Chapter 5 : Kebenaran

Zacznij od początku
                                    

"Tapi, apa yang harus kita lakukan?" celetuk Seamus yang berdiri di samping Hannah.

"Lihat! Para professor saja hanya diam menatap drama ini," mereka semua melihat para professor yang hanya diam menatap pertengkaran murid-murid Asrama Slytherin.

'Astaga!' batin Hermione.

Pansy menatap Blaise terkejut sembari meneteskan air matanya.

"Pansy," Blaise berusaha memegang tangan Pansy, tapi Pansy menghindari Blaise.

"Sudah cukup! Kau dan Astoria menyakitiku terlalu dalam!" Pansy berlari meninggalkan pesta sembari menangis.

"PANSY!" seru Blaise.

"Good Job, Blaise." Draco mengucapkannya dengan nada yang sangat dingin. Pemuda Malfoy itu menatap datar sahabat yang sangat ia percayai itu. Ternyata, Blaise dan Theo lebih bodoh daripada Crabbe dan Pike.

Pemuda itu melepaskan tangannya yang terpangku di dada lalu berjalan mendekati Hermione.

Hermione terkejut saat Draco mengambil satu tangannya dan menuntunnya untuk keluar ruangan. Sebelum pergi, Draco menatap professor Mcgonagall seakan meminta izin untuk pergi dan diizinkan pergi oleh Mcgonagall dengan mengangguk kepalanya.

Teman-teman Hermione hanya bisa cengo saat melihat gadis bermarga Granger itu dibawa pergi oleh Malfoy junior.

Tanpa disadari oleh siapapun, Blaise meninggalkan ruangan dan segera pergi menyusul Pansy.

...................

Terlihat, Theo yang menggendong Daphne sedang berjalan melewati koridor. Pemuda tampan itu berbelok menuju Asrama Slytherin.

"Hermione~" Theo tersenyum saat Daphne bergumamkan nama HeadGirl mereka.

"Kau mengatakan pada semua orang bahwa kau menyukaiku, tapi kau justru menggumamkan nama Granger? Apa kau sudah menjadi Fansnya?" Theo berbicara sembari tersenyum.

Saat sudah mencapai pintu ruang Rekreasi Slytherin Theo bergumamkan kata sandi. "Pureblood!" pintu masuk terbuka dan pemuda itu segera masuk.

Theo langsung masuk tanpa permisi ke kamar perempuan. Ia sangat hapal dengan kamar Pansy, Daphne, Milicent dan Astoria.

Dengan perlahan, Theo menurunkan tubuh Daphne dan menyelimutinya.

Setelah melakukan tugasnya, Theo tidak pergi tetapi ia duduk di sisi kasur Daphne sembari menatap wajah cantik Daphne.

"Maaf ya, seharusnya aku tahu kalau kau menyukaiku sejak lama. Seharusnya aku tahu kalau kau terluka karena kedekatanku dengan Astoria. Aku sangat bodoh Daphne, aku mengejar orang yang jelas tidak menyukaiku. Ya! Astoria masih mencintai Draco, tapi bodohnya aku masih menyukainya sampai sekarang. Tapi setelah mendengar kebenaran tentang perasaanmu padaku, sekarang aku mulai menyukaimu Daphne." setelah mengatakan hal itu, Theo mengambil satu tangan Daphne dan menciumnya lalu ia mengusap kening Daphne dengan lembut.

..................

Neville segera ngancir ke kamar kecil karena dia sudah tidak tahan untuk buang air kecil. Ia masuk ke satu bilik lalu menutupnya dengan keras.

I Will Protect You 2 (War Of Wizarding World)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz