Part 1

267K 2.5K 68
                                    

Pelajaran pertama pagi ini math, sudah dua minggu guru math kelas 12 keluar dan belum ada guru penggantinya, itu artinya pagi ini freetime. Biasanya saat freetime begini, aku dan sahabatku, Ansel pergi diam diam ke kantin untuk beli kwetiau goreng sapi kesukaanku dan Ansel sejak SMP.

"Lynn, kantin yok, biasa.. kwetiau" ajak Ansel yang sedang duduk disebelahku mengambil dompet dari tasnya,

"Beliin yaa?"

"Gak. Lo kan punya duit sendiri" kata Ansel sambil berjalan keluar pintu kelas, sialan si Ansel dia yang ngajak malah dia yang ninggalin.

"Yah Lynn, mba mba kwetiau ga jualan, beli apa dong?" Yah, si mba pake acara ga jualan, kan tau tiap pagi ada langganan,

"Ayam goreng" jawabku.

Setelah menghabiskan enam potong ayam goreng, aku dan Ansel membeli jus jeruk, tak terasa, aku dan Ansel sudah satu jam berada di kantin lalu aku dan Ansel memutuskan untuk kembali ke kelas.

Aku dan Ansel berada tepat di depan pintu kelas, tapi tidak terdengar suara berisik teman-teman seperti biasanya, suasana kelas terdengar hening, aku menyuruh Ansel mengintip kaca pintu,

"Sel, coba intip deh, kok kelas kayanya sepi"

"Iya, ya" kata Ansel sambil mengintip, aku juga mendengar ada suara seorang pria sedang memperkenalkan diri,

"Mampus lo Lynn!, ada guru baru kayanya" kata Ansel membuatku terkejut, kenapa mendadak begini gurunya,

"Yah terus kita masuknya gimana?" Tanyaku panik,

"Bilang aja abis dari toilet" usul Ansel,

"Ya kali aja, cewe sama cowo ke toilet bareng, nanti dipikir yang nggak nggak lagi" kataku,

"Yaudah bilang aja tadi abis dipanggil Ms. Anna"

"Oke."

Tok tok tok

"Sorry sir, saya dan Lynn tadi dipanggil Mrs. Anna" kata Ansel, guru baru itu menatap aku dan Ansel tajam, Ansel dan aku ketakutan, tapi akhirnya dia mempersilahkan kita untuk duduk,

"Ok duduk."

Guru baru itu langsung mengajar tanpa melanjutkan perkenalan diri setelah aku dan Ansel telat masuk ke kelas. Saat pelajaran, hampir semua murid perempuan memperhatikan guru itu bukan memperhatikan pelajaran, jujur saja, aku juga memperhatikannya walaupun sedikit, tapi aku masih fokus dengan pelajaran walaupun aku tidak paham apa yang dia ajarkan tapi aku berusaha paham walau akhirnya nanti sama aja, mendapat nilai di bawah 50 saat ujian.

Setelah satu jam memaksakan diri untuk fokus, bel istirahat berbunyi, aku dan Ansel berjalan di lorong kantin dan mendengar gadis gadis dari kelasku maupun dari kelas lain membicarakan guru baru yang entah siapa namanya aku tidak tau karena telat tadi.

'Kira kira berapa umurnya, ganteng banget omg'

'Iya iya, banget, semoga aja masih single'

'Pasti punya cewe lah, ganteng gitu siapa yang gak mau coba?'

'Ansel kalah banget gilaa'

Yah, kira kira itu beberapa percakapan cewek - cewek di kantin, Ansel merupakan salah satu cowok yang lumayan banyak di sukai oleh cewek - cewek di sekolah, dan sekarang dikalahkan oleh seorang guru, ckck.

Aku mencari tempat duduk untuk makan dan Ansel mencari makanan, walaupun tadi sudah memakan enam potong ayam goreng, tapi bukan aku dan Ansel namanya kalau sudah kenyang, Ansel datang membawa dua mangkuk soto mie, dua mangkuk lontong sayur, sepiring sushi, dua cangkir hot chocolate, dan dua botol aqua. Walaupun porsi makanku dan Ansel kelewat banyak itu tidak membuat aku dan Ansel menjadi gemuk, berat badanku masih normal, sesuai lah tinggi badan sama berat badan.

My Teacher and ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang