›Arabelle Zea Atkinson

41 3 0
                                    

Seorang gadis cantik yang sedang duduk di tepi dermaga yang menghadap langsung pada lautan lepas.

Dia sangat bahagia terlihat dari mimik wajah nya yang tidak berhenti tersenyum.
"Benar benar damai" bicaranya dalam hati.

Gaun putih indah yang di padukan dengan surai cokelat gelap pada rabut bergelombang serta mata cokelat terang yang sedikit senada dengan warna surai gadis cantik itu.

Angin yang mengenai surai dan wajah cantik nya membuat nya menutup kedua mata nya sambil tersenyum karena terbawa perasaan damai yang di rasakan nya.

Saat mata nya terbuka yang bisa dia lihat adalah lautan lepas yang begitu tenang dan damai.
hanya terdengar deru ombak menenangkan dan kicauan burung yang bermain di atas lautan itu.

"Apa di dalam sana setenang yang nampak dari sini?" tanya gadis itu entah pada siapa.

Dia menggelengkan kepala nya untuk mengusir bayangan dia berada di dalam lautan yang nampak tenang itu.

Berenang dan tenggelam adalah dua hal yang tidak pernah menjadi bagian dalam pikiran nya.
gadis itu merasa sesak setiap membayangkan dirinya berada di dalam air itu,entah kenapa.

Gadis itu menatap kedua kaki nya yang menjuntai ke bawah hampir mengenai air laut itu karena posisi nya yang duduk di pinggiran dermaga.

"Kau akan menyakitiku jikalau aku masuk ke sana kan?aku tau itu" bicaranya sambil tersenyum seolah air itu mendengar suaranya.

Dia kembali menatap lautan lepas itu,mata nya berkeliling kesana kemari seraya tersenyum.Dia harus pulang sebelum memutuskan tidak mau pulang dari tempat ini.

Mengangkat kaki nya lalu berdiri,saat hendak berbalik gadis itu merasa tubuh nya terhempas ke belakang,tentu saja dia kaget.
hal terakhir yang dia lihat adalah dua orang yang berdiri dengan wajah tersenyum seolah mengatakan bahwa mereka puas membuat gadis itu masuk ke dalam sana.

Tubuh nya terasa melayang ke belakang sebelum akhirnya masuk ke dalam lautan damai itu.
benar saja,di dalam sana tidak sebaik yang kelihatan dari luar.

Tidak tau harus melakukan apa saat tubuh nya mulai masuk terlalu jauh,cahaya yang dia lihat di atas sana semakin jauh pertanda dia tenggelam semakin dalam.

Tak ada yang bisa dia lakukan selain berharap adakah seseorang yang mau meraih tangan nya dan membawa nya menuju terang itu lagi.Dia tidak suka berada di dalam sini,di sini gelap.

Tubuh nya kaku seolah mengikuti kemana lautan itu membawa nya.
dia merasa tidak berguna karena tidak bisa menyelamatkan diri nya sendiri.Tidak berontak atau berusaha berenang,karena dia tau itu sia sia.

Semakin dalam,sepi,terlalu damai,gelap,dan tubuh yang kaku adalah paduan yang di rasakan gadis itu sekarang ini.

Di sebuah ranjang queen size dalam kamar dengan dinding berwarna putih bersih terlihat seorang gadis yang tertidur tidak tenang di tengah ranjang itu.

Keringat yang keluar dari dahi nya dan wajah yang ketakutan menandakan gadis itu berada dalam mimpi yang buruk.

Hanya di terangi dengan lampu tidur di nakas dekat ranjang membuat kamar ini terlihat temaram dengan sinar bulan yang nampak dari luar pintu balkon.

Apa yang terjadi dengan gadis itu dalam mimpi nya,kenapa dia bahkan sampai meneteskan air mata dan berkata selamatkan dirinya dengan suara kecil hampir seperti bisikan.Gadis yang malang.
.
.
.

Aku terbangun dan menutup wajahku dengan kedua tangan ku,lagi-lagi mimpi sialan itu mendatangi ku.
nafas ku masih memburuh membayangkan jika saja itu kenyataan.
aku terus berusaha menetralisirkan diriku agar tenang.

Unknown DreamWhere stories live. Discover now