Donghyuck menatap pantulan dirinya didepan cermin, lelaki itu tersenyum ketika dia merasa puas dengan penampilannya hari ini. Pagi ini seperti pagi pada biasanya, dia telah selesai bersiap untuk ke kampus mengikuti mata kuliahnya hari ini yang membosankan.
"Donghyuck, kamu gak sarapan?" Tanya sang Ibu yang sedang mengisi meja makan dengan beberapa masakan.
"Nanti di kampus aja, waktuku tinggal sepuluh menit lagi." Kata Donghyuck sambil buru-buru memakai sepatunya.
Donghyuck keluar dari rumah setelah berpamitan pada ibunya, dia segera masuk kedalam mobil sport miliknya dan dengan cepat melaju meninggalkan pekarangan rumahnya.
Donghyuck merupakan anak tunggal di keluarganya, tidak dipungkiri bahwa dia sedikit memiliki sifat manja. Bukankah itu wajar? Ibunya yang merupakan seorang fashion designer tidak hitung-hitungan dalam hal apapun jika menyangkut Donghyuck, ayahnya yang sangat mencintai keluarganya juga ikut andil dalam memenuhi apapun yang Donghyuck butuhkan dan inginkan.
Mobil yang Donghyuck kendarai tiba-tiba berhenti, Donghyuck mengumpat dalam hati karena beberapa motor yang dengan seenaknya ngebut-ngebutan dijalan raya seperti ini. Bukankah itu dilanggar? Donghyuck kembali menjalankan mobilnya, dia benar-benar ingin menabrakkan mobilnya pada motor sport berwarna putih yang ada didepan mobilnya membuat mobil Donghyuck tidak bisa bergerak leluasa.
Tin!! Tin!!
Donghyuck menekan klakson mobilnya berulang kali supaya motor didepannya menepi ataupun setidaknya memberikan Donghyuck cela untuk melajukan mobilnya. Sial, waktu Donghyuck tinggal tiga menit lagi. Donghyuck akhirnya mengambil sisi kanan untuk menyalip motor putih itu namun gagal, Donghyuck lagi-lagi mengambil sisi kiri tapi hasilnya gagal.
"Keterlaluan, dia pikir jalan ini miliknya?!" Ucap Donghyuck kesal.
Donghyuck tidak memikirkan lagi waktunya yang tinggal tersisa beberapa detik, dia kemudian semakin melajukan mobilnya dan menghadang motor putih itu hingga dia berhenti. Donghyuck turun dari mobilnya dengan kesal, bisa dilihat dari wajahnya yang tengah menahan emosi.
Donghyuck berjalan memutari mobilnya dan berhenti didepan motor putih milik seorang lelaki yang kini sedang membuka helm yang dia gunakan. Laki-laki itu menyisir rambutnya kebelakang kemudian memeluk helmnya yang senada dengan warna motornya. Dia menatap Donghyuck dengan alis kiri yang terangkat.
Donghyuck sempat sedikit, hanya sedikit terpesona dengan laki-laki dihadapannya ini namun itu tidak berlangsung lama karena emosinya yang kini sudah diujung tanduk.
"Maksud lo apa hah?! Lo pikir jalan ini punya nenek moyang lo?" Ucap Donghyuck.
Laki-laki itu membuang tatapannya kesamping sambil meniup poninya yang menutupi kening. Hal yang membuat Donghyuck lagi-lagi terpesona, sedikit.
"Oh, jadi mobil yang dari tadi ngikutin gue itu mobil lo?" Kata laki-laki itu.
"Gue gak ngikutin lo! Tapi lo dan motor sialan lo ini ngalangin jalan gue tau gak!" Geram Donghyuck sambil menunjuk wajah laki-laki itu.
Laki-laki itu terkekeh, dia menatap Donghyuck dalam membuat laki-laki cantik itu sedikit mengambil langkah mundur untuk berjaga-jaga.
"Lo gak tau siapa gue?"
Mulut Donghyuck berhasil dibuat ternganga oleh pertanyaan laki-laki aneh didepannya ini. Dia pikir dia siapa?
YOU ARE READING
Running 2 U | markhyuck
Short StoryDonghyuck, seorang mahasiswa fakultas seni dan musik itu harus menelan kenyataan pahit bahwa Minhyung, laki-laki aneh dan menyebalkan yang tidak sengaja bertemu dengannya dijalan merupakan seorang senior di fakultasnya. Bahkan dia terperangkap dalam...
