37. About You and Me

Start from the beginning
                                    

"Why not? Pervertnya kan cuma ke kamu, my baby marshmallow."

"Kalau Vernon kasih apa tuh?" Tanya Rose saat Jeffrey mulai membuka sebuah kotak lainnya yang ternyata dari Vernon.

Jeffrey tak menjawab, melainkan hanya memperlihatkan benda tersebut pada Rose seraya menaikan satu alisnya kebingungan.

"Itu celana dalam?" tanya Rose, habisnya celana dalam aneh ini memilki lubang di tengahnya, yang bisa di tutup buka.

"Maybe yes, kayaknya Vernon mau ngasih hadiah yang memudahkan aku untuk make love sama kamu pas di tempat umum. Ini buktinya, aku gak perlu lepas celana dalam dulu kalau mau masukin kamu. Tinggal nurunin resleting celana sama buka lubang dalamannya, it's easy and simple, i like this." jelas Jeffrey dengan kata-kata frontalnya.

"Ishhhh!" desis Rose.

"Kenapa? Ekspresi mukanya kok gitu?"

"Sebelumnya aku gak nyangka kalau kamu orang yang mesumnya minta ampun."

Jeffrey tertawa kencang. "Semua cowok di muka bumi ini mesum... kalau gak mesum mungkin ada yang salah." jawabnya enteng.

"Okay, tapi tingkat kemesuman kamu kayaknya naik beberapa level--"

"Setelah menikah sama kamu."

"--Hah?"

"Setelah menikah sama kamu aku jadi ngerasain yang namanya hasrat suami yang menggebu. Setiap aku liat kamu, denger suara kamu, liat siluet tubuh kamu. Yang aku bayangin tentang kamu as always about eroticism. Gimana pas aku cium kamu, gimana saat aku bukain baju kamu, gimana saat tanganku peg--" Rose membungkam bibir Jeffrey dengan bibirnya. "Kamu harus selalu dihentiin ya, sebelum kata-kata kamu makin vulgar." kata Rose sedetik setelah ciumannya lepas.

Jeffrey memegang tangan Rose, kemudian dengan perlahan membaringkan tubuh Rose di ranjang, dengan dirinya yang berada di atas tubuh Rose.

"Udah makin berani ya kamu sekarang?" tanyanya dengan suara pelan dan agak seraknya, hingga terdengar mengalun sangat seksi di telinga Rose

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Udah makin berani ya kamu sekarang?" tanyanya dengan suara pelan dan agak seraknya, hingga terdengar mengalun sangat seksi di telinga Rose.

"Ya, aku jauh lebih berani dari yang kamu bayangkan, Mr. Soft drink!" tegas Rose.

Jeffrey mengangguk seraya menundukan wajahnya pada dada Rose, menciumnya gemas. Rose tertawa kegelian.

"Jeff ih geli, hahaa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Jeff ih geli, hahaa." tawa Rose.

Bukannya melepaskan Rose, sekarang tangan nakal Jeffrey yang malah sibuk bermain pada dada Rose. Meremas-remasnya pelan dari balik kaus pink yang digunakan Rose.

♥♥♥

"Jeff, ini tentang kamu dan aku..." kata-kata Rose yang secara tiba-tiba terdengar di telinga Jeffrey, membuat Jeffrey menghentikan pekerjaannya pada layar laptop. Lalu menoleh pada Rose seraya bertanya ada apa?

"Kalau kamu mau kembali ke Surabaya, aku gak masalah. Aku bisa ikut kamu untuk menetap disana."

Jeffrey menghela nafas, ia mematikan laptopnya, lalu menghampiri Rose dan duduk di ranjang. Rose pun demikan, ia menutup novelnya lalu meletakannya di samping bantal.

"Sebelumnya kita udah pernah diskusiin ini kan, Rose? Aku akan tetap disini, bareng kamu. Biar Jerry yang nerusin perusahaan Akong."

"Jeff, tapi aku gak enak. Bukannya dari dulu Akong udah nargetin kamu jadi penerusnya. Dari awal kamu gak pernah ada cita-cita untuk stay lama di Verona. Tapi karena aku, kamu jadi mau menetap disini."

Jeffrey menggenggam tangan Rose, menatap mata istrinya itu dengan serius. "Baby marshmallow, aku disini untuk kamu. Apapun yang kamu ingin, aku akan ikut. Cita-cita kamu disini kan? Tinggal disini selamanya? Aku juga, karena ada kamu. Selama ada kamu, aku gak masalah mau ada dimanapun, jika itu bersama kamu dan asal kamu bahagia. Lagipula Akong udah setuju kok, Jerry nya juga mau-mau aja. It's oke Rose, semua akan baik-baik aja, stop merasa gak enak ya?" kata Jeffrey lembut.

Rose mengangguk haru, ia memeluk Jeffrey erat. "Jeff~"

Jeffrey membalas pelukan Rose, tangan kananya mengelus kepala Rose, sementara tangan kirinya memeluk pinggang Rose.

"Rose, seperti kata kamu. Ini tentang kamu dan aku, it's all about you and me, nobody else. Just the two of us, jangan pikirin orang lain selain kita berdua."

Rose mengangguk dalam pelukan Jeffrey. "It's all about you and me, Jeffrey." ulang Rose.

♥♥♥

Guys, cuma mau ngasih tau. Chapter selanjutnya adalah final chapter dari buku ini.

Juliet's House Where stories live. Discover now