24. Symphony of Love

1.9K 400 29
                                    

VENTIQUATTRO

Mungkin harusnya Rose menaruh curiga pada pria yang sedang menjilat gelato pink di depannya. Sudah satu jam mereka berada di luar Arena Verona, namun dua orang yang katanya sedang ditunggu tak kunjung datang juga.

"Jeff, mana Vernon dan Shanon? Kok belum datang juga, udah kamu kabarin kan mereka?" tanya Rose yang entah untuk keberapa kalinya.

Jeffrey mengelus tengkuknya. "Udah kok," bohong Jeffrey. Padahal jelas-jelas ia sama sekali tak menghubungi Vernon maupun Shanon untuk menonton pertunjukan orkestra di amfiteater hari ini. Kebohongan ini semata hanya agar Rose mau ikut pergi bersamanya, karena dengan tak tahu dirinya tadi Jeffrey mencegah Rose yang ingin pulang bersama Maxi. Dengan alasan mereka sudah lama tidak hangout bersama, dan Shanon pasti akan sedih jika Rose tak ikut. Faktanya, itu hanyalah kebohongan dari mulut manis Jeffrey.

"Mending kita masuk sekarang aja, sebentar lagi orkestra mau dimulai." ajak Jeffrey yang diangguki oleh Rose.

Mereka masuk ke dalam amfiteater, yang merupakan salah satu colosseum terbesar di Verona, di kawasan Piazza Bra. Tempat yang dulu menyuguhkan pertunjukan gladiator (pertandingan antara manusia dengan hewan liar), serta opera yang kini telah berganti menjadi tempat dilaksanakannya acara-acara besar serupa dengan pertunjukan musik, drama musikal, maupun orkesrtra dari para seniman lokal maupun mancanegara.

Rose dan Jeffrey mencari-cari tempat untuk mereka duduki

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Rose dan Jeffrey mencari-cari tempat untuk mereka duduki. Cukup mudah sih, karena amfiteater yang bisa menampung 55.000 orang--namun sekarang hanya dapat menampung 15.000 orang demi keamanan--tidak terlalu ramai. Yang menontonpun rata-rata orang berusia setengah abad, hanya ada beberapa anak muda. Rose cukup mengerti, dibandingkan pertunjukan orkestra dengan musik klasik nan melow dan mendayu-dayu serta terkesan old. Anak muda jaman sekarang lebih suka datang ke konser musik jazz atau rock and roll yang keras dan penuh hentakan.

"Kam--elo, suka musik orkestra?" tanya Jeffrey basa-basi.

Rose mengangguk, sebagai pecinta musik tentu ia sangat menyukainya. Dan ajakan Jeffrey untuk datang ke orkes symphony dengan Andrea Bocelli sebagai bintang utamanya. Tentu membuat Rose tak kuasa menolak.

"Siapa yang gak suka sama musik klasik dengan nada-nada indahnya, setiap denger Andrea Bocelli nyanyi. Rasanya kayak terbawa ke dalam kisah cinta indah gak berujung dengan lika-liku yang manis--"

"Semanis marshmallow?" atau semanis elo?

"Lebih manis dari apapun. Btw, kamu juga suka musik kayak gini?"

Jeffrey menggeleng, pria maco sepertinya anti dengan musik seperti ini. Jika bukan karena Rose, mana mungkin ia mau pergi ke orkestra ini. Ia tahu bahwa Rose penyuka musik sejati, termasuk musik-musik klasik--atau Jeffrey biasa menyebutnya dengan musik purba.

Juliet's House Where stories live. Discover now