Bab 10

264 13 0
                                    

Kirana menyeruput teh kotak, di tangan Dela ada sepotong sandwich. Mereka sedang berjalan menuju kelas setelah jajan.

"Gilang," panggil Kirana.

Lelaki itu menoleh, dan menyapa balik. Matanya beralih ke papan mading yang sedang dikerumuni.

"Itu ada apaan dah?" tanya Kirana penasaran.

"Pendaftaran OSIS," Dela dan Kirana saling bertatapan.

"Kalian mau daftar juga kan?" tanya Gilang lagi.

"Engga," Jawab Kirana "Iya," Jawab Dela berbarengan. Gilang melihat bingung.

"Kita daftar nanti," sahut Dela cepat.

"Engga, gua engga bilang mau daftar," kata Kirana.

"Apaan, lu yang bilang duluan pengen jadi OSIS," makanan di mulut Dela berhamburan ke luar, buru-buru wanita itu mendekap dan merapihkan sisa makanan di wajahnya.

"Jorok banget si lu," Gilang dan Kirana mundur sedikit, supaya tidak mengenai.

"Gue kan udah bilang, gua berubah pikiran," tolak Kirana.

"Pokoknya titik kita harus daftar OSIS besok," kata Dela.

"Gue engga mau, lu aja sana sendiri," Kirana dan Dela berdebat. Mata Gilang bolak-balik dari Kirana ke Dela dan sebaliknya.

"Lu mau daftar juga kan lang? nanti kita barengan daftarnya," kata Dela. Lelaki itu menggaruk kecil pelipis yang tidak gatal.

"Sampai lu daftarin gua, gua pites ubun-ubun lu," Ancam Kirana.

"Ayolah Kirana please, kita daftar OSIS," Dela memohon.

"Gua bilang engga mau ya engga mau," kata Kirana tegas.

"Gua tau lu masih malu sama kejadian lu nembak ka Adrian gara-gara disuruh sama,-" Kirana mendekap bibir Dela.

Sial. Dela kenapa bilang di depan Gilang di posisi yang lumayan banyak orang.

"Ternyata lu disuruh buat nembak ka Adrian?" Gilang penasaran.

"Hah? Engga," jawab Asal Kirana dengan senyum paksa.

"Jangan sampe orang lain tau Del, Ini rahasia kita, lu tau kan?" Bisik Kirana tepat di telinga kanan Dela. Dela melepaskan tangan Kirana di bibirnya. Kirana memeperkan tangannya ke lengan seragam Dela. Mengercit geli karena terasa basah.

"Gua sama Dela balik ke kelas dulu ya," Kirana menarik lengan Dela menjauh dari situ.

---

Bel pulang sekolah berbunyi, pelajaran terakhir sudah berakhir.

"Lu beneran engga mau daftar?" tanya Dela disela-sela merapihkan tasnya. Kirana mengangguk. "Gua sendirian dong?"

"Kan Gilang ada, temen-temen dari toples kosong juga kayaknya banyak yang daftar,"

"Iya si, Cuman kan gua deketnya sama lu," kata Dela murung.

Kirana sebenernya masih ada sedikit keinginan untuk ikut, tapi rasa gengsi nya tidak bisa mengalahkan.

"Kalo lu jadi gua, lu masih mau ikut?" Dela diam berpikir. "Engga kan?" Tanya Kirana lagi. Ini bukan persoalan mau atau bukan, ini permasalahan bagaimana Kirana harus menangai orang-orang yang berada di dalamnya, karena pasti banyak yang menyinyir baik didepan atau di belakang.

---

Adrian sedang duduk di ruang OSIS. Seseorang membuka pintu dan duduk di sampingnya.

"Gimana? Ada kendala engga?" Tanya Adrian.

KIRANA (COMPLETED)Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum