Chapter 3 : Pesta Dansa

Start from the beginning
                                    

Merlin! Aku sangat mencintai gadis itu! Dari dulu hingga sekarang. Hatiku ini hanya ada namanya dan tidak akan pernah tergantikan.

"Aku sangat mencintaimu Hermione." gumamku kecil agar tidak terdengar oleh siapapun.

Kalau sampai si black, si berisik, si pasangan gendut, si mode bijak, si cungkring, dan dua rumput laut di sampingku ini mendengarnya maka itu akan menjadi masalah buatku.

Draco end pov

"Draco!" Draco tersadar dari lamunanya karena Blaise memanggil namanya.

"Ada apa?" tanyanya datar.

"Sebentar lagi akan dimulai pesta dansanya. Jadi, kau sebaiknya siap-siap berdansa dengan Granger nantinya," ucap Blaise.

"Jangan sampai mempermalukan nama Salazar, ok!" Pansy terlihat mengejek, tapi sebenarnya ia bermaksud untuk menyemangati dan Draco tahu itu.

"Kau sebaiknya memanfaatkan kesempatan ini untuk menjelaskan semuanya pada Hermione," seperti biasa Daphne selalu memberikan nasehat baik untuknya.

Ia tersenyum menatap teman-temannya. "Pasti!"

"Dan untuk membuka acara pesta dansa Holloween ini maka sambutlah pasangan Ketua Murid kita yang akan menari untuk membuka acara pesta dansa!" professor Mcgonagall bertepuk tangan bersama orang-orang yang hadir di sana.

Draco adalah orang yang pertama kali masuk ke tengah-tengah posisi dansa di susul oleh Hermione.

"Semangat Hermione!" semangat teman-temannya membuat Hermione seperti mendapatkan dukungan untuk menghadapi Draco.

Sekarang, mereka berdua berdiri berhadapan. Sebelum memulai dansa, mereka saling menundukkan tubuh mereka memberi hormat.

Tangan kanan Hermione berada di sebelah pundak Draco, sementara tangan kiri Draco melingkar di pinggang Hermione dan tangan mereka yang lainnya saling menggenggam erat.

"Gila! Mereka yang saling merapatkan tubuh, tapi aku yang tersipu melihat itu." komentar Pansy.

Draco dan Hermione mulai bergerak untuk berdansa slow. Ternyata, Draco memanfaatkan situasi ini untuk berbicara berdua dengan Hermione sesuai nasehat bijak Daphne.

"Hermione! Berbicaralah padaku," Draco membuka percakapan dengan suara kecil agar yang lainnya tidak mendengar percakapan mereka.

"Aku marah padamu Draco," tubuh Hermione berputar dan kemudian berbalik untuk menatap Draco.

"Aku benci padamu!" ucapnya sembari menatap tajam mata Draco.

Draco tidak marah, justru pemuda yang menjabat sebagai HeadBoy itu tersenyum manis pada Hermione.

"Maafkan aku Hermione," ucapnya sembari tersenyum membuat Hermione naik darah.

"Kau membohongiku dengan bilang kalau gaun ini berasal dari Cissy! Tapi ternyata gaun ini darimu!" seru Hermione.

Draco terkekeh sebelum menjawab. "Gaunmu itu memang dariku. Aku tidak ingin mengatakannya karena aku takut kau tidak mau menerimanya," amarah Hermione perlahan menghilang setelah mendengar pengakuan Draco.

"Kenapa kau berpikir aku tidak mau menerimanya?" Draco mendengar tidak ada nada kemarahan di ucapan Hermione.
"Bukankah kau membenciku dan aku takut kau membuang semua pemberianku. Oleh karena itu, aku mengatakan gaun itu pemberian dari mother," jelas Draco membuat Hermione tersenyum.

"Untuk apa aku membencimu Draco. Bukankah sekarang kita berteman?"

"Jadi, kau memaafkanku?"

"Tentu saja!" Hermione mengangguk.

Draco kini menyeringai kembali. "Bagaimana gaunnya? Bagus?"

Hermione mengangguk cepat. "Gaun ini sangat bagus Draco,"

"Apa kau tahu kalau pakaian kita ini berpasangan,"

"Benarkah?" Draco menyeringai.

"Tentu saja. Aku membeli pakaian ini di saat kami mencari dekorasi di Diagon Alley beberapa hari yang lalu," Hermione semakin tersenyum dan bersemangat berdansa dengan Draco.

Aura yang dipancarkan mereka membuat pasangan lain iri melihat kemesraan mereka saat berdansa.

Professor Mcgonagall merasakan bahwa ini saatnya pasangan lain ikut berdansa bersama sekarang.

"Baiklah semuanya! Pasangan Ketua Murid sudah membuka dansanya. Oleh karena itu, ayo kalian semua cepat bergabung!" seru professor Mcgonagall yang langsung menerima sodoran tangan professor Slughorn.

Seluruh pasangan yang ingin berdansa segera mendekat pada pasangan Dramione yang nampaknya sudah tidak sadar bahwa yang lainnya juga ada di dekat mereka karena asyiknya berdansa dan saling menatap.

"Apa kalian menyadarinya? Pakaian Malfoy dan Hermione terlihat mirip? Sepertinya memang benar kalau gaun itu memang pemberian Malfoy?" ucap Parvati yang sedang berdansa bersama Dean. Ron dan Padma juga ikutan menatap pasangan Dramione.

Sementara itu, teman-teman lainnya sibuk berdansa seperti pasangan Neville dan Luna. Mereka berdansa riang sembari tertawa bersama. Tanpa mereka sadari bahwa seorang Rolf Scamander sedang menatap mereka, lebih tepatnya Luna.

Teman berdansanya menatap arah tatapan Rolf karena penasaran. "Kau suka pada Luna ya, Rolf?" Rolf tersadar dan menatap teman seangkatannya itu.

"Tidak!"

"Jangan berbohong! Sebenarnya, banyak pemuda yang menyukainya tapi mereka semua keburu kabur karena melihat tingkah Luna yang di luar nalar pikiran mereka. Tapi bagaimana pun juga, seluruh pemuda itu mungkin masih menyukai Luna hingga sekarang."

Rolf terdiam mendengarkan penjelasan teman Asrama Luna itu.

Di saat yang sama, Daphne yang berdansa bersama Pike menatap pasangan Theo dan Astoria.

Kecemburuan Daphne sepertinya sudah melebihi batas, ia berusaha menahan air matanya untuk jatuh tapi gagal.

Ia menangis tanpa suara dan Pike sebagai saksinya.

Bersambung
.
.
.
.
.

I Will Protect You 2 (War Of Wizarding World)Where stories live. Discover now