32. Ku harap kau bersabar lebih sedikit

Începe de la început
                                    

Liu Xing Sheng tertegun, dunianya seakan terhenti mendengar Li Xian mengucapkan kalimat keramat itu. Lelehan bening di kedua pipi Li Xian menyadarkannya bahwa wanita itu nampak terluka, begitu pula dengan dirinya. Dia mengambil nafas berat. "Apa hanya karena aku tidak menceraikan mereka, kau ingin pergi dariku?" tanyanya tak percaya.

"Ya, duniaku bukan di sini. Aku tidak ingin menjalani hidup seperti ini, ini melukai harga diriku sebagai wanita."

Liu Xingsheng mengerutkan kening dalam.

Li Xian mengusap air matanya, mendesah dalam. "Abaikan. Kau tidak akan paham dengan yang aku katakan," ucapnya menyadari kebingungan dari wajah lawan bicaranya, dia mendongak agar lelehan bening tidak lagi mengalir dari netranya. "Bayangkan saja kalau seandainya aku mempunyai dua suami, bagaimana menurutmu?" tanyanya kemudian.

Liu Xing Sheng tercekat. "Itu tidak mungkin terjadi, Xian'er," bantahnya.

"Bayangkan saja, bagaimana pendapatmu? Apa yang akan kau lakukan?"

"Tidak. Aku tidak akan membiarkanmu menikahi pria lain selain aku. Hanya aku satu-satunya pria yang pantas menjadi suamimu dan mencintaimu," tolak Liu Xing Sheng tegas.

"Lalu bagaimana kabarnya denganku, Yang Mulia? Aku juga tidak ingin berbagi," balasnya mulai lelah.

Liu Xing Sheng tertohok, ucapan Li Xian benar-benar membuatnya terdiam membisu. Sedangkan Li Xian menghembuskan nafas panjang, kemudian berbalik untuk meninggalkan ruangan. Entah kenapa setiap kali dia mengalami hal buruk, Liu Xing Sheng selalu membawanya ke kediamannya.

Liu Xing Sheng tersadar saat melihat Li Xian yang berjalan menjauh, dia segera mengejar dan memeluknya dari belakang, membuat Li Xian tersentak. "Jangan tinggalkan aku, Xian'er. Kau harus mendengarkan penjelasanku."

Li Xian terdiam.

"Ada banyak hal yang belum kau ketahui, aku akan menjelaskan padamu."

Kepala Li Xian mengangguk ragu.

Liu Xing Sheng menuntun Li Xian agar kembali duduk di dipan, menarik kedua tangan Li Xian dan mengelusnya pelan.

"Semua pernikahan telah diatur oleh Kaisar, ada banyak alasan dibalik itu semua, selain mendapatkan keturunan tentu saja," ujar Liu Xing Sheng membuka ceritanya. "Kau sudah tahu alasan aku menikah denganmu dan juga Shizhu, bukan? Berbeda dengan Selir Fu Nu Wa dan Selir Xu Yen i. Dulu orangtua Nu Wa adalah seorang Jenderal, saat itu terjadi perang besar, sebelum perang dilaksanakan Jenderal Fu meminta agar Kaisar menjaga Putrinya, dan ternyata Jenderal Fu wafat dalam perang tersebut. Nu Wa hendak dinikahi paksa oleh kelompok musuh. Dan untuk menyelamatkannya, Kaisar memberi titah agar aku mengangkatnya sebagai Selir, dengan begitu Kaisar bisa menepati janjinya untuk menjaga anak Jenderal Fu," terangnya.
Liu Xing Sheng memperhatikan wanita di hadapannya yang nampak menegang. "Berbeda dengan Selir Yen i, Kaisar mencurigai Ayah dari Yen i yang menjabat sebagai perdana menteri melakukan korupsi dan pembunuhan. Tidak ada jejak atas tindakannya, satu-satunya jalan adalah dengan menikahi salah satu keluarganya, dan Kaisar kembali memberi titah agar aku mengangkatnya sebagai Selir. Aku berhasil mendapatkan bukti dari Yen i atas kejahatan Ayahnya, perdana menteri Xu di jatuhi hukuman mati, sebelum eksekusi perdana menteri Xu meminta ampunan untuk keluarganya, dan Kaisar mengabulkan.
Namun hal buruk terjadi dengan keluarganya, malam hari setelah mengeksekusi Perdana menteri Xu, kediaman mereka dibakar oleh seseorang yang tidak dikenal, menyebabkan keluarganya meninggal, dan menyisakan Yen i seorang."

"Dan kau tidak tega menceraikannya?" tebak Li Xian menyela.

Liu Xing Sheng mengangguk lemah. "Karena tidak ada bukti keterlibatannya terhadap kejahatan orangtuanya."

Li Xian EmpressUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum