempatku.

"Bright...kau baru pulang ?"tanya salah satu penghuni rumah dibawahku .

"Iya kak..."

"Ada yg nungguin dari tadi ?"

"Siapa kak ?"

"Aku tdk tahu...bukan temanmu atau yg pernah datang kesini ?"

"Terimakasih kak... "

Aku lalu naik keatas utk melihat siapa yg menungguku.

"Tuan...aku sudah menunggumu dari jam 4 ?"

"Jangan panggil aku tuan!memangnya aku tuanmu... sekarang jam 5:30 aku mandi dulu tunggu sebentar lagi !aku persiapkan baju2ku dan adikku "

"Itu tak perlu anda tak perlu mempersiapkan apapun karena disana sudah disiapkan semua "

"Benarkah "kataku aku tak habis pikir, kenapa dia persiapkan semuanya ?.

"Iya tuan.. "

"Oh...jadi dia sudah persiapkan baju seragam seperti pelayannya ya...biasanya org-org kaya seperti dia pelayannya pakai seragam kan...ayo..."

Kami lalu turun dari rumah menuju mobil yg terparkir didepan gang.

Setelah menempuh perjalanan selama 20 menit kami tiba disebuah rumah mewah dan besar, utk sesaat aku tertegun dgn rumah didepanku.

"Silahkan masuk tuan !ikuti saya... nanti saya tunjukkan kamar tuan dan adik tuan "kata pelayan itu yg datang menghampiriku.

Aku lalu mengikuti langkah pelayan itu sampai didalam aku melihat para pelayan yg sibuk mondar mandir, seperti sedang mempersiapkan sesuatu.

"Ini kamar anda "kata pelayan itu membuka pintu dan mempersilahkanku masuk, aku lalu tertegun saat melihat luas dan isi kamar itu.

"Apa kau tidak keliru membawaku kekamar ini... kamarnya sangat besar dan.....?"

"Tidak...ini utk tuan tempati... silahkan mandi dulu nanti anda harus berganti baju yg akan dipersiapkan para pelayan ."

"Oh iya... "

Setelah pelayan itu pergi aku masih mengagumi isi dan luas kamar itu.

"Cooper disini dulu ya!kakak mau mandi dulu ?"kataku sambil mengangkat adikku kekasur dan memberinya semua permainan yg td dibelikan ibuku, adikku hanya mengangguk sambil bergulingan diatas kasur.

Aku lalu mandi dikamar mandi, ketika aku memasuki kamar mandinya juga sangat mewah.

Ketika aku keluar dari kamar mandi aku melihat satu setel baju dan celana diatas kasur ketika kulihat lagi, ternyata ini bukan seragam utk pelayan tapi ini lebih seperti setelan jas utk acara resmi .

"Tuan anda belum memakai baju ?"tanya salah seorg pelayan wanita yg masuk kekamarku dan melihatku masih memakai piyama yg mereka sediakan .

"Apa kau tidak salah memberiku baju ?ini bukan seragam utk pelayan seperti kalian ?"

"Tidak tuan...malam ini nyonya besar mengadakan perjamuan makan dua keluarga "

"Nyonya besar maksudmu ibunya Win ?"

"Bukan !itu ibunya tuan muda Dew "

"Lalu dimana org tuanya Win ?"

"Kalau itu...maaf!saya tak bisa menjawabnya tuan...aku kesini hanya disuruh tuan muda utk mengasuh dan menjaga adik tuan selama anda mengikuti perjamuan makan "

"Oh...baiklah aku ganti baju dulu dikamar mandi "

"Silahkan tuan "

Setelah selesai berganti baju aku lalu keluar dari kamar dan sampai diluar aku bingung harus pergi kemana tempat perjamuannya .

"Maaf tuan !mari saya antar tempatnya "

"Oh terimakasih...aku benar2 bingung dgn rumah ini "

Akhirnya dgn diantar pelayan itu aku sampai ruangan yg luas dgn meja makan bulat memanjang yg sangat mewah dgn peralatan makan dan dekorasi yg sangat mewah.

Aku lalu duduk disalah satu kursi meja makan itu, setelah menunggu selama 5 menit akhirnya ada yg memasuki ruangan tempat aku menunggu dan dia adlh Win dgn setelan jas resmi, utk sesaat aku terpukau dgn penampilannya, selama ini aku tak pernah melihat dia memakai setelan jas dan dia sangat ....tampan.

Win lalu duduk tepat didepanku.

Satu persatu ada yg datang memasuki ruangan itu, seorg pria paruh baya dgn wanita sosialita, setelah itu muncullah seorg wanita yg pernah kulihat, dia adlh Ramida dgn gaun yg anggun berpenampilannya dan sangat cantik seperti seorg wanita berkelas, dia lalu duduk disamping Win .

Setelah itu masuklah Dew dan juga wanita yg selama ini sering kulihat yaitu buguru Punpun, tapi kali ini dia sangat cantik berpenampilan tdk seperti biasa aku lihat disekolah adikku .

Ketika aku melihat Punpun memasuki ruangan itu aku ingin menyapanya tapi Punpun yg melihat, dia langsung menaruh jari telunjuknya dibibirnya agar aku tak bicara.

Suasana dimeja makan sangat sepi tak seorgpun yg membuka suara hingga akhirnya masuklah seorg wanita cantik setengah baya berpenampilan elegan disusul seorg laki2 .

Ketika wanita itu masuk semua yg duduk dimeja makan masing2 lalu berdiri menyambut wanita itu, aku yg tak tahu akan hal itu hanya duduk terdiam.

"Sepertinya ada org baru dimeja ini ?boleh aku tahu siapa dia ?"tanya wanita itu .

"Dia tamuku...tante!namanya Bright...kami satu fakultas..."jawab Win sambil berdiri dan memberi salam wai pada wanita itu, apa dia ibunya Dew yg disebut nyonya besar.

"Siapa nama org tuamu dan dari perusahaan apa...tuan Bright ?"

"Aku...aku..."jawabku gugup karena tak bisa menjawab bahwa aku hanya anak org biasa .

Dew lalu berdiri dan menyebutkan nama ibuku serta suaminya yg berinvestasi disalah satu perusahaan besar dinegeri ini, aku hanya tertegun dgn jawaban Dew bagaimana dia tahu semua ttg ibuku .

"Oh jadi dia ibumu...wanita yg beruntung itu ya...sekarang silahkan dimakan ?dan aku akan mulai pembicaraan ini "

Dia lalu mengangkat gelas anggur dan mengangkatnya mengajak yg lain.

"Aku akan mulai maksud makan malam ini...Win minggu depan acara pertunanganmu akan dipercepat dgn Ramida karena org tuanya akan mengurusi bisnis diluar negeri...jadi dia ingin kalian bertunangan dulu... "

Win yg mendengar pertanyaan itu berhenti makan dan menatapku tanpa berkedip, ada apa dgnnya kenapa dia menatapku seperti itu.....?

"Sepertinya aku tak bisa tante... "

"Apa ?"tanya ibunya Dew dgn expresi terkejut.

"Seperti yg tante lihat kami pernah putus dan aku mencoba utk kembali padanya...tapi itu sangat sulit bagiku utk memulai seperti dulu...apalagi sekarang  aku sudah jatuh cinta padanya... aku....sangat menyukainya  dan .....mencintainya "katanya sambil menunjukku yg duduk tepat didepannya .

Semua org  yg mendengar perkataan Win dimeja makan itu sangat terkejut apalagi ibunya Dew, hanya Dew dan Punpun yg tak terkejut dgn kata2 Win .

"Win....?"tanya Ramida yg duduk disamping Win sambil memegang lengan Win seperti mencoba meminta penjelasan dgn perkataan Win .

Aku yg sedang menyantap makananku tak kalah terkejutnya dgn pernyataan Win .

Ramida akhirnya menangis dan berlari keluar ruangan itu .

"Keterlaluan kerjasama kita batalkan "ucap ayahnya Ramida sambil keluar ruangan disusul ibunya yg menatapku dgn wajah kesal.

"Win...keruangan kerja tante sekarang juga... "ucap ibunya Dew sambil berdiri dan keluar dari ruangan itu disusul oleh Win dan suaminya .

Sekarang hanya tinggal aku, Dew dan Punpun.

COURAGE LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang