Part 2

8.5K 611 2
                                    

This is part 2------- Happy Reading---------

-------------------------------------------------------------

Marcus POV

   Gadis Nerd yang manarik. Tidak pernah seseorang menatapku seperti ia menatapku dengan tajam dan merendahkan.

  Lihatlah dirinya. Bahkan dengan penampilannya dia berjalan dengan kepercayaan diri penuh atau aku bisa menyebutnya angkuh. Bagaimana mungkin ia bersikap seperti itu didepan semua orang?.

Dari yang kuketahui ia sekolah disini karna beasiswa, tidak ada teman, tak ada pembicaraan lama, dan tak ada yang menatap matanya.

   Dia dapat menghindari segala cacian dan makian para murid dengan ketidakpeduliannya. Biasanya wanita seperti dia akan menjadi bahan bulian disekolahku, dan tidak jauh beberapa hari dia akan meninggalkan sekolah kami dengan tangisan.

“apa kau akan terus membaca buku itu?”

Tanyaku yang sudah bersamanya sekitar satu setengah jam yang lalu. Gadis ini hanya diam dan tidak menanggapi pertanyaanku seolah suaraku hanya angin lalu.

“sampai kapan kau akan bersikap seperti ini Laura? Apa kau tak ingin berteman dengan yang lainnya? Kau bahkan tak menjawab satupun pertanyaanku” ucapku kembali.

“apa kau tidak bosan dengan buku itu? Apa aku tak lebih menarik dari buku itu?” tanyaku lagi tak mau diam.

BLAM

  Aku terperanjat ketika buku yang menutupi wajahnya itu ia hempaskan keatas meja sehingga menimbulkan suara gaduh.

Untung saja tak ada orang disini.

Kulihat Laura menelengkan kepalanya dan mengalihkan pandangannya padaku.

“ya, aku akan tetap membaca buku ini. Dan aku tak akan merubah sikapku kepada siapapun ditempat ini terutama padamu karna aku memang tak memiliki pemikiran untuk berteman dengan siapapun, dan juga aku tak akan pernah bosan membaca buku karna mereka menyuguhkan fakta. Dan itu lebih penting dibandingkan mendengarkan semua bualan dari mulut cerewetmu itu. Dan baru kali ini aku bertemu dengan seorang lelaki bermulut perempuan.”

   Wanita itu menjawab semua pertanyaanku dengan ekspresi datar dan aku hanya diam dan mematung mencoba mengolah apa yang aku baru dengar tadi. Dia… membentakku?

Dia pikir dia siapa?

  Aku berlari mengejarnya dan kudapatkan lengannya dan membenturkan tubuh mungil itu ketembok yang berada didekatku.

Heran…

  Hanya aku yang terengah disini. Wanita itu menatapku dengan tatapan menantang dan angkuhnya.

Hey nona, itu harusnya milikku.

“Kau…. Bagaimana kau bisa…

“cihh… kau pikir aku bodoh? Kau tak akan bisa menjadikanku barang taruhan untuk mendapatkan mobil. Jadi jangan ganggu aku selagi aku diam…”

  Gadis itu menghentak tanganku kasar lalu masih berjalan angkuh meninggalkanku yang masih menahan emosi.

“gadis miskin itu mempermalukanku?” aku kembali menyeringai.

“lihatlah apa yang akan kau dapatkan ketika kau tidak tau dengan siapa kau berhadapan nona Laura Olivera”

***

Author POV

  Laura mulai meninggalkan ruang kepala sekolah dengan membawa tropi yang bertuliskan  Juara 1.

Dia hanya melegang santai… namun ia merasakan ada yang aneh dengan orang-orang sekitar yang memandanginya. Telinganya mendengar suara yang membicarakan dirinya.

Kakinya terhenti menemukan segerombolan orang yang menatap papan madding yang besar itu.

  Semua orang melihat kearah Laura dan mulai menyingkir dan membiarkan gadis itu melihat juga.

-LAURA OLIVIA, KELAS  A-1 MENJADI WANITA MALAM UNTUK BERSEKOLAH DI COLLGE ALPIN-

  Gadis itu hanya menelengkan kepalanya dan sedikit mengerutkan alis sebelum ia meninggalkan tempat itu tanpa kesan apapun dan membuat orang lain heran.

---------------------------------------------------------------

     Laura mengemasi buku-bukunya setelah mendengar bunyi lonceng yang memekakkan telinganya.

Gadis itu berjalan santai meninggalkan kelas ketika seluruh ruangan sudah sepi. Ia tidak terlalu suka keramaian seperti kebanyakan orang lainnya.

  Kaki indah itu melangkah keluar dari gerbang sekolah dan tiba-tiba…

-BYUUURRR-

“hahahahahahahahahaha”

Tawa banyak orang menggelegar ketika melihat pemandangan yang tidak layak ini.

“dasar B*tch”

  Laura yang basah kuyup disirami air dari belakangnya. Rambut jalinan gadis itu basah dan kacamatanya mengabur, namun ia masih melihat dengan jelas Marcus berdiri tanpa tertawa namun menyeringai menantang kearahnya.

  Ia tau dalang semua ini… pikir Laura....

TBC

Next.............

My Best Cool LauraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang