.00.

4.8K 507 63
                                    

.•°•.

Pagi itu cahaya menerobos masuk melewati jendela kamar izuku. Izuku yang sedang tertidur kini menyipitkan matanya merasa terganggu. Tiba-tiba inko (ibunya) berteriak dari bawah.

"Izukuhhhh.....cepatlah turun atau kamu akan terlambat ke sekolah..." Teriak inko dari bawah.

Setelah mendengar teriakan dari ibunya izuku segera melenggang keluar kamarnya dan menuju kamar mandi, kemudian ia langsung menuruni tangga. Saat ia sampai di meja makan ia melihat makanan di meja yang sudah tersedia. Menu kali ini adalah roti panggang dan susu hangat. Setelah menyudahi aktivitas makanya izuku kemudian berpamitan dengan ibunya.

Ia kemudian keluar rumah dan berjalan menuju sekolah.

.•°•.

Izuku pov

Kini aku berjalan dengan sedikit tidak bertenaga. Pukulan yang diberikan oleh kcchan kemarin masih sangat terasa. Sebenarnya aku sangat membenci untuk bersekolah. Semua orang sama saja. Bahkan guru-guru juga tertawa saat mengetahui bahwa aku quirkless. Namun aku juga tahu bahwa menyalahkan dunia tidak akan ada bedanya. Tidak akan ada yang terselesaikan jika kita terus mengeluh.

Aku mengeluarkan buku catatan hero. Dan mengamati para hero yang sedang berkerja hari ini. Ini adalah aktivitas yang sudah biasa kulakukan karena jarak rumahku cukup dekat dengan sekolah. Biasanya aku selalu mengisi catatan para heroku sambil berjalan menuju ke sekolah (seperti jurnalis) Lagipula ini juga masih terlalu  pagi mungkin malah belum ada seorangpun yang ada disekolah sepagi ini pikirku.

.•°•.

Saat sampai di sekolah kini kulihat mulai banyak para siswa yang berjalan kesana dan kemari. Sebentar lagi pelajaran pertama akan dimulai. Ku lihat kacchan bersama teman temanya mungkin sudah melupakan kejadian kemarin. Namun tanpa sadar kami bertatapan satu sama lain.

"Oii apa liat-liat...kata kacchan dengan nada jengkel."

Aku yang segera tersadar kini langsung memalingkan mukaku. Sambil tersenyum kecut. Tidak akan ada teman yang akan menerima seorang quirkless sepertiku. Tiba tiba keadaan kelas menjadi hening dan seseorang berkemeja rapi memasuki kelasku.

Pelajaran sudah dimulai. Aku benar benar tidak berbicara sepatah kata apapun. Kacchan juga tidak ingin mengambil pusing karena ia tidak peduli.

Skip jam pelajaran terakhir...

"Baik...anak-anak pelajaran akan segera berakhir namun sebelum itu tolong bapak minta untuk mengisi angket rencana masa depan kalian..."guru tersebut kemudian membagikan angket.

Aku membaca sekilas saat kubuka lembaran itu mataku langsung tertuju pada kata hero dengan segera aku langsung melingkarinya. Menjadi hero adalah impianku selama ini dan untuk itu aku juga memilih sekolah hero terbaik yaitu U.A. setelah 30 menit kami mengisi angket tersebut, guru itupun mengecek kembali. Kemudian ia berkata.

"Wah..katsuki bakugou kamu ingin menjadi hero juga? Dan kau juga ingin bersekolah di sekolah hero terbaik(U.A)..." Guru tersebut melirik bakugou sekilas dan berkata kembali.

"Kamu pasti bisa bakugou..." Sambungnya.

Kacchan yang mendengar pujian tersebut hanya memalingkan mukanya. Lalu ia berkata.

Villain DekuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang