Aku terdiam mendengarnya. Berperan sebagai apa?

Otak ku membayangkan. Gulf, peran utama, gay, dia akan beradegan romantis dengan pria?

Gulf dan Bright masih asik mengobrol. Bicara tentang audisi "2gether" yang mereka ikuti bersama. Tapi hanya Bright yang lolos dan Gulf tidak.

Tiba-tiba aku berdiri, dan mereka memandang ku. "Maaf Gulf, Bright. Aku ada urusan mendadak. Ijinkan aku pergi."

Aku berbalik dan berjalan meninggalkan mereka. Sedangkan Gulf dan Bright memandang ku dengan heran.

-----------------------------------------------------------

Sejak pertemuan itu, aku enggak lagi menghubungi mereka. Sebaliknya, justru Gulf yang terus berusaha menghubungi ku.

Banyak banget pesan Whatsapp yang ia kirim, tapi hanya aku read dan enggak aku balas. Berkali-kali juga ia menelpon ku, tapi aku reject

Hingga kemudian, Gulf mendatangi rumah ku. Ia bertanya, "kau ini kenapa, Khom? Kenapa sikapmu tiba-tiba begini?"

Khom : "Kau tau gimana perasaan ku! Semenjak aku menyatakan cinta padamu di bandara. Bright juga melihatnya."

Gulf : "Iya. Tapi kita setuju untuk menjadi sahabat. Kau masih ingin jadi pacarku?"

Khom : "Kenapa kau harus main film gay?"

Gulf terdiam sejenak. "Jadi karena itu kau marah?"

Khom : "Kau itu straight! Kau suka wanita! Bisa-bisanya kau main film gay! Mau jadi gay juga seperti ku?!"

Gulf : "Khom, itu cuma peran. Yang akan ku lakukan cuma akting. Pura-pura, enggak akan sama dengan sifat asli ku."

Khom : "Bagaimana jika... kau terlalu menjiwai peran, dan benar-benar menjadi gay?..."

"...aku juga pria, Gulf. Aku menanti cinta mu selama 6 tahun, sejak kita pertama kali kenal."

Gulf berpikir sejenak. "Seandainya aku jadi gay, aku akan menjadikan mu sebagai pacarku. Karena kau adalah pria pertama, yang mengantri untuk mendapatkan hatiku."

Khom : "Janji?"

Gulf : "Tapi itu enggak akan mungkin, Khom. Karena aku hanya menyukai wanita."

"Baik. Aku pegang semua kata-kata mu, Gulf," ujarku. Lalu aku menyodorkan jari kelingking kepada Gulf. "Jangan pernah mengingkari apa yang sudah kau ucapkan."

Gulf menautkan jari kelingking nya pada jariku. "Aku tidak akan mengingkari nya."

-----------------------------------------------------------

A secret...

Satu rahasia dari Gulf yang tidak banyak orang tau. Yaitu, Gulf adalah lelaki yang tidak bisa memegang kata-katanya. Mengingkari apa yang sudah dia ucapkan.

Semua yang pernah dia katakan padaku. Bahwa dia straight dan hanya menyukai wanita. Dan kalau dia jadi gay, dia akan memilihku.

Tapi sekarang, lihat!

Tapi sekarang, lihat!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Benar dugaan ku. Gulf terlalu menjiwai perannya, hingga ia benar-benar menjadi gay.

Aku, Kaprao Kaidao, adalah pria pertama yang mengantri paling depan untuk mendapatkan hati Gulf. Sejak pertama kali mengenalnya enam tahun lalu.

Sedangkan dia, Mew Suppasit, pria yang baru satu tahun menjadi lawan main Gulf, sudah seenaknya menyerobot antrian ku! Dan merebut hati Gulf yang seharusnya menjadi milikku!

Mengenai Bright, aku ingat betul saat ia dan Gulf nonton bokep bersama. Mereka dua bajingan mesum yang menonton tubuh wanita lewat video penuh nafsu.

Sekarang, Bright juga berubah!

Aku merasa terkhianati oleh dua sahabat ku itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aku merasa terkhianati oleh dua sahabat ku itu. Terutama Gulf!

-----------------------------------------------------------

Karena lapar, aku menuju dapur dan mengambil makanan. Aku memotong-motong sosis mentah menggunakan pisau dapur.

Pisau yang tajam berada dalam genggaman ku. Aku teringat saat dulu hendak berbuat jahat kepada Poompuicharu menggunakan pisau. Tapi digagalkan oleh Bright yang menolong gadis itu. Saat itu Bright mengataiku, "dasar banci, beraninya sama perempuan!"

Aku mengangkat pisau yang ku pegang. Menatap ujungnya yang sangat tajam.

"Siapa bilang aku cuma berani sama perempuan?"

(bersambung)

(bersambung)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Bagaimana Jika...Where stories live. Discover now