Satu

75K 1.7K 25
                                    

Lorong ini tampak masih sepi dan sunyi. Aku melihat jam tangan bewarna tosca yang biasa kupakai setiap hari.

6.05

Aku lebih cepat 5 menit ketimbang biasanya, efek hari pertama masuk sekolah kali ya, jadi kecepetan seperti ini. Hm, Aku memang senang berangkat lebih pagi ketimbang siswa yang lain. Kesunyian dan ketenangan yang kudapatkan bisa membuatku merasa nyaman dan santai.

Aku terus menyusuri lorong kelas 11 dan berjalan menuju kelasku.

XI IPA 1 .

Terletak di sudut lorong dan dekat dengan taman. Sekolahku merupakan sekolah swasta terbaik dan sekolah paling asri yang berada di kota ini. Siswa siswinya banyak menorehkan prestasi baik dibidang akademik maupun non-akademik. Dan salah satu siswa yang sering menyumbang piala dan prestasi itu adalah aku.

Aku sampai di kelasku yang masih sepi ini. Kunyalakan lampu kelas, kemudian berjalan menuju tempat duduku yang berada di pojok belakang kelas. Setelah duduk di sana, aku mengambil ponsel dari sakuku.

Aku membuka akun wattpadku dan meneruskan membaca cerita yang kubaca semalam.

*********

"An.." Sapa seseorang sambil menepuk pundakku. Aku melihat ke arahnya dan menaikan sebelah alisku.

"Dicari Bu Fat.." Katanya datar.

Aku hanya menganggukan kepalaku lalu berjalan keluar kelas.

Hah.. pasti membicarakan olimpiade lagi. Bakalan lama nih. Padahal udah niatan mau baca wattpad sewaktu istirahat pertama...

Aku terus menggerutu dalam hati sampai aku berhadapan langsung dengan Bu Fat .

"Ana.." Sapa Bu Fat sambil tersenyum manis.

Aku menganggukan kepalaku dan tersenyum tipis untuk membalas sapaan beliau barusan.

"Bisa ikut ibu sebentar ke perpustakaan?" Tanya Bu Fat yang masih menunjukan senyum dan sifat ramahnya.

"Bisa Bu." Jawabku sopan. Bu Fat kemudian membawaku menuju perpustakaan dan mengambil tempat duduk di pojok dekat rak buku bagian ensiklopedia.

Tempat duduk perpustakaan di sekolah ini memanjang dan terdapat kursi-kursi yang berada di sepanjang meja dan saling berhadapan. Ada 5 meja panjang dan kursi-kursi yang menyertainya dan beberapa meja kecil serta karpet untuk tempat para murid yang hendak membaca sambil lesehan. Koleksi buku di perpustakaan ini juga cukup lengkap, baik buku penunjang pelajaran, ensiklopedia, novel, dll.

oke, cukup penjelasanku tentang perpustakaan ini sebelum pembicaraanku melantur lebih jauh lagi.

So, aku duduk di hadapan Bu Fat yang sedang membuka file yang ia bawa-bawa sejak aku melihatnya di depan kelas tadi. Aku menunggu Bu Fat hingga akhirnya beliau menatapku lalu menyerahkan selembar kertas ke hadapanku.

Aku mengambil kertas itu lalu hendak membacanya.

"Itu formulir pendaftar olimpiade matematika internasional, An." Kata Bu Fat saat aku mulai membaca judul tulisan di kertas itu.

'FORMULIR PENDAFTARAN'

Aku menatap Bu Fat dengan tatapan datar, sedangkan Bu Fat hanya tersenyum sambil memandangku.

Seriously Ma'am? Apa kurang cukup piala yang aku sumbangkan saat aku kelas satu.

oke, bukannya sombong, tapi aku memang sudah sangat sering menyumbangkan piala ke sekolah ini. Garis bawahi ya, sudah sangat sering.

Saat bulan pertama aku masuk sekolah ini, Bu Fat yang mengetahui prestasi yang pernah kutorehkan di bidang Matematika saat aku SMP menghampiriku dan memintaku agar aku mengikuti pelatihan OSN atau Olimpiade Sains Nasional. Jujur, aku tidak tahu mengapa Bu Fat bisa mengetahui hal tersebut. Tapi aku menyangka Ayahku yang memberitahukan hal ini pada pihak sekolahan.

Hidden FeelingWhere stories live. Discover now