"Kalian yang berani menyakiti putraku harus mati" ucap Taeyong yang kembali menembak kearah depan.

Orang-orang yang tersisa dan mulai merasa terancam terlihat menghentikan laju mobil mereka dan memilih bersiap dalam posisi bertahan seraya keluar dari mobil untuk mengintai Taeyong.

Pria cantik itu terlihat menoleh sebentar saat merasakan lengannya yang ditarik oleh Jaehyun hingga sekarang si dominan tengah menjadikan dirinya sebagai tameng untuk melindungi suami mungil dan putra kecilnya itu dibelakang tubuhnya.

Taeyong tersenyum tipis saat menatap punggung kokoh Jaehyun yang berdiri di depan dan dengan segera membawa David dalam pelukannya.

"Menyerahlah Jung Jaehyun. Kau juga Lee Taeyong. Serahkan saja kekuasaan Lee padaku, kau sudah tidak mungkin duduk di kursi kepemimpinan sekarang!"

"Jangan bermimpi! Putraku sudah menangani semua itu" balas Jaehyun.

"Ck. Kami akan membunuh dua cecunguk itu setelah kami membereskan kalian!"

"Mommy. Apa cekalang kita ditangkap dan dikulung di menala" bisik David pelan yang membuat Taeyong terkekeh seraya menggeleng pelan.

David terlalu sering mendengar dongeng dari Jaemin sepertinya.

"Tentu tidak cupcakes, nantikan ada polisi yang akan menangkap mereka semua" balas Taeyong yang membuat senyum manis David mengembang.

Bocah kecil itu bahkan tidak peduli dengan banyaknya senjata yang diarahkan pada mereka sekarang.

Dipikirannya, sekarang mereka sedang bermain video game versi nyata.

"Mom. Ciapa yang jadi Cindelalla?" tanya David lagi yang membuat kening Taeyong menyerngit.

Sejak kapan Cinderella bermain polisi dan penjahat?

"Dave. Diam dulu ya, Ayah dan Mommy sedang melawan penjahat selama menunggu polisi datang" bisik Taeyong yang membuat wajah David berubah keruh dengan bibir mengerucut.

Tanpa Taeyong sadari si kecil kembali mengotak-atik ponselnya di balik pundak sang Papa yang tengah berfokus menghadap depan untuk mendengar negosiasi antara Jaehyun dan para pengejar itu.

"NONO YUNG! DAVI LAPAL NAK CUCU. TAPI MELEKA DAK MAU LEHAT BUAT ISTILAHAT HUHU" teriak David dengan nada mengadu di depan ponsel yang tengah menampilkan wajah tampan Jeno yang terlihat mengeram marah saat menangkap pemandangan di belakang David.

"Brengsek!"

--tut.

"Hiss. Kenapa malah mati cih?" kesal David seraya melempar kasar ponsel berlogo apple digigit itu ke tanah dan menatap kesal orang-orang yang tengah mengelilingi mereka.

"Kalian cemua. Davi hate you! Mainnya nanti caja dong. Davi lapal tau! Mommy~~" pekiknya setengah merengek di akhir.

"Aku tidak akan memaafkan kalian semua" geram Jaehyun dengan tatapan tajamnya kearah depan.

DOR.

"Jaehyun!" pekik Taeyong saat menatap suaminya yang menyerngit pelan saat merasakan sebuah peluru menembus kulit lengannya.

"HUWAAAAA! YAYAH!!" tangis David seketika pecah saat melihat darah mulai mengalir dari lengan sang Ayah yang justru malah membawa tubuh kecil David dan Taeyong kedalam pelukannya.

"Yayah. Mommy. Huwaaaaa MAK YUNG! NONO YUNG MELEKA JAHAT~"

Hingga--

DOR.

DOR.

BRAK.

BOOM.

Suara letusan peluru yang diakhiri dengan hantaman dan ledakan kecil, sedikit banyak telah memecah ketegangan di tempat itu hingga David sontak menghentikan tangisnya dan beralih memeluk leher sang Ayah dengan erat.

Hal itu juga terlihat membuat posisi orang-orang yang menjaga mereka terlihat cukup kacau.

"Kakek cantik. Yayah beldalah" adu David saat melihat kedatangan Baekhyun yang entah muncul dari mana hingga sekarang berdiri tepat dihadapan pemimpin dari para penyerang itu.

Baekhyun mendecak sinis.

"Kau melakukan banyak kesalahan hari ini dan sesuai dengan pasal 1 ayat 3 yang kutulis. Orang-orang seperti kalian harus segera di basmi" ucap Baekhyun seraya mengeluarkan katana tajam dari balik punggungnya dan mengacungkan ujung pedang panjang itu kearah depan.

"Kau terlalu sombong. Kau tidak akan mampu melawan kami, kalian itu layaknya domba yang terjebak diantara kawanan serigala!" ejek pria di depan Baekhyun yang justru dibalas sang ratu dengan senyum merendahkan.

"Owhiya?" kekeh Baekhyun bersamaan dengan datangnya rombongan dari Chanyeol dan anak buahnya yang membuat semua penyerang itu terlihat kaget.

"Owhiya?" kekeh Baekhyun bersamaan dengan datangnya rombongan dari Chanyeol dan anak buahnya yang membuat semua penyerang itu terlihat kaget

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।

"Kesalahan terbesar kalian adalah berani main-main dengan kami. Kalian sudah melukai putraku. Mengancam menantuku dan yang paling tidak bisa kutoleransi adalah--kalian sudah menakuti cucuku hingga menangis. Kita lihat--- apa yang akan di lakukan Phoenix soal masalah ini" ucap Baekhyun yang membuat orang-orang itu terlihat kaget.

"P-phoenix? Maksudmu-- Loey Park?"

"Menurutmu?" ejek Baekhyun saat mendengar suara langkah kaki mendekat kearahnya.

"Habisi mereka semua"

Singkat. Padat. Tak terbantah.

Hanya itu kalimat singkat yang keluar dari bibir Chanyeol untuk memulai pembasmian panjang dihari itu.

Bisa menebak yang terjadi selanjutnya?

Sementara itu tidak jauh dari tempat keributan. Tepatnya-- beberapa ribu kaki diatas udara.

"Akan kuhabisi mereka semua" geram Mark seraya menekan kuat laju helicopter yang dikendarainya sekarang.

.
.
.
.
.
Mrs.Oh

Sun. Dec 6.2020

MAFIA IN LOVE / BOSS (END) जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें