BAB 11 : Berduka

1.1K 118 3
                                    

Shinobu (pov)

(Kediaman shinobu)

Sejujurnya aku kasihan pada (nama), aku mengerti perasaannya. Aku akan membuatnya tidak bersedih lagi..

*Tok tok tok

(Nama) san, boleh aku masuk?
.
Dia tidak menjawab nya?
.
Baiklah aku masuk.
.
(Nama) san, kau tidak boleh seperti ini terus, bagaimana dengan latihan yang Oyakata sama minta itu?. Aku tahu perasaanmu kehilangan orang yang telah berjasa padamu.
Aku tahu betapa sedihnya diriku.
.
Kau tahu? Dulu piplar sebelumnya adalah seseorang bernama Kanae Kocho. Dia orang yang hebat dan juga sangat rendah hati, bahkan terhadap iblis sekalipun.
.
"Kocho? Dia saudara anda?"-(nama)

Benar. Tapi Suatu hari dia harus melawan iblis uppermoon ke 2 untuk melindungi diriku, tapi akhirnya dia tewas. Disitu aku sangat sedih, semua keinginan untuk hidupku sudah hilang, keluarga ku habis dan tersisa aku. Tapi mengakhiri hidupku sangatlah susah, karena kakak ku bilang "Shinobu. Hiduplah" aku selalu sedih ketika mengingat kejadian itu. Bahkan makankupun tidak teratur selama hampir dua Minggu. Kanao, aoi mereka sangat panik karena takut aku sakit. Sampai akhirnya Oyakata sama datang padaku.
"Shinobu, hal yang kakakmu percayakan padamu, apa hanya akan menajdi hal yang sia sia?" Mendengar kata kata itu, ntah kenapa pikiranku langsung merasa tenang. Dan muncullah rasa untuk bangkit. Akupun melanjutkan kakakku untuk menjadi pillar. Jadi (nama) san.
Bangkitlah. Semua hal yang rengoku san percayakan padamu, janganlah sampai menjadi hal yang sia sia. Rengoku pernah bilang padaku, "aku yakin (nama) dapat menjadi penerusku yang hebat, aku sangat percaya padanya, jadi aku tak terlalu takut untuk mati." Itulah kata kata rengoku.

"Begitukah? Ternyata aku sudah mengecewakan rengoku san ya? Maaf. Oh ya Shinobu san, terimakasih. Kata kata mu memotivasi ku, aku akan menjadikan kepercayaan rengoku san sebagai bara api didalam tekadku"-(nama)

Tentu (nama) san.

(Nama) (pov)

*inggggggggg  Dummmmmmmmm

"SUARA APA ITU?"-(nama) & Shinobu

"Suara ini berasal dari rumah Oyakata sama!!!"-shinobu

Kau benar... Paman sedang dalam bahaya, kita harus kesana

*Inggggggggg Dummmmmm

Ada lagi!!!! Sebenernya apa itu?

(Diperjalanan)

"Tomioka san? Kau juga ikut me arah suara itu ya?"-shinobu

"Kau pikir apa lagi, oyakata sama sepertinya sedang dalam bahaya"-Tomioka

"Oyakata sama, aku datang!!"-Tokito

"Kau juga ikut tokito san?"-shinobu
.
.
(Sudah sampai di kediaman oyakata sama)

"Kami datang Oyakata sama!!!!"-(nama), Shinobu,tomioka,tokito

"Kalian terlambat bodoh...."-sanemi

"Shinazugawa san benar. Namu Ami da butsu"-himejima

"Maksudmu oyakata sudah__?"-shinobu

"Tidak mungkin"-Tokito, (nama), tomioka

(Tiba tiba keluar seseorang dari pintu rumah oyakata sama)

"Maafkan aku, sepertinya kalian panikya? Anak anakku yang manis."-oyakata sama

"Anda masih hidup?"-Tokito, (nama), tomioka, Shinobu

"Kalian pasti akan tertawa mendengar ini"-kanroji

"Itu bukanlah suara jurus darah iblis."-obanai

"Lalu apa?"-(nama)

"Itu adalah suara dari teknik yinyang yang sedang dilatih oleh kiriya sama"-himejima

"Kiriya?"-(nama)

"Maafkan aku, yang dikatakan himejima benar, itu adalah suara kiriya anakku yang sedang latihan sihir yinyang"-oyakata sama

"Ohh, jadi begitu"-shinobu

"(Nama) san dan yang lainnya silahkan lihat ke halaman belakang!"-oyakata sama

(Mereka semua pergi kehalaman belakang)

"GERBANG APA ITU?"- sanemi, (nama), uzui, kanroji

(Yang lainnya menanyakan sambil tidak teriak)

"Para hashira? Oh kak (nama) juga ada. Mohon maafkan aku, aku sedang latihan teknik yinyang yang diperintahkan oleh oyakata sama"-kiriya

"Ini adalah gerbang segel"-kiriya

"B-besar!!!"-kanroji

"Jadi bagaimana gerbang ini bisa ada?"-(nama)

"Seperti ini"-kiriya

SIHIR YINYANG : GERBANG SEGEL DEWA KEHIDUPAN

(Tiba tiba terdebgar suara winggggg)

*Wingggggg dummmmmm

"Kalian lihat? Seharusnya lebih kecil dari ini, karena semakin kecil ukuran gerbang semakin kuat kekuatan nya jadi maaf ya"-kiriya

"H-hebat!!!"-semua orang kecuali Oyakata sama,himejima,tomioka,tokito.

"Sekali lagi maaf membuat panik, kalian boleh kembali kerumah."-oyakata sama

"BAIK!!!"-HASHIRA

"(Nama) san, tunggulah sebentar, ada yang ingin kutatanyakan"-oyakata sama

"Gawat... Ini gawattt"-batin (nama)

"Apa saja yang sudah kau latih untuk teknik ini?"-oyakata sama

"Sudah kuduga. Jujur saja, semoga lebih baik"-batin (nama)

Aku...eee. aku belajar langsung ke teknik terakhir, yaitu konsentrasi penuh penyatuan alam.

"Bagus, kau teknik itu pasti akan berguna di pertempuran jarak dekat"-oyakata sama

Ehh? Anda tidak marah paman?

"Tidak, aku memujimu"-oyakata sama

Terimakasih

Oh ya ngomong ngomong kiriya?

"Iya kak?"-kiriya

Bagaimana bisa kau berhasip menjatuhkan gerbang itu dari langit?

"Latihannya mudah kok aku,hanya perlu berdoa setiap hari"-kiriya

"Mudahnya...."-batin (nama)

"Kak (nama) sendiri bagaimana latihannya"-kiriya

Latihanku banyak teka teki. Ada 4 hal yang harus kupelajari
1. Mendengar batu berbicara
2. Berhitung buta di alam
3. Bersahabat dengan angin
4. Hening itu senjata

Tapi aku tidak mengerti semua. Aku sekarang masih berada dilatihan kedua. Itupun karena Shinobu san memberitahu maksud latihan pertama kepadaku.

"Ohhh begitu ya. Aku akan memberi tahumu kok."-kiriya

Sungguh? Kau memang pintar kiriya

"Yang kedua adalah kau hanya perlu memerkirakan pergerakan benda dalam mata tertutup, lalu yang ketiga, kau harus bisa merasakan angin yang tiba tiba berubah jika ada pergerakan, dan yang ke empat yaitu kau harus b--"-kiriya

"Ketenangan bukanlah tanda kekalahan"-oyakata sama

"Kiriya, cukup untuk yang keempat aku ingin dia tahu sendiri"-oyakata sama

"Baik"-kiriya

"Baiklah tidak apa apa, aku pasti bisa. Setidaknya aku tahu yg lainnya"-(nama)

"(Nama) san, satu lagi usahakan kau ikhlaskan kematian rengoku. Aku juga berduka atas kematian nya, tapi waktu tetap berjalan maju"-oyakata sama

Aku mengerti

"Besok datanglah kemari pukul 8 pagi"-oyakata sama

Baik

#bersambung
Udah ini 1-2 chapter lg...terus baru masuk ke battle lawan gyokko ama hatengu. Pokonya nanti ajaa

[Kimetsu No Yaiba] Readers X Demon Slayer WorldWhere stories live. Discover now