Lean Siapa dia sebenarnya?

1.3K 23 0
                                    

Hallo guys, jangan lupa untuk vote ya kalau vote nya sampe 10 aku bakal update cepet. Dan jangan lupa follow author nya ya.

Selamat membaca!

*****

"Aline! Lo dari mana aja? Gue cariin juga! Huh! Kemana sih lo? Katanya mau ke WC, eh kok gue tungguin lama banget gak muncul-muncul! Udah gue samperin malah gak ada. Lo itu sebenarnya kemana sih bikin gue panik tau gak! Ngilang hampir 4 jam." Kesal Reva kepada sahabatnya itu.

"A-anu Gue tadi ada urusan k-eluar. Eh iya! Tas gue mana?!"

"Idih! Aline aneh! Gue nanya malah balik nanya! Tas lo ada dimobil lo! Tau kan kelas itu udah bubar dari dua jam yang lalu!" Sarkas Reva dan Aline hanya memamerkan deretan gigi putihnya saja.

"Ya udah deh, gue pulang dulu va. Kunci mobil gue mana?" Tanya nya pada Reva yang langsung memelototkan matanya.

"Ya Tuhan! Gue nungguin lo dan khawatir sama lo tapi lo bilang mau pulang duluan? Hellowwwww! Aline! Lo gak sakit kan?!"

"Heheh, Gue ada perlu va please lo ngertiin." Ucap Aline dengan serius.

"Emangnya lo punya perlu apa?" Tanya Reva sambil memancing kan matanya.

"Nyokap Gue mau balik dari Amerika va." Reva yang mendengar langsung terkejut.

"Lo serius?!"

"Iya lah, Ngapain Gue bohong."

"Yes! Tante Sari bakal datang, kalo tante Sari datang Gue bisa dong makan kue bolu nya tante Sari! Udah lama banget gue gak makan makanannya nyokap lo!" Girang Reva.

"Dih enak banget kayanya hidup lo ya va." Aline memutar bola matanya dengan malas.

"Ya Gue gitu loh! Oh ya tadi cowok yang duduk sama Gue pas lo pergi kok dia ikut pergi juga ya? Kok Gu_" Dengan cepat Aline mengalihkan pembicaraan

"Va Gue buru-buru ni. Nyokap Gue dateng jam 20.00 ini udah jam 15.00 ya kali gue gak siap-siap mana apartemen gue berantakan."

"Ya nyokap lo kan punya rumah Lin, lo kan_"

"Bye! Bye! Reva! Gue duluan ya! Emuachhh!" Tanpa menunggu lama lagi Aline berlari menuju parkiran dan langsung memasuki mobilnya.

"Huft! Syukur banget ya Tuhan! Jangan sampe Reva tau apa yang terjadi, Ashhh! Akhh! S-sakit banget ini s-selangkangan! Sial!"

Aline menancapkan pedal gas dengan kecepatan diatas rata-rata, ia meninggalkan kampus dan kini membelah ramainya tengah kota Jakarta.

"Kenapa Gue sehina ini sampe mau ditidurin oleh lekaki yang gak Gue kenal? Kenapa?! T-tapi kenapa Gue juga ngerasa kalau Gue tau orang itu, tapi kapan kita pernah ketemu?" Monolog Aline dengan alis yang menyatu.

"Lean. Siapa kamu? Kenapa aku merasa kalau kita pernah bertemu? Dan kenapa perasaan ini seperti menghangat saat dia menyentuh tubuhku?" Gumamnya pelan.

"Jika benar kami pernah saling bertemu itu kapan? Kenapa memikirkan Lean membuatku sangat pusing huh!" Saat lampu merah tiba, Aline yang sedang melamun memikirkan Lean ia dikejutkan dengan dering ponselnya yang sangat nyaring.

"Ck, kenapa volumenya nyaring banget sih. Bikin jantungan aja. Mommy?" Aline mengangkat panggilan dari mommy-nya itu dan pas sekali lampu merah sudah berganti menjadi hijau, mau tidak mau Aline tidak berbicara melainkan menjalankan mobilnya.

"Hallo sayang, Aline sedang apa nak?"  Tanya ibunya dari sebrang sana.

"Momm, aku sedang menyetir kau ingin berbicara apa? Langsung saja katakan."

"Sayang, mommy menunda untuk pulang hari ini karena ada klien yang harus mommy urus nak, mungkin pekan depan mommy akan pulang. Kau tidak apa-apa?"

"Ah, tidak apa-apa momm, kau bekerjalah, aku bisa mengurus diri sendiri." Ucap Aline sambil mengeratkan genggaman pada setir mobilnya.

"Baiklah, maaf kan aku nak, aku janji akan datang. Ya sudah kau hati-hati menyetir nya, aku akan menutup telfonnya, see you putri mommy."

"See you momm."

Tut! Tut! Tut!

Sambungan telfon telah dimatikan sepihak oleh Sari, mommy nya Aline yang bekerja sebagai pengacara di Amerika, ya Sari sangat terkenal diseluruh penjuru dunia karena kemampuannya dalam menangani kasus entah itu sesulit apa pun.

Kini Aline sudah sampai di apartemen nya, ia dengan cepat memarkirkan mobilnya di Garasi, karena tubuh nya sangat pegal dan berat, belum lagi ia sangat kesusahan berjalan karena ulah Lean.

Aline menaiki lift dan terbukalah lift, dengan cepat Aline memasukan pin nya dan menutup kembali pintu yang terbuka tadi.

Tapi saat Aline memasuki kamarnua ia dikejutkan dengan seseorang yang tengah tidur diatas kasurnya ini.

"Lean?!"




Please vote guys!

Di part selanjutnya bakalan makin panasssss, uhuyy siap siap basahhh, eits jangan lupa siap kan tisunya huhuy.

Cinta atau Obsesi?Where stories live. Discover now