Boss 8

41.2K 4.8K 628
                                    

Seminggu setelah makan malam dengan dibumbui drama, semua mulai berjalan normal.

Mark dan Haechan sudah disibukkan dengan urusan keluarga Lee sedangkan Jeno dan Jaemin juga sibuk mengurus Black Tigers.

Sementara Jaehyun tengah berkutat dengan tumpukan berkas. Yeah, putra semata wayang Park Chanyeol itu akhirnya memutuskan untuk tetap terlibat dalam urusan bisnis dan juga usaha kafe miliknya.

Tentunya, dia tetap dikenal sebagai Jung Jaehyun. Begitu juga dengan Taeyong dan ketiga putranya yang ikut menyandang marga Jung untuk kehidupan normal mereka.

Seperti sekarang saja, Taeyong terlihat melangkah angkuh saat memasuki gedung perkantoran di siang hari yang cukup panas.

Owh, jangan lupakan juga David yang tengah menggandeng tangan kirinya sementara tangan kanannya menggenggam erat paperbag berisi makan siang untuk suaminya.

David terlihat melangkah cepat dengan kaki-kaki kecilnya dan tersenyum riang disamping sang Papa.

Si kecil juga sangat aktif karena terlalu bersemangat memasuki gedung perkantoran yang baru saja dipijakinya.

Yeah. Ini adalah pertama kalinya Taeyong menginjakkan kakinya di sana setelah melahirkan David--- dan si bungsu, terlalu sibuk dengan kedua kakaknya jadi malas pergi tanpa mereka.

Lagipula rumah pohon lebih menyenangkan dibandingkan tempat para orangtua bekerja.

Dia bersemangat hanya karena ingin bertemu dengan Ayahnya.

Jaehyun terpaksa menginap dikantor semalam karena terjadi masalah yang cukup serius dan harus segera di selesaikan.

Untuk Chanyeol. Owh, orangtua itu benar-benar tidak mau terlibat dalam masalah dalam bentuk apapun.

Bukankah sudah ada Jaehyun?

'Apa gunanya aku membuatmu jika tidak dimanfaatkan?' itu kata Chanyeol beberapa tahun lalu.

'Ck. Pak tua itu semakin menyebalkan saja' kalau itu adalah rintihan hati seorang anak. Hmmm.

Saat memasuki lift, Taeyong terlihat mengerutkan keningnya heran saat melihat tiga orang karyawan yang ikut masuk bersamanya.

Bukankah ini lift khusus para petinggi VVIP?

"Awww" pekik David saat kaki kecilnya  tidak sengaja terinjak salah satu dari orang di depan mereka.

"Kenapa kau naik lift ini? Ini lift khusus, jika ingin menemui keluargamu harusnya naik tangga sana" sungut pria yang tadi menginjak kaki David.

"Mommy~~ kaki Davi cakit. Aduh! dak bica jalan" adunya yang membuat Taeyong menahan geram.

"Ajumma, lebih baik kalian turun di lantai selanjutnya saja. Aku tidak mau mendengar tangisan anak kecil yang berisik, mengganggu saja" kesal teman wanita dari karyawan pria tadi.

"Kau bilang apa barusan? Ajumma? Lalu apa tadi? Anak kecil berisik?" tanya Taeyong dingin namun terlihat tetap tenang.

Entah apa yang di pikirkan orang-orang di depannya ini? Apa karena Taeyong hanya menggunakan kaos putih kebesaran dan wajah ditutupi masker mereka bisa seenaknya menilai seseorang?

Ck. Bahkan jika Taeyong mau, ingin rasanya Taeyong menyumpal mulut busuk itu dengan sendal yang dia pakai sekarang.

Tapi sayang. Sendalnya mahal.

"Issh. Bibi dan paman jahat! Davi hate you!" seru David yang membuat ketiga orang itu kompak menoleh.

"Ck. Benarkan berisik sekali. Lagipula apa yang dilakukan para security itu hingga membiarkan orang asing masuk. Mengganggu saja" decak wanita paling depan.

"Issh. Kenapa lift ini lama sekali sampai keruangan Boss?"

"Lift-nya tidak akan jalan tanpa pemindai sidik jari dan kartu khusus" ucap si karyawan pria yang terlihat memamerkan kartu berwarna gold mengkilat ditangannya.

"Yoksie. Kau memang hebat, hanya butuh waktu setahun kau bisa dekat dengan Boss kita. Aku jadi iri" goda temannya yang membuat Taeyong melangkah mundur untuk melindungi David yang hampir terdorong lagi karena tingkah ketiga orang di depan mereka itu.

"Tentu saja, memangnya siapa yang akan menolak tubuh seksi-ku huh? Bahkan Boss kita yang katanya sudah menikah itu" balas si pria sombong.

"Ngomong-ngomong soal menikah, menurut kalian kenapa Boss tidak pernah membawa istri atau suaminya itu?" tanya salah satu temannya itu sebelum ketiganya melangkah keluar dari lift yang sudah tiba di lantai teratas.

"Mungkin dia malu, paling istrinya itu jelek" imbuh wanita yang satunya hingga ketiganya terlihat tertawa bersama.

"Aku jelek ya?" gumam Taeyong yang kemudian mengukir senyum miring sebelum melangkah bersama David menuju ruang si Boss besar.

Setelah mendapat ijin dari sekertaris Jaehyun yang duduk didepan ruangan ketiga langsung masuk untuk menemui sang Boss yang sudah menunggu.

Setelah beberapa waktu terdengar suara pintu yang langsung terbuka dengan sedikit kasar membuat ketiga karyawan tadi terlihat kompak menoleh dan menatap kearah pintu bersamaan dengan munculnya seorang anak kecil yang berjalan tertatih.

"Yayah~ kaki Davi cakit" adunya yang sontak membuat Jaehyun berdiri dari duduknya dan menghampiri si bungsu lalu berjongkok didepannya.

"Kenapa bisa sakit hmm?" tanya Jaehyun lembut sementara tiga orang di belakangnya terlihat saling melempar tatapan bingung sekaligus gelisah.

Itu anak yang tadi bersama mereka di lift.

"Diinjak paman jahat huwaaaa. Yayah~" rengek David yang melingkarkan tangannya memeluk leher sang Ayah yang langsung membawa tubuh kecil itu dalam gendongannya bersamaan dengan Taeyong yang melangkah masuk keruangan itu.

"Siapa yang sudah berani menginjak kaki pangeran kecil Ayah?" tanya Jaehyun dengan nada dinginnya dan menatap lurus kearah Taeyong yang hanya mengangkat bahu seolah tak tau sementara David tengah tersenyum mengejek kearah ketiga orang yang sudah berkeringat dingin ditempat mereka berdiri sekarang.

'Meleka itu ulal berkaki dua, halus dicingkilkan' itu pikiran polos David yang mengingat ajaran kedua kakaknya selama ini.

"Paman itu Yayah" ucap David yang membuat Jaehyun berbalik dengan tatapan menghunus.

.
.
.
Ayah ganteng ^^

Mommy cantik ><

Йой! Нажаль, це зображення не відповідає нашим правилам. Щоб продовжити публікацію, будь ласка, видаліть його або завантажте інше.

Mommy cantik ><

Mommy cantik ><

Йой! Нажаль, це зображення не відповідає нашим правилам. Щоб продовжити публікацію, будь ласка, видаліть його або завантажте інше.

.

.
---Ayden---

MAFIA IN LOVE / BOSS (END) Where stories live. Discover now