Get to Know You

3K 223 0
                                    

Kemudian mata mereka saling memandang. Hinata menatap mata safir itu begitupun sebaliknya.

"Hei, kau gadis yang tadi pagi menabraku itu kan" Tanya naruto sambil memegang dagunya. Hinata menunduk dan tidak menjawab pertanyaan Naruto. Dia sedang tidak ingin berbicara dengan siapapun terutama orang asing.

"Hei,kenapa kau menangis? Apa karena gosip Toneri dengan gadis itu? Tanya Naruto dengan entengnya.

" Da-darimana kau tau?" Hinata cukup terkejut karena sosok laki laki di depannya mengenal Toneri dan mengetahui permasalahannya.

"Siapa yang tidak tau tentang hubungan Hyuga dan Otsutsuki? Kalian bahkan di gadang-gadang akan menjadi pasangan yang paling serasi" Kata naruto sambil menaikan bahunya.

" I-itu sudah berlalu, kami sudah tidak bersama lagi" Hinata menundukan kepalanya dan airmatanya pun menetes.

" Kenapa kau harus menangisi lelaki seperti itu, kau bahkan bisa mendapatkan yang lebih baik dari nya. Seperti aku mungkin, Hahaha!!" Naruto berkata sambil tertawa lebar, yang kemudian di balas Hinata dengan tatapan tajam.

"Kau tidak akan pernah mengerti!" Hinata membentak dan ingin segera berlari menjauh dari tempat itu. Namun tiba tiba tangan besar Naruto mencengkram lengannya dan membuatnya berbalik menabrak dada sang pria.
" Ouch!, apa yang kau lakukan!" bentak Hinata sambil melepaskan tangannya dari cengkraman Naruto.

" Maaf, aku hanya berusaha menghiburmu. Aku tidak menyangka kau akan jd marah" kata Naruto sembari menyunggingkan senyuman.

" Hei, Hinata aku serius dengan ucapanku tadi, tidak seharusnya kau menangisi lelaki seperti itu" kata Naruto serius. Hinata memandangnya dengan perasaan bingung, mereka terdiam sejenak. Kemudian, dering Hp Hinata membuyarkan keheningan keduanya.

" Toneri menelfonku." kata Hinata sambil memandang Naruto dengan gugup.

" Angkat saja, luapkan semua yg ada di pikiranmu sekarang. Kau tidak harus menanggung semua nya sendirian kan" kata Naruto dengan yakin.

Hinata mengangkat telfonya, dia luapkan kemarahannya pada Toneri di depan Naruto.
"Brengsek!! Kau masih punya muka untuk menghubungiku setelah apa yg kau lakukan!! Benar benar keparat! Aku membencimu!!!" Hinata memaki Toneri via telfon

" Hinata, sayang. Dengarkan dulu, kau harusnya jangan percaya dengan gosip murahan begitu!! Aku mencintaimu, percayalah. Beri aku kesempatan lagi Hinata, aku benar benar ingin kita menikah. Tolong jangan akhiri hubungan kita sayang" Kata Toneri memelas di telfon.

" Aku tidak sudi memberi kesempatan pada orang sepertimu!! Lagi pula siapa yang mau menikah dengan lakilaki bejat seperti dirimu! Kau nikahi saja perempuan yang menghangatkan ranjangmu! Dan ingat! Kita sudah berakhir , jangan hubungi aku, jangan panggil aku sayang, dan lenyaplah dari hidupku!! Aku membencimu!!! Bentak Hinata sambil mematikan telfonnya tanpa memberi kesempatan Toneri untuk menjawab.

Naruto yang melihat adegan pertengkaran Hinata via telfon, tersenyum penuh takjub. Dia tidak menyangka gadis pendiam seperti Hinata cukup mengerikan kalau marah.

" Apa kau sudah lega sekarang? Tanya Naruto pada gadis di depannya.
" Sangat! Aku puas bisa meluapkan amarahku padanya! Arigatou Naruto-san" Jawab Hinata sambil menarik nafas lega.

" Hei, apa kau mau ikut denganku, kau butuh hiburan untuk menenangkan dirimu." Ajak Naruto

" Ta-tapi aku masih ada kelas, dan lagi pula kita baru saling mengenal". Hinata menjawab dengan ragu ragu, tapi didalam hatinya dia sangat ingin membolos kuliah. Hari ini cukup berat untuknya.

" Hahaha, aku sudah tau tentang dirimu Hinata, mungkin kau harus banyak bergaul dengan orang selain kedua sahabatmu itu." kata Naruto sambil tertawa.

"Semua orang di kampus sangat ingin berteman denganmu, tapi kau seperti membatasi mereka. Tidak heran mereka memberimu julukan Miss Goodie Two shoes." Naruto melanjutkan ocehannya

"A-aku hanya tidak mudah akrab dengan orang lain" Hinata menjawab sambil menggigit bibir bawahnya. Naruto yang melihatnya menjadi gemas dengan tingkah Hinata

" Kalau begitu, ikutlah denganku. Tidak ada salahnya kan kau punya teman baru sepertiku, hehe" Kata Naruto sambil memasang senyum lebarnya.

"Ta-tapi bagaimana kalau..." belum sempat Hinata menjawab Naruto sudah menarik tangannya ke arah parkiran.

" Bolos lah sesekali! Kau harus tau cara menikmati hidup" kata Naruto sambil membukakan pintu mobilnya, Hinata dengan ragu ragu akhirnya masuk kedalam mobil Naruto.

" Kita akan kemana Naruto-San" . Hinata gugup dan takut, ini pertama kalinya dia bolos kuliah.

" Tenanglah, aku akan membawamu ketempat yang bisa membuatmu ceria kembali, oke!" kata Naruto dengan percaya diri. Hinata memandang Naruto yang di sebelahnya dengan heran, tidak biasanya Hinata akan mudah akrab dengan seseorang apalagi seorang lelaki.
Tapi Naruto berbeda, Hinata merasa sudah dekat dengan Naruto. Mereka, satu kampus tapi tidak pernah saling bertegur sapa. Diam diam Naruto memang mengagumi Hinata, tapi Hinata tidak tau sama sekali. Karena selama ini dia hanya berteman dengan Sakura dan Ino.
...
...
...
Akhirnya mereka sampai di sebuah danau yang cukup sepi tapi pemandangannya sangat indah. Hal ini membuat Hinata mlongo dan merasa sangat nyaman.

" Berteriaklah!! Luapkan semua kekesalanmu dengan teriakan. Aku biasa melakukannya ketika banyak masalah. Aaaaaaaaaaaarggggggggghhhhhhhhh!!!!!!!" teriak Naruto seolah memberi contoh pada Hinata.

"Aaaaaaaaaaaaaaaaaarrrrrrgggghhhhhhhhhh!!!" Hinata berteriak meluapkan amarahnya. Dia merasa lega, seolah masalahnya telah sirna.

" Arigatou- Naruto san" Hinata yang sudah merasa senang tiba tiba reflex memeluk Naruto.
Naruto dibuat kaget oleh nya, belum sempat ia membalas pelukan Hinata. Gadis itu sudah melepaskan pelukannya.
"Go-Gomenasai Naruto-San" Hinata tertunduk malu karena perbuatannya.

" Hyuga Hinata memeluku" Naruto melongo dan berkata dalam hati, dia sangat senang.
" Ah, tenanglah, aku senang kau sudah lega sekarang" kata Naruto sedikit kikuk.
" Mulai sekarang, panggil aku Naruto-kun. Kita sudah berteman kan, hehe" Naruto menggaruk belakang kepalanya sambil tersenyum.

"Hai' Naruto-kun" Hinata merona, pipinya merah seperti kepiting rebus.

Pukul 3 sore Naruto dan Hinata kembali ke kampus. Hinata sudah di tunggu oleh Kou yang merupakan supir pribadinya di parkiran. Iya, dia tidak diijinkan berangkat dengan kendaraan sendiri, Ayah Hinata sangat over protektif pada anaknya.

Sampai dirumah, Hinata langsung berjalan menuju kamarnya, dia merebahkan diri setelah melewati hari yg melelahkan. Tiba tiba dia teringat sosok Naruto, lelaki yang tiba tiba hadir dan menjadi penyembuh luka di hatinya.

DEEP DESIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang