Chapter 1

1.5K 111 27
                                    

Kabar buruk menimpa keluarga Hargreeves, Ayah dari 8 saudara telah meninggal dunia karena serangan jantung, kabar itu meluas di media sosial. Seluruh anggota keluarga ku tahu dan kita berkumpul dirumah ayah untuk berduka cita.
Dihalaman belakang rumah, kita semua merenungkan dan berdoa.
Aku yang mendengar kabar ini sakit hati dan tidak menyangkanya, ayah adalah orang yang baik kepadaku, walaupun dia suka memerintah namun itu dia perbuat untuk kita lebih disiplin dan bisa mengendalikan kekuatan kita.

Selesai berduka, kita semua kedalam rumah dan makan malam bersama

Di makan malam tersebut terlihat suasananya tidak seperti biasa, Ben yang melihat suasananya tidak nyaman, dia membuat lawakan dan bertingkah lucu untuk merubah suasana agar lebih nyaman, namun Allison menolak

"Ben? kamu gila? kita lagi berduka, bukan waktunya untuk seperti itu, liat kondisi lah" ucap Allison

Lalu Ben terdiam dan kembali duduk.
Niatnya Ben memang untuk menghibur namun anehnya dia tidak melihat kondisi dan alhasil diomelin neng Allison.

Keesokan harinya, Aku menelfon Five untuk berjalan jalan agar tidak bosan dirumah, dan five menerimanya.
Kita dijalan tertawa riang dan melakukan hal lucu, saat dijalan ada satu hal lucu yang membuat five malu 3 keturunan, ketika kita sedang berjalan menuju tempat makan, kita bertemu segerombolan cewe yang sangat aneh dan alay, lalu mereka menggodai five
salah satu cewe berbicara kepada five

"haaii mas perjaka, ikut kita yuu, kita main main bareng"

"hah? hmm sorry i can't" jawab five

"aaduh mas udah ikut aja ayuu, kita having fun aja"

pada saat itu aku diam diam meninggalkan five agar aku tidak kena imbasnya

"GET OUT STUPID GIRL!!" jawab keras five sambil menunjukan muka judesnya

Dan pada saat bersamaan, segerombolan cewe itu pergi namun salah satu nya mencolek dagu five dan mereka tertawa.
Lalu muka five seperti jijik dan ingin menonjoknya, aku hanya tertawa melihat kelakuannya dari jauh.
Lalu five menyadari kalau aku tidak ada disampingnya, dan dia menghampiriku sambil mukanya marah

"EH (NAME), BUKANNYA BANTUIN AKU YA, MALAH NINGGALIN AKU" ucap five dengan muka marahnya

"HAHAHAHAHA, aku engga mau berurusan sama mereka, kan kamu yang digodain jadi biarin aja kamu aku tinggal, lagian itu cewe cantik cantik semua, pilih lah satu itu" ucap aku sambil tersenyum

Five mukul palaku dan berkata

"udah gila ya? itu semua cewe makeupnya menor menor semua, kaya badut tau ga ada cakep cakepnya" jawab five

"HAHAHAHAHA IYA IYAAA, dah yuu lanjut jalan ajaaa"

Sesampainya di tempat makan

"Eh five, kamu beneran gamau sama cewe tadi?" tanya aku dengan muka ngeselin

"Dibahas lagiii, dibilang ga mau aku tu, udah ah lagi makan juga ini ih"

"ihh kalo kamu mau mah bilang aja gausah malu malu"

"Can you shut up? ngomongin itu sekali lagi ku tampol ya"

"HAHAHAHAHA iyaaa maaf, tapi mereka cocok loh sama kamu (nada berbisik)"

Dan five menunjukan muka keselnya yang lucu dan gemesin itu, dan aku tersenyum melihat five.
Selesai makan, aku dan five memutuskan untuk kerumah ayah

Sesampai dirumah ayah

Aku dan five melihat semua saudara ku sedang mengobrol. Dan semua orang melihat kita secara bersamaan

"Eh hai (name), sini sini kita ngobrol ngobrol bareng" kata Luther

Aku dan five kemudian duduk ruang tamu bersama yang lainnya

"Kalian darimana aja, kok baru nongol si, kan ini lagi waktunya kumpul keluarga" Ucap Vanya

"Aku dan (name) baru aja makan siang dan jalan jalan keliling kota sebentar" jawab five.

Pada saat asik mengobrol, Luther dan Diego seperti berdebat tentang sesuatu, mereka membicarakan kematian ayahnya, Luther ingin mencari tahu kematian ayah secara jelas namun Diego tidak ingin karena ayah memang sudah tua dan memang waktunya dia tutup usia, mereka berdebat hebat hingga kita semua kaget dan hanya bisa melihat mereka berdebat

"Ayah ga mungkin meninggal dengan cara seperti itu karena sebelumnya yang kulihat dia baik baik saja" ucap Luther

"Hey, umur tidak ada yang tahu, ayah memang sudah tua dan dia bisa saja terkena penyakit jadi tidak usah diambil susah" jawab Diego

"Tapi aku tidak yakin kalau ayah meninggal seperti itu, mungkin ada hal yang dia sembunyikan"

"only big body but small brain huh"

"Jaga mulut kamu ya Diego"

Karena kegaduhan itu suasana semakin kacau balau dan Vanya yang perasaan nya kacau dan ditambah perkelahian saudaranya, dia seperti tidak ingin itu dan dia seperti kesal, aku yang melihat itu, kemudian duduk disampingnya dan menenangkannya kemudian aku membaca pikirannya Vanya, dan ternyata pikirannya campur aduk dan penuh emosi dan aku terus mencoba menenangkannya, semua orang telah mengingatkan untuk berhenti namun Diego dan Luther tetap saja berdebat, dan tiba tiba kekuatan Vanya muncul dan dia berkata
"Stop, stopp I don't want you to fight, tolong berhenti!!"

Semua barang berguncang hebat, gelas minuman pecah, rumah seperti ingin runtuh dan membuat suasana menjadi panik, aku tidak bisa membuat Vanya tenang dan kekuatannya terus membesar, kekuatannya seperti ingin meledak dan Vanya tidak bisa mengontrolnya.








The Umbrella Academy (TUA X READER) The powers of familyWhere stories live. Discover now