Mikailla Arumaisy

177 13 5
                                    

Namanya Mikailla Arumaisy gadis berumur 27 tahun itu duduk termenung menatap surat yang baru saja diberikan oleh atasannya.

Bukan,bukan surat PHK tapi surat mutasi. Gadis asal Jember itu bingung harus diapakan surat ini. Apakah harus dibikin bungkus gorengan?

Kayla sendiri bekerja di salah satu perusahaan yang mengekspor

"Kay, lo kenapa?"

Lamunan Kayla buyar seketika saat denger pertanyaan yang keluar dari mulut sahabatnya, Elfqa

"Gue dimutasi Elf" jawab Kailla itu. Kailla menundukan wajahnya di meja kantin kantornya itu.

Mata Elfqa seketika membulat lebar, selebar jidatku. "EH SUMPAH? LO DIMUTASI?" Kailla mengangguk lemas.

"Dipindah kemana lu, Kay?"

"Jakarta"

"Terus?" 

"Gue bingung di Jakarta nanti harus tinggal dimana? Aman gak tempat tinggalnya? Lo tau kan kehidupan di Jakarta itu pasti jauh beda sama di Jember" jelas Kailla. Gak bisa dipungkiri memang keadaannya kayak gitu. Jakarta jauh berbeda dari Jember.

"Jangan berspekulasi yang enggak-enggak Kay. Lo kan gak pernah menetap di Jakarta. Emang lo udh tahu rasanya?" tanya Elfqa.

Kailla menggelengkan kepalanya. "Tapi kan kata orang-orang kayak gitu. Padat penduduknya. Ya gimana gue gak berspekulasi kayak gitu"

"Makanya Bambang, lu jangan overthink dulu. Gue bantu cari kosan deh." tawar Elfqa.

Kailla langsung berterima kasih ke sahabatnya itu. "HUHU Elfqa makasih bangett sumpahhh. Lu mengurangi beban pikiran gue, walaupun cuma satu persen."

"Anying lu Kay." serapah Elfqa

Seketika Kailla tersadar sesuatu. "Eh tapi cariin kosannya jangan yang campur dong Nai, gue parno banget anjir. Cari yang khusus cewe aja"

"Yahh Kay. Kalo yang khusus cewe gue gak tau. Gue cuma punya kenalan tapi dia ngekosnya di kosan yang campur." kata Elfqa

Badan Kailla langsung lemes lagi, sumpah setakut itu Kailla kalau harus satu atap sama lawan jenis yang enggak dikenalnya.

"Hallo yang. Lagi apach?"

"Geli anjir" Kailla menimpuk tisu kering bekas ngelap mejanya ke pacar sahabatnya. Hercules.

Namanya Hercules sesuai sama bentuk badannya. Tapi sifatnya pas ketemu pacarnya menye-menye banget. Astoge kamoh ini berdosah.

"Lagian pada kenapa sih? Mukanya kusut banget. Terutama elo tuh Kai. Kurang oksigen yee?" cerocos Hercules

"Sembarangan lo pecel lele. Gue dimutasi ke Jakarta ya anjir."

"Ya terus emang kenapa kalo lo dimutasi? Bukannya bagus ya? Denger-denger gaji di Jakarta lebih gede dari disini Kai" jelas Hercules.

"BUKAN ITU POINT PENTINGNYA BAMBANG. GUE TINGGAL DI KOTA ORANG. YA GUE BINGUNG MAU TINGGAL DIMANA? GUE KAN GAK TAU KOSAN CEWE DISANA TUH DIMANA" kata Kailla sedikit teriak. Beneran sefrustasi itu dia.

Hercules tertegun. "Woh woh santai dong santai. Lu ngekos aja di tempatnya Mbak Tiffany. Kosan cewek kok "

Mata Kailla terbuka lebar, selebar sungai Nil. "Mbak Tiffany ngekos? Bukannya udah nikah?"

Hercules menggeleng. "Itu sebenernya rumah Papah di Jakarta, cuman diurus sama Mbak Tiffany. Daripada terbengkalai makanya dijadiin kosan"

Kailla sontak langsung berdiri. "Okay, Hercules lo booking ya ke Mbak Tiffany. Dan lu Elfqa yuk bantuin gue packing."

NgekosWhere stories live. Discover now