you're the music in me~ [chanjeong]

🌈 Cerdik (•̀ᴗ•́ )و

-----

[Cerdik]

Bang Chan x Yang Jeongin

Written by Kamsharigatou.

♤ 8 APRIL 2021 ♤

~chanjeong area~

WARNING: Ada kata-kata kasar alias harsh word. 

-----

RUBAH memanglah hewan yang dikenal memiliki kemampuan intelektual cukup tinggi. Jeongin bangga akan hal itu. Kemampuannya sebagai hybrid rubah merupakan hal yang sangat ia syukuri. Sejujurnya ia lebih senang dengan kehidupan hewaniahnya, dibandingkan harus menjalani hidup sebagai manusia pada umumnya. Ia hanya kembali pada tubuh manusianya jika ada suatu hal penting yang mengharuskannya untuk berubah. Namun, sudah sejak tiga tahun terakhir Jeongin sama sekali tidak mengubah wujudnya.

Menurutnya, manusia itu hanyalah merepotkan. Egois, tamak, dan kejam. Selalu bersikap akan penuh kuasa di muka bumi yang kecil ini.

Jeongin merasa lebih aman hidup secara menyeluruh sebagai rubah. Meskipun terkadang ia dikejar oleh pemburu ketika keluar dari hutan teritorialnya. Namun, Jeongin masih bisa mengatasinya dengan baik. Ia hidup sendirian tanpa keluarga dikarenakan orang tuanya telah mati dibunuh oleh serigala. Tapi Jeongin tidaklah benar-benar sendirian, terkadang ia berkumpul bersama komunitas hybrid rubah yang lain. Apalagi ketika di saat musim dingin, Jeongin biasanya memilih tinggal bersama 'keluarga'-nya alias komunitas itu, dikarenakan musim berburu yang telah tiba.

Namun, tetap saja hidup secara mandiri lebih menyenangkan. Ia tidak suka terikat dengan peraturan.

"Eh?"

Saat itu Jeongin tengah asik bersandar di atas pohon rindang. Menghirup oksigen yang selalu segar di musim semi. Namun, tak sengaja manik rubahnya menangkap suatu objek yang tiba-tiba masuk ke daerah teritorialnya.

Refleks tubuh rubahnya langsung menunduk untuk menyatu alias berkamuflase di antara batang-batang pohon yang besar. Beruntung kerindangan pohon ini mampu menutupi tubuh rubahnya. Maniknya menajam memperhatikan dengan teliti pada suatu objek yang semakin lama berjalan mendekat ke arahnya.

Sosok pria dewasa dengan tubuhnya yang tegap, serta rambutnya yang blonde itu berkibar diterpa angin. Dari wajahnya saja terlihat raut kebingungan seperti sedang mencari sesuatu. Jujur, selama beberapa sekon Jeongin sempat terpana dengan ketampanan pria itu, tapi Jeongin buru-buru menggelengkan kepalanya kencang supaya kesadarannya kembali.

Mau pria itu tampan atau tidak, tetap saja tidak boleh ada satupun orang yang boleh masuk ke daerah teritorial milik Jeongin!

Sudah berkali-kali Jeongin hampir terlena dengan keindahan rupa manusia yang ternyata berkedok sebagai pemburu hewan dengan sifatnya yang bengis dan kejam.