—bruk!

Aku mendorongnya dengan tergesa-gesa dan alhasil tubuhnya itu terjatuh kelantai kayu sehingga menyebabkan suara hantaman yang tidak terlalu keras. Sementara aku? Menyibak selimut keatas tubuhnya dan mengambil tongkat kayu yang biasa aku gunakan untuk memukul yang berkeliaran di malam hari.

"Siapa kau! Siapa yang berani masuk kekamarku!"

"Hei!"

—buk!

"dasar setan! Kau pikir aku ini wanita one night stand yang bisa ditiduri sesuka hatimu hah! Bajingan!"

buk!

"Enyaaaaaaaah!"

"Giselle! Hentikan! ini aku—!"

"Hah?"

"Tunanganmu!"

"HAH!"

Tangan ku berhenti memberikan pukulan pada tubuh yang tertutup selimut. sekilas, dibawah remang cahaya bulan, aku dapat melihat rambut turquoise yang bersinar kecil dan mata hijau mempesona.

'Ed—Edwin?'

Selimut itu terangkat, menampilkan sosok Edwin yang menatapku dingin lalu menghela nafas, ia berdiri lalu meletakkan selimut secara asal diatas kasur dan berjalan ke arahku yang cegukan tiba-tiba sambil memegang kayu.

"H-hei, jangan mendekat, mendekat satu langkah k-kembali aku akan memukul mu!"

Ia berhenti melangkah lalu mengangkat Surai turquoise itu dengan pose....seksi, astaga, pikiranku!

"Tetap disitu."

"Baiklah, aku akan tetap berdiri disini jadi letakkan tongkat yang kau pegang itu."

"Tidak! Nanti kau akan menyakitiku!"

"Tidak akan, aku janji."

"Tidak! Aku baru saja memukulmu, kau bisa memenggal kepalaku!"

"Kau sadar kau telah memukul seorang Grand Duke?"

"....huwaaaa, aku ini tidak sengaja! Kenapa kau nya muncul disamping ku dalam satu kasur hah! Sekarang kau akan memenggal ku padahal kau yang salah karena berada didalam satu kamar yang sama dengan seorang gadis!!!"

Astaga, ada apa dengan mata ini? Kenapa emosiku naik turun semengerikan ini?! "Aku tidak mau mati! Huhuhu...." Memalukan. Berbeda sikap dengan Edwin dengan kemeja putihnya, ia menghela nafas dan mengambil selimut lalu meletakkan nya dibahuku.

"Kau pikir aku akan benar-benar memenggal kepalamu hanya karena kau melakukan kesalahan seperti ini?"

Aku mengangguk.

"Maaf, tapi aku tidak seburuk yang orang-orang rumorkan."

"....?"

"Sebaliknya, sifatmu lebih mengerikan dari yang Orion katakan."

"Kau memuji atau menghina?"

"Menghina."

—plak!

"Brengsek."

Aku berbalik dan meninggalkan tatapan bulat dari matanya seolah tidak menyadari situasi dimana pipi mulusnya itu baru saja ditampar itu. Oh, nyawaku dan jiwa bar-bar ku, kalian baru saja memukul dan menamparnya, selamat, kau akan mati besok. Ah tidak, salahkan emosi tidak stabil ini.

"Kau benar-benar ingin mati?"

Aku terdiam lalu berbalik kembali dan menatap wajah arogan menyebalkan nya itu.

"Wahai tuan Grand Duke, aku masih sayang nyawa, jadi tolong ampuni aku."

"Kalau begitu, jadilah guling untukku tidur, baru aku memaafkan mu."

"Hah? Guling?"

"Karena lippe tidak ada disini, aku tidak bisa tidur dengan nyaman."

"Lah, terus kenapa aku harus jadi gulingmu?"

"Ah, kebetulan aku tadi bawa pedang yang cocok untuk memenggal kepala indahmu it—"

"BAIKLAH, JADI JANGAN PENGGAL KEPALAKU!"

senyum arogan yang indah terukir di bibirnya, benar-benar pria mengerikan! Hanya gulingkan? Tidak lebih kan? Astaga! Pikiran macam apa ini hah?!

Tidurku yang tenang, hiks...

Untuk pertama kalinya dalam dua kehidupan ku, aku tidak bisa tidur dengan tenang semalaman. Ini sangat tidak nyaman, kuharap lima bulan hubungan ini cepat berlalu...

 Ini sangat tidak nyaman, kuharap lima bulan hubungan ini cepat berlalu

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

TBC:)

Btw, lippe itu kucingnya Edwin, takutnya ntar ada kesalahpahaman diantara kalian.

Jadi lun kasih tahu duluan:)

🌟👇🏻

I'm Giselle but I'm not Giselle Donde viven las historias. Descúbrelo ahora