2 " I...will be your father, Sabina."

Start from the beginning
                                    

-
-
-

Kyungsoo masuk ke dalam kamar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kyungsoo masuk ke dalam kamar. Ia mengangkat koper dan meletakkannya di atas kasur. Namun ia terkejut ketika mendengar suara dari dalam kopernya. Bahkan ia baru tahu, jika kopernya sedikit bolong;  seperti ada yang sengaja melakukannya.

Ia buru-buru  membuka koper, dan...

"Sabina?" ia benar-benar tidak menyangka jika Sabina sepanjang perjalanan berada di dalam koper miliknya.

Sabina...

Gadis kecil itu mencoba tersenyum padanya, walau ia terlihat pucat karena sedikit sulit bernapas saat berada di dalam koper.  

"Sorry... Dad..." ucapnya.

Kyungsoo benar-benar tidak habis pikir. Bagaimana bisa?  Gadis sekecil dirinya nekad mencelakai dirinya sendiri hanya untuk bersamanya.

Kyungsoo mendesah panjang.

Ingin marah?

Ia tidak bisa.  Ia mengerti apa yang dirasakan oleh Sabina. Mungkin baginya --- Kyungsoo bisa menjadi sosok ayah untuknya.

Sabina menatap Kyungsoo dengan mata berkaca-kaca, "Sorry, I did ... because I wanted to be with you dad."

"But i'am not your father,  Sabina." ucap Kyungsoo. 

Sabina menundukkan wajahnya, "Shouldn't I hope ... that uncle will become my father?" suaranya bergetar karena ia berusaha menahan air matanya.

Kyungsoo diam dan memandanginya. Ia meraih tangan mungilnya. Sabina menegakkan wajahnya dan membalas tatapan Kyungsoo,  "Sabina ... My country is different from yours. Here is not a safe place for you."

"It's not that I don't want to. It's just that I don't want you to have trouble later." Kyungsoo menjelaskan padanya, kenapa ia tidak bisa menjadi ayahnya.

"Sabina just wants to be with you daddy. I don't want to lose daddy again." air mata Sabina jatuh.  Ia menangis di depannya. 

Kyungsoo memeluk Sabina yang menangis.  Ia berpikir 'mungkin ini adalah jalan Tuhan,  untuk menggantikan posisi ayah Sabina yang telah meninggal ' .

"I am sorry ..." ucapnya sejenak.

"I ... will be your father, Sabina."

Sabina seakan tidak percaya. Apakah ia hanya bermimpi atau ini adalah nyata baginya.

"Thankyou... Dad." ucap Sabina dan masih menangis haru di pelukannya. 

Kyungsoo membelas lembut kepala Sabina. Ia memberikan waktu agar Sabina bisa meluapkan emosinya melalui tangisannya.

10 menit kemudian. Setelah Sabina tidak menangis lagi;  Kyungsoo mengajaknya ke kamar mandi, dan ia memandikannya.

Sabina terlihat sangat bahagia, karena ia memiliki ayah sekarang. Ia tidak akan kesepian lagi.

Kyungsoo bingung pakaian apa yang harus dikenakan oleh Sabina, karena ia tidak memiliki baju untuk anak perempuan. Ia berinisiatif memakaikan Sabina dengan kaos miliknya, hingga tubuh Sabina tenggelam karena kedodoran di tubuh mungilnya.

Kyungsoo memegang kedua tangan Sabina, setelah ia menyisir rambutnya.

"Sabina. Daddy will be away for a moment. You don't go anywhere. Wait here daddy." ucapnya.

"Why? Where are you going?" tanyanya.

"Only for a moment. Dad wants to buy clothes for you." ucap Kyungsoo padanya.

Sabina tersenyum, lalu mengangguk. Kyungsoo bahagia saat Sabina tersenyum padanya.  Ia mengelus Puncak kepala Sabina dengan lembut. Kyungsoo beranjak, lalu pergi meninggalkan Sabina di apartemen.

Kyungsoo pergi menggunakan Taksi. Ia mampir ke sebuah toko pakaian yang tidak terlalu jauh dari lokasi apartemennya.

Ada beberapa pakaian anak perempuan yang ia pilih.  Dan ia mengambil beberapa pakaian, dan setiap model --- ia membeli semua warna yang tersedia. 

 

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kyungsoo mengeluarkan beberapa juta untuk membeli pakaian Sabina

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Kyungsoo mengeluarkan beberapa juta untuk membeli pakaian Sabina.  Karyawan di toko tersebut tampak bingung dengan pakaian anak perempuan yang di borong olehnya.  Namun, Kyungsoo telah meminta pada karyawan tersebut, agar tidak mengekspos di sosial media mengenai apa yang dilakukannya hari ini.

-
-
-

Di apartemen, Sabina merasa bosan di kamar.  Ia ke luar dari kamar Kyungsoo, dan menuruni anak tangga. 

Langkah mungilnya menuju dapur.

Yah... Perutnya saat ini keroncongan, karena ia belum makan.

Sabina berdiri tepat di depan lemari es dua pintu,  dan ia memandang bingung dengan lemari es tersebut, karena ia sama sekali belum pernah melihatnya.

"Apa ini lemari baju juga?" pikir Sabina.

Atensi Sabina buyar, dan ia melihat ke arah pintu utama saat terdengar suara dari luar.

Bersambung.

Maaf ya yang udah nunggu lama ff ini.  Baru aku lanjutkan lagi.









"Will You Be My Father?" (Kyungsoo)Where stories live. Discover now