chapter 5

152K 6.1K 1K
                                    

(Lucy on mulmed)

Lucy membuka mata nya. Ia terbangun dari tidur nya dan segera menguap. Ia pun duduk sambil mengucek mata nya. Di lihatnya kamar yang sedang ia tempati.

Kamar yang jauh lebih luas dari kamarnya. Dengan cermin dan meja rias berwarna emas. TV yang besar dan karpet bulu yang menghiasi lantai yang dingin.

"Oh iya aku lupa. Ini rumah nya Kai" Batin nya. Ia melangkahkan kakinya keluar. Menatap kanan dan kiri. Rumah ini sangat besar. Ia segera menuruni anak tangga yang besar.

"Rumah ini besar sekali. Seperti hotel saja" Batinnya melihat mewah nya rumah ini.

"Kaiden mana ya" Batinnya melihat sekeliling.

ada beberapa pekerja disana. Beberapa bodyguard yang mengawasi pintu,koki-koki yang bertugas memasak disana,dan 12 asisten rumah tangga yang mempunyai tugas masing-masing dalam membersihkan rumah besar itu.

"Permisi" Ucap Lucy pada salah satu asisten rumah tangga yang membersihkan ruang tamu.

"Eh nona sudah bangun. Ada apa nona?"

"Um..dimana Kaiden?"

"Tuan Kaiden sudah pergi ke kantor nya,nona. Ada yang bisa di bantu?"

"Eh..tidak kok. Um..ngomong-ngomong, Kamu sudah lama bekerja dengan Kai?"

Wanita itu mengangguk

"Apa Kai seorang yang baik?"

Wanita itu mengangguk lagi

"Beliau sangat baik. Tapi juga tegas. Ia tak mau melihat sesuatu yang kurang. Semua nya harus sempurna" Jawab nya. Lucy angguk-angguk.

Sebuah ruangan dengan pintu rapat mencuri perhatian Lucy.

"Itu ruangan apa?" Tanya Lucy menunjuk ruangan itu. Wanita itu bingung bagaimana harus menjawab nya. Kaiden sudah memperintahkan semua pekerja nya untuk tak mengatakan hal bahwa ia adalah ketua gangster itu.

"Hanya ruangan kosong,nona" Dusta nya.

"Ooh.." Balas Lucy

"Apa nona mau makan?" Tawarnya sambil mengalihkan pembicaraan
"Aku akan mandi dulu" Ucap Lucy. Wanita itu mengangguk. Lucy pun melangkahkan kakinya pergi dari sana.

Di lihatnya ruang tamu besar ini penuh dengan lukisan dan pajangan mahal yang terbuat dari emas. Jam yang besar dan sofa-sofa yang besar dan empuk.

Sebuah foto menyita perhatian nya lagi.

Foto besar itu terpajang. Memperlihatkan Kaiden bersama ayahnya. Keduanya memakai jas rapi dan tersenyum manis di foto itu. Lucy ikut tersenyum menatap foto itu.

Ia menaiki anak tangga lagi. Melihat banyak nya ruangan lain di sana. Sekitar 14 kamar.

"Berarti aku tak menempati kamar Kaiden? Kamar dia yang mana ya" Batin nya menatap semua pintu coklat yang sama disana.

"Ah entah lah. Aku mau mandi saja" Ia menaikkan bahunya dan segera menuju kamar mandi

🐻

Lucy mengayunkan kaki nya dengan rasa bosan. Ia duduk di sofa sambil menunggu Kaiden pulang. Tapi pria itu belum kunjung pulang. Padahal ini sudah larut malam.

Yang ia tak tau bahwa rumah Kaiden tak hanyalah satu.

"Dia kenapa lama sekali ya pulang nya" Batin nya sambil memainkan ujung dress nya. Ia menyadarkan punggung nya di sofa dan masih menunggu.

A Gangster For A Babygirl [18+]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang