"N-nona tidak apa-apa?"

"Hadeuh kepala pelayan mah, nabrak tiang kan aku jadinya, sakit ini..."

"Nona saya panggil juga langsung kabur, saya yang sudah kepala lima ini tidak bisa berlari cepat seperti waktu muda dulu —YA AMPUN NONA BERDARAH!"

hah?

Aku menarik tangan yang menutypi hidung, dan benar saja ada noda darah yang mengalir dari hidungku...

"Haish, lampu sialan— WAAA TURUNIN AKU BAMBANK!"

"Nona berdarah!"

"JASON TURUNKAN AKU INI DUNIA KENAPA TERBALIK WOEY!"

mudah saja, sepertinya kesatria kesayangan nya Edwin ini menganggap aku yang manusia hidup bernafas dan bisa makan-minum ini sebagai karung dah. Tapi ini sungguh membuat ku pusing! Aku menepuk-nepuk punggung Jason dengan keras karena burung-burung biru yang sepertinya berputar diatas kepala ku. Ugh, aku benar-benar mual!

"Saya sudah memanggil dokter untuk nona!"

"Turunkan aku!"

"Ini perintah tuan Grand Duke, nona."

Nah kan benar? Jadi suara ketawa bak mbak Kunti berdaster putih yang tanpa sengaja ketangkap telinga ku itu memang suara Edwin, aku menoleh kearah jendela atas dengan tirai gorden yang berkibar-kibar. Bisa-bisa nya dia memanfaat kesempatan ini untuk menangkap ku melalui Jason!

mata ku tanpa sengaja menatap kepala pelayan yang menggaruk kepalanya dengan kaku lalu membungkuk kearah ku.

"EDWIN SIALAN KAU!"

Tapi aku akui Ini lebih baik daripada bertemu dengan sosok yang tengah berdiri di pintu taman dengan sebuket bunga mawar.

Yah, lebih baik aku obati dulu hidung ini daripada bertemu dengan loys.

Entah kenapa leher ku terasa dingin hanya dengan melihat sorot mata seorang yang terobsesi pada diriku.

***

"Kenapa kau tadi lari?"

"Katanya dokternya datang, kenapa malah kau yang mengobati ku hah?!"

Kutatap Edwin yang meneteskan beberapa obat pada kapas lalu menggosok nya ke hidungku. Bau khas sirih yang di jadikan obat menyeruak kedalamnya dengan begitu tajam dan membuatku terpaksa menghentikan tangannya yang sibuk membersihkan darah dengan kapas lain.

"Kenapa kau menghentikan ku?"

"Aku bertanya kenapa kau yang mengobati ku!"

"Dokternya sibuk."

"Tumben dokter pribadi mu sibuk?"

"Itu....kan' dokter juga bisa sibuk."

Aku mengangkat alis ku, aneh? Setahuku dokter yang bekerja khusus dikediaman ini hanya sibuk meneliti jenis obat baru di lab nya atau tidak memeriksa beberapa pelayan yang sakit atau— yah, semacam itulah. Jadi daripada aku berdebat dengan pria tampan didepan ku ini aku hanya mengangguk mengiyakan.

"Kenapa kau malah lari saat Hubert memanggil mu untuk menghadapku?"

Saking sakitnya hidungku aku berhasil melupakan hal ini, entah kenapa wajahku memanas secara tiba-tiba ketika menyadari kedua matanya menatap kearahku. "Itu..."

"Itu...?"

"Ah, tidak, itu- kenapa kau memanggilku?"

"...? Aku hanya akan menyampaikan bahwa kemarin Duke Albrect berkunjung kesini untuk menemui mu, hanya itu."

Kemarin? Aku menolak undangan nya lalu bertemu dengan Bathilde dan makan malam bersama Orion. Jadi aku tidak tahu pria yang mengadakan pesta itu akan menemui ku secara langsung disini dan...tunggu, kenapa hari ini dia ada disini? "Apa dia menyampaikan sesuatu?"

"...."

Edwin menatapku sebentar lalu berdiri setelah memasangkan kapas ke hidung ku sekali lagi. "Dia bilang kau kekasihnya." Ia menoleh dengan tatapan datar.

"Apa dia benar?"

"Kenapa?"

"Aku tidak akan percaya begitu saja jika tidak mendengar nya darimu."

Aku menghela nafas dan bersandar dikepala sofa ruang kerjanya dan mengabaikan kejadian memalukan tadi malam, mencoba bersikap santai dan tersenyum kearahnya.

"Ya, dia memang kekasih ku tapi, man to the tan. Mantan kekasih ku."

Aku menjawab, singkat, padat, dan jelas.

Tapi kenapa wajahnya terlihat kaku?

"Ah, asal kau tahu, alasan ku menerima pertunangan kontrak ini juga ada hubungannya dengan itu." Ia menoleh kembali kearahku dengan tatapan seolah bertanya 'apa itu?' aku tersenyum kecil dan menunjuk dirinya dengan ujung jari telunjuk ku.

"Bagimu ini untuk menghindarkan seluruh bangsawan yang ingin memanfaatmu kan? Dan bagiku ini untuk melepaskan diriku sepenuhnya dari Loys Albrect."

Menghindari tragedi sebenarnya dari Theater Ballet ini.

Wilis.

TBC (~‾▿‾)~

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


TBC (~‾▿‾)~

👇🏻🌟

I'm Giselle but I'm not Giselle Where stories live. Discover now