Mereka melihat kearah Jeno yang akan menyebrang, dan Jeno tidak suka pemandangan tersebut, hingga akhirnya ia berlari tanpa melihat arah kanan dan kiri sampai pada akhirnya ada sebuah mobil yang melaju dengan cukup kencang kearah Jeno. Semuanya meneriaki Jeno, namun pada saat itu, Jeno tidak merasakan tubuhnya terpental akibat mobil tersebut melainkan ia merasa tubuhnya terjatuh pada dekapan seseorang.

Jeno membuka matanya dan melihat orang yang sudah menolongnya dari mobil yang akan menabrak dirinya tersebut, dan orang itu adalah Jaehyun, dan sejak saat itu Jeno mau menerima keberadaan Jaehyun dalam keluarga nya.

Flashback end...














***

Malam pun tiba, Jeno berada pada tempat ini setelah beberapa jam yang lalu ia mengajak kedua sahabatnya untuk ke tempat ini.

Suara lagu yang berisik, beberapa manusia yang berkumpul untuk menari, wanita dengan pakaian sexy nya, dan bau alkohol yang menyengat. Ini adalah tempat pelarian Jeno dari segala masalah hidupnya, ia terduduk pada salah satu sofa sembari menunggu kedua sahabat nya tiba, didepannya sudah terdapat beberapa botol alkohol dan sebagian sudah kosong akibat ulah Jeno.

Mark dan Haechan, iya mereka lah yang diajak oleh Jeno ketempat ini. Mereka yang baru saja tiba dibuat kaget ketika melihat keadaan Jeno yang buruk?

"Shit man, lo kenapa? " Tanya Mark.

"Gila, sebanyak ini lo abisin sendiri Jen? Lo ga pernah seburuk ini sebelumnya, lo kenapa bro? " Sahut Haechan.

Jeno tak menjawab, namun tangannya yang menggenggam gelas itu terulur dan mengode kedua sahabat nya itu untuk mengisi gelas tersebut dengan alkohol.

"Jen udah, lo kenapa? " Tanya Mark lagi.

Haechan hanya menggeleng ketika melihat Jeno, Jeno sudah dibawah alam sadarnya, ia mabuk.

"Jaemin anjing! " Racau Jeno. "Kenapa lo suka ngerusak hidup gue ha? " Jeno menghentikan kalimat nya dan tertawa. "Lo ga akan tenang sama gue. " Lanjutnya.

Haechan kembali dibuat heran dengan Jeno, pandangannya beralih pada Mark yang sedang menatap Jeno sama seperti Haechan.

"Mark, gimana nih? " Tanya Haechan.

"Bawa kerumah lo aja, yakali kita bawa pulang ke rumahnya. Yang ada dia abis sama bokapnya. " Jawab Mark.

















***

Kini Jeno telah berada dikamar Haechan, kedua sahabatnya itulah yang membawa Jeno ke kamar Haechan dengan susah payah. Sedangkan Jeno, dia masih dibawah alam sadarnya.

Sejak diperjalanan tadi Jeno sudah meracau tidak jelas sehingga membuat kedua sahabatnya itu dibuat kebingungan dengan sikap Jeno.

"Jen sadar woy. " Ucap Haechan. "Gue ambil minum dulu, kalo hp Jeno bunyi biarin aja. " Lanjut Haechan.

Kini hanya ada Mark dan Jeno, Jeno masih saja terus meracau tidak jelas. Mark kebingungan karena Jeno terus mengucapkan nama Jaemin.

Hp Jeno berbunyi, Mark melihat nama ayah Jeno dilayar hp Jeno namun ia enggan mengangkatnya. "Jen bangun, ayah lo nelpon. " Ucap Mark sembari menggoyang tubuh Jeno.

Jeno mendengar ucapan Mark, namun ia masih dibawah alam sadarnya. "Gak, gue gak mau Jaemin orangnya! " Racau Jeno lagi.

Haechan pun tiba sembari membawa segelas air minum dan diberikan pada Jeno. "Minum dulu lo. " Titah Haechan.

"Tadi ayah lo nelpon. " Singkat Mark.

Jeno terkejut, ia menyemburkan air yang diminum nya. "Bangsat untung aja ga kena muka ganteng gue. " Protes Haechan.

"Lo angkat? " Jawab Jeno masih dengan kesadaran yang belum seutuhnya.

"Gue angkat, gue bilang anaknya lagi mabuk dirumah Haechan. "

"Anjing goblok, abis gue kalo balik kerumah, lo goblok banget si, lo temen gue bukan? "

"Bercanda bro, ga gue angkat kok tenang aja. "

"Anjing."

"Lagian lo kenapa si? Mabuk sampe segitunya, mana Jaemin mulu yang disebut, lo suka sama dia? " Tanya Haechan.

"Lo kira gue homo, gila. "

"Terus lo kenapa? "

"Jaemin adik tiri gue. "

"HAH?! "





















TBC.

Maaf update telat terus 😭 Aku lagi sibuk banget sama tugas sekolah, sekarang juga lagi ujian.

Oh iya buat kalian yang lagi ujian, selamat ujian ya💚💚

Vote dan komen juseyo ☺💚

hate•na jaeminWhere stories live. Discover now