1

236 37 6
                                    

Yeyyy akhirnya kita mulai cerita ini.

Yang udah baca prolognya dan kasih vote, makasih banget.

Jangan lupa vote lagi ya. Mudah-mudahan semakin meningkat vote dan komentarnya.

Happy reading

:::::::

Meeting pelaporan keuangan akhir tahun yang dilakukan Divisi Keuangan dengan CEO Crotec berjalan dengan sangat baik. Kim Taehyung atau yang biasa dipanggil Manajer Kim oleh rekan kerjanya, tersenyum puas. Tidak ada kesalahan dalam laporan yang mereka sampai dalam meeting yang berlangsung selama 3 jam tadi. Kerja lembur Divisi Keuangan seminggu terakhir ini tidak sia-sia.

"Kerja bagus, Manajer Kim." Direktur Utama Crotec – Nam Joo Hyun, memujinya. Tae segera bangkit dari duduknya, dan menunduk hormat pada atasannya itu. Mengucapkan terimakasih atas pujiannya.

"Ini hasil kerja keras semua Divisi Keuangan, Direktur," ucap Tae merendah. "Mereka sampai lembur seminggu penuh demi kelancaran meeting hari ini," tambah Tae kembali menunduk. Namun kali ini dia tidak segera menegakkan kepalanya. Dia melirik bawahannya yang masih setia diruangan itu. Tae mengedipkan satu matanya, pertanda khusus untuk para bawahannya itu. Seolah mengerti kode dari Tae, semuanya langsung memperlihatkan wajah lelahnya.

"Benarkah? Wah kalau begitu hari ini cepatlah pulang. Ah, satu lagi. Manajer Kim, bawa tim mu untuk minum hari ini. Kalian perlu merefresh pikiran." Seolah sandiwara mereka bersambut, Park Jimin – SPV Divisi Keuangan segera menyahut.

"Terima kasih Direktur!" serunya dan segera diikuti oleh rekan kerjanya yang lain.

"Terimakasih Direktur!" ujar mereka.

Direktur Nam hanya tersenyum lebar dan segera meranjak dari ruangan itu, hingga tinggallah Tae dan para bawahannya. Tae langsung mengulurkan telapak tangannya untuk menghentikan bawahannya yang sudah siap berteriak karena terlalu senang.

"Tenangkan diri kalian. Kita masih harus bekerja 2 jam lagi sebelum bersenang-senang. Jaga sikap kalian," ucap Tae tegas. Para bawahannya pun mengangguk patuh. Tapi diakhir kata-katanya, Tae tersenyum lebar pada bawahannya itu.

Tae pun beranjak keluar dari ruangan itu diikuti oleh para bawahannya. Mereka akan kembali keruangan mereka di lantai 53. Tapi langkahnya berhenti seketika, saat dia melihat seorang wanita yang baru saja memasuki lift yang kosong.

"Tunggu!" seru Jimin pada wanita di lift itu. Tapi sayangnya wanita itu sepertinya tidak mendengar.

"Sial!" ujar Jimin kesal karena harus menunggu lift lagi. Sedangkan Tae hanya terdiam saja ditempatnya.

"Ada apa?" tanya Jimin melihat Tae yang tiba-tiba terdiam.

"Tidak ada," jawab Tae. "Tapi apa kau mengenal wanita itu?" tanya Tae karena teringat Jimin mengenal hampir semua karyawan Crotec.

"Wanita di lift itu?" tanya Jimin memastikan. Dan Tae dengan cepat mengangguk.

"Aku tidak tahu siapa namanya. Tapi dia sering dijuluki tangan emas."

"Tangan emas?"

"Ya. Dari beberapa orang yang ku kenal, menyebutnya begitu. Dia yang terbaik di divisinya."

Tae mengangguk mendengar penjelasan dari Jimin. Dia tidak menyangka wanita itu ternyata bekerja di Crotec juga. Suatu kebetulan yang membuatnya sangat senang.

"Tapi sayang," Jimin kembali melanjutkan kata-katanya yang membuat Tae langsung menatap pria yang tingginya sebatas dagunya itu.

"Kenapa?" tanya Tae penasaran.

ONLY TWO FLOORSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang