PART 6

902 61 17
                                    


Mereka berjalan berdampingan di lorong menuju kelas sambil sedikit berbincang-bincang.

"Oh iya sumire ada sesuatu yg ingin kutanyakan padamu tapi...aku takut kau tersinggung."

Sumire menatap Ryu dengan tatapan penasaran. Lelaki itu memalingkan pandangannya sambil menggaruk tengkuknya "ya...em..apa benar kau itu mantan pengkhianat desa? Jika kau tak ingin menjawabnya aku tak keberatan sih aku hany-"

"Ya aku memang mantan pengkhianat desa ini." Sela Sumire dengan nada sendu sambil memaksakan senyumnya.

Ryu yg melihat itu merasa sangat tak enak dengan Sumire."emm maaf yah."

"Hm, gak papa kok"

Setelah beberapa menit merekapun sampai di ambang pintu kelas yg sudah ramai murid.

'hei siapa itu?'

'ah sepertinya murid baru!'

'huaaa tampannya'

'lihatlah rambutnya bergitu indah'

'aaa matanya sangat indahhh'

Celoteh beberapa murid perempuan ketika melihat Ryu masuk kedalam kesal.

"Oi!"

Sahut Boruto yg berjalan menuju bangku anak itu "apa kau murid baru di sini?"

Ryu menatapnya dari ujung rambut hingga ujung kaki "kau anak hokage ketujuh bukan?"

"Eh? Mengapa kau balik menanyakan hal yg tak penting seperti itu!"

"Kau tak perlu marah seperti itu jika kau tidak ingin menjawabnya."

Boruto tertawa hambar sembari memberikan pandangan tak suka pada Ryu begitupun juga dengan Ryu.

"Hei Boruto jangan kau merusak suasana pagi hari ini hah! Dasar kau ini!" Kata Sarada sambil menarik Boruto menjauh.

Boruto dan Ryu masih saling memberikan tatapan tak suka kepada satu sama lain.

"Hei! Apa yg membuat mu begitu kesal padanya Boruto? Apa karena...Sumire berjalan bersamanya tadi?" Tebak Inojin sambil menyertakan wajah menyebalkan nya seperti biasa.

Samar namun jika di perhatikan dengan seksama pipi Boruto mulai memerah namun sedikit tersembunyi karena ekspresi kesalnya.

Shikadai mulai mendekat kearah Boruto lalu menepuk bahunya "hah...merepotkan sudahlah kau tak perlu sekesal itu jika kau cemburu!"

"Eh APA!? A-AKU TIDAK CEMBURU SHIKADAI! aku hanya tak suka saja dengan gaya bicaranya"

"Lebih menyebalkan mana dia dengan Inojin? Tapi dibanding dengan Inojin aku lebih memilih dia karena menurutku sikap menyebalkan nya itu berkurang karena tertutupi oleh wajah tampannya benarkan Sarada?" Celetuk Chocho tiba-tiba.

"Apa masalah mu dasar gendut!"

"Heh...kenapa kau sekesal itu! Hal itu merupakan fakta bukan mengada-ngada! Oke!"

"Hey sudah lah kalian ayo cepat kembali ke tempat duduk masing-masing guru akan segera datang sebentar lagi!" Suruh Sumire dengan nada berhati-hati sekaligus tegas.

Belum beberapa menit kalimat itu keluar dari mulut Sumire seseorang yg merupakan wali kelas itupun masuk dengan membawa buku di depan dadanya.

Sadar akan hal itu semua muridpun dengan tergesa langsung kembali kebangku mereka masing-masing.

****

Bel istirahat mulai berbunyi setelah beberapa menit bunyi paling indah bagi telinga para murid.

Semua murid langsung berhamburan keluar untuk berlomba-lomba menuju kantin sekolah mereka.

Seperti biasa di jam-jam seperti ini gadis berambut panjang berwarna ungu itu selalu beranjak pergi ke rooftop dan menyantap bekalnya sembari di temani.

Di sela-sela setiap lahapannya gadis itu mengangkat kepalanya untuk menatap langit cerah siang ini. Sumire menatap lekat langit yg berada di atasnya dan dengan perlahan matanya tertutup membawakan kenangannya bersama ibunya. Samar-samar senyuman mulai terukir di wajahnya.

"Hey!"

Mendengar suara itu Sumire langsung membuka matanya dan sepontan menoleh ke sumber suara.

Orang itu terkekeh sambil menatap wajah Sumire yg terkejut bukan main "sedang apa kau disini? Tidak biasanya." Tanya orang itu sambil terkekeh.

"Heh! Kau ini mengagetkanku! Dasar Boruto!" Kesal Sumire sambil menampilkan ekspresi tidak suka secara terang-terangan.

Boruto hanya tertwa kikuk lalu duduk di sebelahnya "apa...kau marah padaku?"

Satu alis Sumire terangkat ketika mendengar pertanyaan yg di lontarkan oleh Boruto kepadanya "memangnya wajahku terlihat seperti itu?" Bisik Sumire sambil memalingkan wajahnya.

"Apa benar?" Tanya Boruto lagi sambil menatap Sumire khawatir. Sumire yg melihat itu langsung tertawa kecil "aku akui kau memang pembuat onar tapi...itu menurut orang lain tapi menurutku kaulah pahlawanku" puji Sumire sambil menatap hangat wajah Boruto juga menyertakan senyumannya.

Wajah Boruto seketika berubah menjadi merah ketika mendengar kata-kata gadis itu dan dengan sepontan ia langsung memalingkan wajahnya. Sumire yg melihat sikap Boruto hanya bisa tertawa puas melihat dampak yg ia berikan.

"Ehh! Siapa yg mengajari mu hal seperti ini!?"

"Eh? Aku tidak belajar dari siapapun kok, memangnya ada apa?"

Boruto yg biasanya sangat pintar membalikan perkataan seseorang kini seakan terbungkam oleh pertanyaan Sumire.

"Aish! Kau jadi menyebalkan Sumire."

Sumire kembali tertawa geli melihat Boruto yg mulai kesal.

****

Selamat malam semua 🌃 bagaimana hari kalian? Dan apa kabar? Maaf aku mengingkari janji 😢 soalnya aku baru pulang dari rumah bibi jadi gak sempat Up cerita ini, padahal aku udah janji mau up cepet maaf yahh
😭

Semoga part kali ini bisa menemani malam kalian 😊

Have a nice dream guyss

See you 👋👋

BorusumiDove le storie prendono vita. Scoprilo ora