Seberapa jauh gelombang frekuensi ini akan pergi?
Bagaimana cerita ini akan berjalan, aku harap cerita ini punya ending yang indah seperti novel-novel yang selama ini aku baca.
Pada akhirnya dia yang terus bertahan, akan kalah dengan dia yang selalu ada begitu kata orang-orang disekitarku. Dan pada akhirnya aku tidak pernah tau apakah aku akan menjadi orang yang selalu ada atau hanya menjadi orang yang akan terus bertahan dengan kamu yang bahkan tidak pernah peka akan kehadiranku.
Bahkan dalam hati yang kita sendiri tidak tau seberapa luas dan dalamnya, kita lupa bahwa yang tetap menetap yang terus merasa terabaikan akan pergi dengan sendirinya. Aku mulai menganalogikan kata-kata yang aku sendiri tidak tau artinya hingga kini. Kamu tau yang aku tidak mengerti hingga kini bahwa ketidakpekaanmu membuatku terus mencoba untuk tetap ada disisimu.
Bahkan aku tau jika suatu saat kamu akan pergi dariku secara tiba-tiba, aku tetap akan ada disini tepat di ujung hatimu. Kapan pun kamu kembali, aku tetap disini merentangkan tanganku membawamu kembali pada pelukan ku. Kamu tau bahwa bagiku dirimu tidak akan pernah tergantikan, walaupun suatu saat kamu menggantikan ku dengan yang lain.
Suaramu yang mengema di setiap sudut ruangan menjadi saksi bahwa kamu, aku pernah menjadi kita yang mempunyai cerita. Baik itu ketika awan tengah mengabu atau berubah menjadi biru, selama kamu disini aku rasa semua akan baik-baik saja.
Mungkin bagimu cerita ini akan menjadi kilas balik mula kita bertemu, tapi bagiku cerita ini masih menjadi kenangan yang ingin aku abadikan dalam sebuah tulisan yang jika suatu saat kamu merindukanku. Aku berharap kamu dapat mengenang bahwa dulu kita pernah bersama dan punya cerita indah hingga sekarang menjadi rumit seperti ini bahkan telah kusut.
Pernahkah kamu merasakan bertemu dengan seseorang yang punya frekuensi, mempunyai rasa dan bahkan pikiran yang sama? Kalau kamu tanya padaku, aku pernah punya yang seperti itu dan jika sekarang kamu bertanya lagi bagaimana rasanya. Itu sangat menyenangkan dan kadang menjadi sangat tersiksa dengan itu hingga akhirnya aku harus melepaskan orang itu. Tapi jika ditanya kini apakah aku ingin bertemu dengan orang yang seperti itu lagi, aku merasa akan menjawab kenapa tidak.
Hidup ini tidak berputar disekitarmu dengan cerita-ceritamu, tapi hidup terus bergerak selayaknya hidup itu sendiri dan kamu adalah orang yang paling bertanggungjawab atas hidup yang diberikan padamu.
Begitu kisah ini dimulai, aku harap kamu akan menyukainya dan aku berharap bahwa kamu tidak pernah bosan mendengarkan dan membaca kisahku yang bahkan mungkin akan sama dengan kisah-kisah orang-orang disekitarmu.
Enjoy this story :)
YOU ARE READING
Analogi Frekuensi
Teen FictionBagaimana kita menjelaskan cinta yang mempunyai rasa, dan detak yang sama. Bagaimana gelombang yang bergetar menyentuh hati yang telah lama beku. Akankan semua yang dimulai akan berakhir bahagia?
