INTROVERT- NA JAEMIN

.01.

Menyetel lagu sedih di sore hari sangat menenangkan, membaca buku tentang kisah hidup sang penulis yang kebetulan sang penulis adalah seorang introver.

Jaemin memiliki rak buku besar di kamarnya beberapa ada yang belum di baca dan ada yang sudah. Di kamarnya terdapat televisi yang menghadap ke ranjangnya jadi dia bisa tidur sambil menonton TV.

Tok tok

"Jaemin, ayo makan sayang" sahut ibunya namun jaemin menghiraukan nya

"Maafin yang tadi ya, sekarang makan yuk" masih jaemin hiraukan ibunya

"Baiklah jika tidak mau makan bersama, mama taruh makanan kamu depan pintu ya. Ingat di makan jangan di anggurin" setelah itu ibunya beneran pergi dari depan pintu. Jaemin mengambil makanan yang tadi di taruh oleh ibunya.

Makanan hari ini adalah ayam goreng dan buncis. Jaemin menaruh makanannya di nakas meja dan menganggurkan makanannya di sana.

Selesai membaca buku, makanan tadi dia kembalikan ke depan pintu supaya ibunya mengambil piring jaemin yang masih utuh.

Ketika ibunya mengambil piring jaemin, ibunya sedikit menghela nafasnya. Ia sungguh di buat bingung oleh jaemin karena sifatnya berbeda drastis dari jaemin yang dulu.

Jaemin tak menganggap itu adalah masalah besarnya. Lebih baik menjadi seorang yang tidak memiliki kepedulian terhadap orang lain.

Jaemin menutupi dirinya dengan selimut tebal. Menahan kesedihan yang dia rasakan dan bagaimana dia bisa mendapatkan perhatian seperti kakaknya itu dia sangat iri dengan kakaknya.

Mungkin menurutnya merokok bisa menenangkan dirinya. Mengambil satu rokok di lacinya dan menyalakannnya. Berjalan ke arah balkon sambil menikmati senja, sungguh menenangkan.

Tok tok

"Jaemin, ini ayah. Ayah boleh masuk" sahut ayahnya dari luar pintu

"Masuk" setelah mendapat izin dari sang pemilik kamar ayahnya pun masuk ke dalam kamar jaemin

Kamarnya yang berantakan dengan buku pelajarannya, selimut yang terlempar dari ranjang dan asap rokok yang menyengat.

Ayahnya duduk di samping jaemin menatap anaknya sendu " kamu ngerokok?" Tanya sang ayah, jaemin mengangguk mematikan rokoknya

"Kamu boleh saja merokok, tapi ada batasnya. Ayah gak mau jadi pecandu rokok seperti jaehyun, ayah gak mendidik kamu jadi pencandu rokok" ucap ayahnya, jaemin menunduk bersalah.

"Maaf yah" lirih jaemin

"Ingat apa kata ayah ngerokok, minum minum itu gak bisa nyelesain masalah"

"Apa salahnya kamu membuka diri kamu ke orang lain, ayah mengerti kamu pasti berpikir kamu pasti ngiranya bakal kayak sok asik begitu kan" lanjut ayahnya jaemin mengangguk 'iya'

"Cuma kamu anak ayah yang nurut sama ayah. Kadang juga ayah merasa apa yang kamu rasakan jaem. Apa yang kamu pengen bilang aja sama ayah, ayah bakal ngasih ke kamu apapun" kata ayahnya dengan kata penekanan

"Iya yah, makasih yah udah peduli sama jaemin. Soalnya mama juga gak pernah peduli sama jaemin, tadi aja jaemin dapat kertas bahwa jaemin juara 1 lomba matematika tapi mama cuma responnya bagus"

Ayahnya mengusap kepala jaemin "gak papa, ayah bangga kok. Ayah gak sia sia mendidik kamu, ayah bakal traktir kamu makan di luar hanya kita berdua. Sekarang sholat dulu terus kalau udah kita berangkat oke" seru ayahnya menyemangati anak bungsunya itu dan keluar dari kamar jaemin

Jaemin beruntung mempunyai ayah yang selalu menemani dan peduli padanya. Jaemin selalu nyaman sama ayahnya bahkan sudah seperti sahabat sendiri, sangat sangat menyenangkan. Jaemin mandi sekalian wudhu di kamar mandinya setelah itu dia sholat dengan khusyuk.

......

Mahendra jaemin pradipa
[Introvert]

Antonio jeno shaquille
[Introver]

jaehyun arkan pradipa

[Ekstrover]

.....

Vote and comment ya guys
Baru kali ini author bikin cerita yang agak sedikit menceritakan kisahnya author.
Dukung cerita ini dan follow Instagram aku ya
@keisyarevv_

Makasihh semoga suka