3.

465 46 0
                                    

Hi Ji
(delete)

Hi Jieunssi
(delete)

Hi, apa kabar?
(delete)

Hi
(delete)

Yoongi melempar handphone-nya asal, mengusap wajahnya lalu menyandarkan badannya ke kursi sekuat-kuatnya, dia frustrasi memikirkan bagaimana cara memulai pembicaraan dengan IU.
Yoongi bukan tipe orang yang suka memulai pembicaraan duluan, sangat sulit untuknya memulai pembicaraan dengan seseorang yg belum lama dia kenal, seperti sekarang ini, tapi demi apapun Yoongi sangat ingin menghubungi Jieun. Kenapa?
Ah hanya ingin menyapa dan mengucapkan selamat mungkin, Eight sangat sukses, sudah jelas, ini IU, digimon, diva Korea Selatan. Tapi apa benar-benar hanya itu? Yoongi sendiri tidak yakin.

"Bagaimana ini? Apa langsung datang saja ke agensinya?"

"Gila. Bukankah itu lebih gila?"

"Huwaaah apa aku benar-benar sudah gila? Kenapa sangat sulit hanya untuk memulai pembicaraan, mengucapkan selamat, lalu mengajaknya bertemu dan makan malam sederhana"

Tunggu dulu. Apa tadi?
Yoongi terdiam. Berusaha mencerna sendiri apa yang baru saja diucapkannya.

"AKU SUDAH SANGAT GILA!!"

Yoongi berdiri tegas dari kursi studionya, bahkan kursinya sampai tersentak kuat mengenai piano kesayangannya. Yoongi sadarlah jangan ikuti jejak Namjoon si Dewa Perusak. Tapi dia tidak peduli, kakinya langsung melangkah keluar, kemana? Entahlah, pokoknya keluar dulu dari ruangan ini. Sepertinya dia gila karena terlalu lama diruangan kedap suara ini. Itu pikir Yoongi. Padahal jelas bukan itu sebabnya.

"Hyung mau kemana?" kebetulan sekali, dia bertemu adiknya yang mungkin bisa diajak bicara soal keadaannya sekarang.

"Jimin-ah, apa aku terlihat aneh?" mengabaikan pertanyaan Jimin dan malah menanyakan hal lain.

"Apa hyung pernah terlihat normal?" jawab Jimin dengan polosnya.

Oke, memang salah berharap pada manusia, terutama adik-adiknya yang bisa sangat menyebalkan seperti sekarang ini. Yoongi sadar.

"Kau terlihat bertambah gendut Park Jimin" begitu Yoongi membalas adiknya.

"HYUNG!!!" jimin berteriak ke Yoongi yang sudah melanjutkan pergi dengan santainya. Jimin juga sadar memang tidak ada yang bisa mengalahkan mulut savage Yoongi hyung.

Ternyata Yoongi pergi ke atap gedung agensinya. Hari sudah malam dan atap gedung agensi adalah tempat teraman untuk world star seperti Yoongi. Jauh dari jangkauan orang-orang yang bisa saja mengenalinya jika dia keluar.

Yoongi menghirup udara malam ini dalam dalam. Memikirkan kembali ucapannya tadi. "mengucapkan selamat, mengajak bertemu dan makan malam... ... ... untuk apa??" Yoongi kumat bermonolog lagi.

"Mengajak siapa hyung?" tiba-tiba seseorang yang sudah sangat Yoongi kenal
muncul.

"Ohh, Jungkook-ah"

.
.
.

After EightWhere stories live. Discover now