Spesial chapter : Sungsun

2.7K 287 30
                                    

Request dari vitavita12

Hihi maaf kalau gak sesuai ekspetasi kakak :D

Aku ngetik ini sambi dengerin lagu Stay with me punya mas chanyeol.

╭───── • ◆ • ─────╮
𝘽𝙤𝙮𝙛𝙧𝙞𝙚𝙣𝙙
𝐽𝑎𝑘𝑒𝑛𝑜𝑜
╰───── • ◆ • ─────╯
sama

Sunoo tahu ini gila, sangat gila.

Bagaimana bisa dia yang satu darah dengan kakaknya saling mencintai?

Istilahnya, satu marga.

Mungkin mereka berbeda ibu, mungkin dia hanya adik tiri kakaknya, tapi kenapa rasa ini harus tumbuh?

Mereka sama, sama sama satu ayah, tapi kenapa mereka saling menyukai satu sama lain?

Perhatian kakaknya yang dianggap kasih sayang antara kakak dan adik salah besar, keduanya saling mencintai diluar kata 'saudara'

Namun kian hari perhatian dan kasih sayang yang diberikan kakaknya semakin kosong, tak ada lagi sapaan pagi sambil memeluk, tak ada lagi bercanda di sepanjang jalan menuju sekolah.

Kakaknya, Park Sunghoon berubah.

Maka hari ini, dia memberanikan diri untuk bertanya pada sang kakak di taman rumah mereka.

"Kak.. " panggil Sunoo.

Sunghoon yang sedang membaca buku menoleh, "Ada apa? "

Lihat, bahkan binar cinta dan senyuman manis kakaknya sudah tidak terpatri dalam wajahnya.

" Apa kakak menyayangi ku? "Sunoo duduk di kursi disisi kakaknya.

" Apa? Kenapa tiba tiba bertanya? "

"Jawab saja, iya atau tidak. Jawablah.." Tuntut Sunoo dengan mata penuh harap.

"Hm.. Ya? Entahlah, tapi tak sesayang dulu, kamu sudah kuanggap adik. " Sunghoon tanpa rasa bersalah menepuk kepala Sunoo beberapa kali.

"Adik? Lalu kenapa aku masih menyayangimu kak, berkali kali aku meyakinkan bahwa kamu kakakku, aku tetap tidak bisa menganggap sayang ini sebagai sayang pada seorang kakak. " Jelas Sunoo.

Sunghoon tertegun, dia mengira Sunoo telah lama melupakan perasaan mereka.

"Menjauh dariku, hapus kenangan kenangan yang lalu, aku sudah tidak mencintaimu lagi, Sunoo. "

"Kakak pikir melupakan perasaan semudah bernafas? " Sunoo mulai meneteskan air matanya.

"Hampir 3 tahun lamanya aku mencintaimu, dan kakak menyuruhku melupakan perasaan ini? Itu tidak mudah kak! "

"Coba saja dulu, kalau kamu ingin berjalan jauh, bukannya harus mencoba melangkah? " Sunghoon tiba tiba merasa tega pada adiknya yang menangis karenanya.

"Bagaimana bisa aku melupakan kakak saat kita didalam rumah yang sama? Bagaimana bisa kakak melupakanku secepat itu? "

"Cepatlah move on, Sunoo. Ini salah, kita tidak seharusnya saling mencintai. " Sunghoon memegang bahu Sunoo.

"Aku tidak bisa kak, aku tidak bisa. " Sunoo menunduk dengan air mata yang terus mengalir dari mata indahnya.

"Kalau begitu cintailah orang lain, perlahan rasa itu akan terhapus sen-"

"Jadi kakak sudah mencintai orang lain? Tanpa ingat bahwa aku berjuang sendiri disini, begitu? "

"T-tidak-"

"Jujur saja kak! Pasti ada yang lain kan? "

"Baiklah, iya. Aku mencintai orang lain, paham? "

Sunoo menatap tak percaya pada Sunghoon, bisa bisanya dia melupakan Sunoo secepat itu sementara Sunoo berjalan jauh dengan hati yang masih digenggam Sunghoon.

"Kita sudah berakhir Sunoo, kita masih saudara satu darah, cepat lupakan aku, Park Sunoo. "Sunghoon berdiri, menatap datar pada Sunoo.

Sunoo benci itu, benci marga yang sama pada kedua nama mereka, marga yang membuat mereka tak dapat bersatu.

" Tak bisakah pelukan terakhir? "pinta Sunoo.

Sunghoon hanya berdiam diri, lalu memilih pergi dari sana.

Sunoo kembali menangis, hatinya sesak, hancur perlahan dengan ingatan akan kenangan mereka dahulu.

Begitu indah, saat saat dimana Sunoo merasakan Euforia-nya yang hancur dengan sangat mudah hari ini.

Seandainya dia tidak bertanya, mungkin hatinya akan lebih hancur saat Sunghoon mengenalkan kekasihnya.

Mungkin mereka belum memiliki status kekasih, tapi perhatian dan cinta layaknya seorang pasangan membuatnya mengira semua akan baik baik saja kedepannya.

Semua salah, salah besar.

Rintik hujan mulai turun, bahkan langit ikut bersedih akan jerit tangis dari matahari yang biasanya ceria dan selalu bahagia,Sunoo.

Sunoo tidak peduli, separuh hatinya masih digenggam erat oleh Sunghoon. Yang sepertinya akan layu dan mati didalam genggamannya.

Disertai wajahnya yang mendongak pada langit, sebuah payung berwarna kuning menutupinya.

"Jangan main hujan hujanan, jangan menangis, aku tidak suka. "

Sunoo menoleh, bulir air matanya kembali turun, dia berdiri dan memeluk laki laki yang memegang payung itu, tak peduli dirinya sudah basah kuyup.

Bolehkah seorang Jake Shim ia jadikan pelampiasan? Hanya sebentar... saja.

"Lebih menyakitkan dari
berbeda agama, cinta kami
membara dalam darah yang
sama, dan kami

Tak akan pernah bisa bersatu. "

E N D

Huhu aku update dengan cerita angst yang ga ada angst angst nya menurutku 😭

Maaf pendek ya kak :((

Semangat terus buat kakak yang request, hwaiting kak!💜

Boyfriend「Jakenoo」↳ᴏɴᴇsʜᴏᴏᴛWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu