2.

505 51 5
                                    

"Yoongi!!!"

"mwoya" Yoongi menjawab malas panggilan manajernya yang antusias.

"Jieun, mengirimu hadiah, sebagai tanda terimakasih karena sudah mau berkolaborasi dengannya"

Yoongi refleks berdiri dari kursi studio kesayangannya, memakai sendalnya asal dan keluar dari studio dengan serampangan, menghampiri manajernya yang ia duga ada di lobi agensi.

"Mwoya?! Dia memutuskannya begitu saja? Apa dia tidak tertarik? Haruskah kuberikan ke member lain saja?" Manajer Shin bingung sendiri melihat sambungan telponnya dimatikan oleh Yoongi. Dia tidak tau pemilik handphone sedang kalang kabut menuju tempatnya, bahkan tidak sabar menunggu pintu lift terbuka dan malah berlari menuruni tangga darurat.

"HYUNG!!" yoongi terengah² habis berlarian menuruni tangga dari lantai 3 menghampiri manajer Shin yang sudah bersiap pergi membawa beberapa bingkisan sepertinya hadiah yang dimaksud.

"Mau kemana? Hadiahnya? Milikku? Dimana?" Yoongi terus bicara sambil masih terengah.

"Apa kau berlari? Kau dikejar sesuatu?" Manajer Shin terlihat bingung. Mengabaikan pertanyaan Yoongi dan malah balik bertanya.

Yoongi terlalu lelah untuk menjawab pertanyaan manajer Shin dan merasa terlalu bodoh jika menjelaskan alasannya berlari hingga kelelahan. Dia melihat tulisan "To: SUGA" di bingkisan yang dipegang manajernya dan langsung mengambilnya begitu saja. Berbalik sambil melambaikan tangan tanpa menoleh lagi.

"Apa yang baru saja kulakukan? Berlarian hanya untuk mengejar bingkisan yang tidak mungkin bisa berjalan? Apa aku bodoh?" Yoongi bicara sendiri dalam hatinya sambil menatap kosong pintu lift menuju studionya kembali.

"Ya. Kurasa aku memang sedang bodoh sekarang, aigoooo memalukan sekali" Yoongi bergumam sendirian didalam lift yang membawanya kembali ke lantai tempat studionya berada.

Kemana Yoongi si swag yang tidak suka bersikap impulsif. Ada apa dengannya?
Dia juga masih bingung.

After EightWhere stories live. Discover now