Keceplosan

99 4 1
                                    

Disclaimer

Sekotengs (c) Lifina

Tranquility (c) Lifina

Genre

Romance, friendship

Warning

Contains BL, mungkin OOC karena saya masih belum tahu sifat asli Maudy dan Nica

~~~

Timeline di cerita ini setelah Ezra dioperasi (komik Sekotengs) dan sudah pulang dari liburan di Bali (komik Tranquility)

~~~

"Nyem ... iya, Dokbim, saya akan mempelajari bagian itu, zzzzz ..."

Terlihat seorang bocah, eh, pemuda berambut pirang yang sedang mengigau sambil memeluk boneka beruang.

Tok. Tok. Tok.

Terdengar suara ketukan di pintu kamar Ezra yang membuat Ezra terbangun dari tidurnya.

"Hoaamm ... jam berapa ini?" gumam Ezra sambil mengucek matanya.

Dengan kesadaran yang masih setengah, Ezra pun membuka pintu kamarnya. Ternyata, ibunya lah yang mengetuk pintu.

"Ada apa, bu?" tanya Ezra yang masih mengucek matanya.

"Kemarin, Mbok Jum izin ga datang. Jadi ibu minta Raka menemanimu di rumah, tapi yang datang malah ramean," jawab ibu Ezra.

'Ramean? Palingan Vino sama Dean ikutan'

"Kamu mandi dulu ya, Gian. Ibu mau berangkat kerja dulu."

"Oke, bu. Hati-hati di jalan ya."

Setelah selesai mandi, Ezra pun turun ke lantai 1 dan menuju ruang tamu. Dia melihat bukan hanya Raka, Dean, dan Vino yang datang, tetapi juga Maudy dan Nica.

"Loh? Maudy sama Nica juga ke sini?" kata Ezra.

"Iya, nih, Zra. Mumpung kita berdua lagi off," kata Maudy.

"Tadinya, gue mau ngajak kalian ke pantai Ancol mumpung ada tiket gratis, tapi keingetan kalian baru balik dari Bali," timpal Nica.

"Oh iya, kita berempat baru aja balik kemarin. Jadi, masih lumayan capek," kata Ezra.

"Ya, gapapa kali, Zra, kalo kita pergi ke Ancol, mumpung ada tiket gratisan," ucap koas berambut merah yang tidak berakhlak alias Vino.

Bletak!

Tiba-tiba, Dean menjitak kepala Vino.

"Aduh!" keluh Vino.

"Bego lo, Vin! Ezra 'kan masih belom sembuh bener." omel Dean. Memang dasar, koko satu ini tidak bisa diajak bercanda.

"Ya, gue kan cuma bercanda!" balas Vino.

Kemudian, Dean dan Vino pun berdebat panjang. Persis pasangan yang sudah lama menikah (eh?), banyak bertengkar.

Sementara Maudy dan Nica sedang berusaha melerai Vino dan Dean, Ezra dan Raka hanya saling bertatapan. Mereka ingin sekali bermanja-manjaan dan bermesraan, tetapi mereka tidak bisa melakukannya. Maudy dan Nica masih belum tahu tentang hubungan mereka.

~~~

Akhirnya, setelah diancam oleh aura menakutkan Maudy, Dean dan Vino pun berdamai (dengan terpaksa). Mereka diharuskan Maudy berpelukan selama 5 menit nonstop.

"Awas ya, kalo pelukannya sampe lepas, gue bakal tambahin sampe setengah jam!" ancam Maudy.

"Baik, nyonya," ucap Dean dan Vino dengan pasrah.

Ezra dan Nica hanya senyum-senyum saja melihat Dean dan Vino, sementara Raka masih kaku seperti kanebo kering.

"Kalo gue ngeliat Dean sama Vino peluk-pelukan, gue jadi geli. Tapi, kalo Ezra sama Raka, jadi cute kali ya," celetuk Nica.

Blush.

Tiba-tiba, wajah Ezra dan Raka memerah.

'Peluk Ezra. Aku mau. Gumush banget' batin Raka, walaupun mukanya masih terlihat kaku.

"Lha? Kok muka kalian merah, sih?" tanya Maudy.

"Ah? Masa mukaku merah?" sangkal Ezra.

"S-a-y-a t-i-d-a-k a-p-a-a-p-a, k-o-k," jawab Raka dengan suara yang bernada seperti robot.

Vino dan Dean sweatdrop mendengar jawaban raka karena mereka tahu Raka sedang berbohong.

"Oh iya, Zra, Rak. Kalian tau ga?" cetus Nica.

"Apa?" tanya Ezra dan Raka bersamaan.

"Junior kita yang cewe-cewe tuh banyak banget yang biang gosip. Mereka awalnya ngeliat kalian temenan deket kayak sodara, tapi akhir-akhir ini gue sama Maudy mulai denger gosip yang enggak-enggak," jawab Nica.

"Kayak gimana, Ca?" tanya Ezra dengan perasaan yang mulai tidak enak.

"Um ... mulai ada gosip kalo kalian berdua itu sebenernya pasangan sesama jenis," jawab Nica dengan keraguan.

'HOLY SH*T!' batin Vino dan Dean yang masih berpelukan.

Ezra pun membuka mulutnya, "soal itu ..."

"Lho? Memangnya apa urusan mereka kalau saya dan Ezra betulan pacaran?" Raka memotong perkataan Ezra.

Hening ...

"RAKAAAA! Kamu jangan keceplosan dong!" seru Ezra beberapa detik setelah Raka keceplosan.

"Lah? Ternyata beneran?" Ucap Maudy.

"Huuuueeee ... Raka ja'at!" Ezra mulai menangis.

"Maafkan aku, Ezra. Aku malah membocorkannya," kata Raka sambil berusaha menenangkan Ezra.

'Jadi, kita berdua percuma dong mati-matian ga nyeritain ke yang lain?' batin Vino dan Dean yang masih berpelukan.

Raka masih terlihat berusaha menenangkan pacarnya yang menangis.

"Huuueeeee ... aku takut dikucilin orang, terus dipaksa masuk conversion therapy," tangis Ezra.

"Cep, cep, Ezra. Jangan nangis, dong. Kita ga ada yang mau ngucilin kamu," Maudy berusaha menenangkan Ezra.

"Hiks ... kalian serius?" tanya Ezra yang masih terisak.

"Iya. Kamu masih inget 'kan pas kuliah, ada yang nanya soal LGBT ke *dr. Jess. He said that nothing wrong with different sexual orientation," jawab Nica.

"Teman-teman, makasih banyak ya!" ujar Ezra sambil memeluk Maudy dan Nica.

"Tapi, kalian berjanji ya, jangan menceritakan hal ini ke orang lain," kata Raka.

"Iya, Rak. Selo aja," kata Maudy.

"Aye aye, Captain," kata Nica.

'Jadi, kapan kita bisa lepas pelukan?' batin Vino dan Dean yang masih berpelukan.

END

~~~

Note: *dr. Jess itu nama dosen psikiatrinya sekotengs, tapi bukan canon ya, kawan-kawan

Halo semua, terimakasih sudah mau membaca ff Sekotengs dan Tranquility. Secara canon, Ezra dan Raka memang betul pacaran, tapi gabisa ditunjukkan ke Webtoon Indonesia. Kemesraan Raka dan Ezra hanya diperlihatkan di komik "Tranquility" yang Pillowthor aka kak Lifina publish di karyakarsa. Kalau kalian tertarik, kalian bisa dukung kak Lifina di karyakarsa.

Keceplosan (Sekotengs fanfiction)Where stories live. Discover now