01

170 84 51
                                    

Warning! Typo 99%

"Anjing ketauan!!" Mike buru buru kabur lagi dari makhluk yang tidak ia kenali itu.

Akhir akhir ini, banyak sekali adik kelas laki laki yang mengejar ngejarnya dengan alasan yang tidak jelas termasuk si botak satu ini.

"Mikee!!" Lagi lagi Sheren ikut diseret Mike.

Dengan jidat lebam dan luka karena ia benturkan ke pohon di parkiran tadi, Mike berlari sangat kencang sampai lupa bahwa ia sedang menyeret seorang perempuan yang tubuhnya lebih mungil darinya.

"Mike kaki gua sakit, capek!" Keluhan Sheren tidak didengarkan oleh Mike yang terus berlari seperti dikejar setan.

"Mike gua gak kuat!" Sekali lagi, Mike tidak mendengarkan Sheren.

Sampai akhirnya di sebuah gang dekat sekolah Sheren menarik tangannya yang dicengkram kuat oleh Mike dan terlepas lalu Mike berhenti.

"Gua capek" ia terengah engah lalu menghirup udara sebanyak mungkin dan ia hembuskan dengan kasar.

"Ayolah!! Jangan disinii nanti si botak bisa tau!" Mike mulai menggenggam tangan Sheren yang langsung ditepis pemiliknya.

"Dia udah gak ada"

"Lo tau darimana ha?! Gua gak mau kalo dia sampai tiba tiba muncul disini" Mike terus menatap sekitar dengan was was takut ia akan dikejar lagi.

"Dia berhenti di gerbang" jawaban itu sedikit melegakan bagi Mike.

Bruk! 

Sheren jatuh terduduk karena kelelahan. Bayangkan saja, tubuh mungil gadis itu dibawa lari oleh laki laki dengan kecepatan setan.

"Capek.." ia masih terengah engah.

Keringat membasahi tubuhnya sehingga kemeja putih nya terlihat transparan mencetak sebuah dalaman wanita yang memalukan jika terlihat. Ia mengutuk dirinya yang hari ini lupa memakai jaket saat ke sekolah karena terburu buru.

Blush~

Semburat merah muncul di pipi Mike saat melihat kearah Sheren. Bajunya terlalu transparan, ia bersusah payah menutupi tubuhnya namun masih saja terlihat, sialan.

Mike tidak menyukai pemandangan yang sangat memalukan ini. Mau tidak mau ia membuka jaketnya lalu memakaikannya pada Sheren.

"Bau keringet" dengan polosnya, Sheren mau membuka jaket itu dan mengembalikannya pada Mike.

Mike menahannya.

"Apa lo mau pulang dengan keadaan kayak gini? Gak takut diliat orang orang sepanjang jalan?" Membayangkannya saja membuat Sheren bergidik ngeri.

Ia tidak suka menjadi pusat perhatian dengan keadaan seperti itu. Rasanya seperti ditelanjangi beberapa pasang mata yang melihatnya. Terpaksa ia memakainya.

Harum. Pikirnya. Kini Sheren terlihat menggemaskan memakai jaket Mike yang kebesaran di tubuhnya. Jarang jarang seorang ice queen sekolah terlihat menggemaskan. Mike menatap horror gadis itu lalu memalingkan wajahnya.

"Ah shit!!! Gua lupa! Motor kesayangan gua masih disana" ia menepuk jidatnya yang lebam itu dengan reflek.

"Jangan ditepuk, sakit" ucap Sheren.

"Jidatnya punya gua terserah mau gua apain"

"Eh?"

Mike Memang memiliki wajah yang goodlooking tapi tetap saja otaknya agak sinting.

"Jaketnya harus dikembaliin besok dan harus udah bersih" titahnya dengan pandangan dingin dan tajam menatap kearah luar gang yang banyak mobil dan motor berlalu lalang.

ICE QUEEN vs CUTE DEVIL [SLOW UPDATE]Where stories live. Discover now