5. 🔞

2.3K 173 24
                                    

Udah dipencet kan bintang nya?
Kalo belum, yok pencet dulu..

___________________________________

Chenle membuka pintu kamarnya dengan sangat hati hati. Ia mengintip sedikit kedalam, lebih tepatnya sosok Jisung yang tengah sibuk di hadapan laptopnya.

Lalu ia pun masuk membawa nampan yang berisi segelas kopi untuk Jisung dan segelas susu untuknya.

"Sung, aku gak ganggu kan? Ni aku buatin kopi." Jisung menoleh lalu tersenyum

"Jahat banget kalo aku bilang istri aku yang cantik ini pengganggu. "

"Dih, gombal. Yaudah tuh diminum kopinya, eitt.. Tapi aku buatin bukan buat bergadang ya? Aku sengaja buatin biar kamu semangat aja kerjanya. "

Jisung tersenyum lagi.

"Kamu kalo mau bikin aku semangat gak perlu bikinin kopi. "

"Hah?! "

"Sini deh. " Jisung menepuk nepuk pahanya sendiri.

Chenle mengernyit bingung.

"Kenap--"

"Udah nurut aja! "

Akhirnya Chenle menuruti kata Jisung. Ia mendekati Jisung lalu duduk di pahanya. Menenggelamkan wajahnya di dada bisang Jisung. Seketika tangan Jisung mengusap usap rambut coklat Chenle.

Nyaman, batin Chenle. Ia benar benar senang dan merasa dibutuhkan walaupun Jisung masih sibuk dengan pekerjaannya.

"Sung.. "

"Hm? "

"Beneran aku gak ganggu? "

"Sama sekali enggak sayang.. Justru aku selalu butuh kamu setiap aku kerja. Rasanya energi aku full gitu. "

Chenle menenggelamkan wajahnya lagi karena ia tau wajahnya pasti merah sekali saat ini. Ia melingkarkan tanganya dipinggang Jisung dan mengendus endus aroma mint yang khas dari Jisung.

"Umm.. "

"Kenapa? Kalo pegel, tiduran aja gapapa kok. "

"Gak mau. Masih mau peluk.. Boleh kan? " Chenle mendongak menatap Jisung dengan puppy eyes andalanya.

Jisung benar benar lemah dengan tatapan bak anak kucing dari kesayanganya itu. Rasa ingin menerkam Chenle menggebu gebu dalam dirinya.

"Boleh dong.. Apa sih yang gak buat kamu?"(❁'◡'❁)

Hening selama beberapa menit menyelimuti mereka. Hanya terdengar ketikan Jisung pada laptopnya dan racauan tak jelas dari Chenle.

Sedari tadi Jisung juga tak henti henti nya menciumi pucuk kepala Chenle menghirup aroma shampo lemon yang menguar dari sana.

*Hm, kecium sampe sini (˵ ͡° ͜ʖ ͡°˵)

"Ish, geli tau suuungg.. "

"Wangi tau, kek bayi.. Kkkk.. "

"Huh, aku bukan bayi. Aku udah jadi ibu kalo kamu lupa! "

"Huum, baby yang punya baby. "

"Ish, Jwi nyebelin! "

Jisung tak menanggapi, ia hanya geleng geleng lalu mencubit pipi gembul Chenle karena gemas.

Akhirnya Chenle berbalik posisi sembari menatap layar laptop yang menampilkan tabel berisi tulisan yang ia yak bisa mengerti.

"Hmh, aku gak paham apa yang lagi kamu kerjain itu. "

Native Life || ChenjiWhere stories live. Discover now