Babylon[SiyeonxYoohyeon](Part3)

151 39 19
                                    








Siyeon menghentikan mobilnya didepan bangunan tua namun terlihat masih kokoh dan terawat dengan baik.

Mereka—Siyeon dan Handong— turun dari mobil, disusul dengan Yoobin yang baru sampai. Ketiganya pun mulai memasuki bangunan itu—suasana nya cukup sepi, lantaran para penghuni masih berada di sekolah.






"Aigoo ya~ lihat, siapa yang datang hari ini." Handong tersenyum lebar kala sang pengurus panti memeluknya.

"Iya, kabar anak-anak bagaimana?"

"Baik, mereka selalu menanyakan mu dan Yoohyeon— eh, ada tamu rupanya." Sang pengurus panti baru menyadari kehadiran Siyeon dan Yoobin yang berdiri dibelakang Handong.

"Selamat pagi." Kedua marga Lee itu membungkuk, memberi salam. Senyum hangat khas seorang ibu menjadi balasan salam mereka.

"Tunggu, apa kamu Siyeon? Lee Siyeon?" mereka bertiga merenyit heran—terutama Siyeon. Padahal dia belum memperkenalkan diri, tapi sang pengurus panti mengenalnya.

Meski tidak paham dengan situasai ini Siyeon mengangguk. Wanita paruhbaya itu tersenyum haru. Perlahan menghampiri si jaksa lalu memeluknya penuh kerinduan.

"Ya tuhan, kau sudah dewasa sekali nak." Menepuk lembut punggung pengurus panti itu kaku, sungguh keadaan macam apa ini?

Handong dan Yoobin yang tak mengerti hanya saling pandang.

"Ah, maaf. Ibu terbawa suasana." Tersenyum tipis kepada ketiganya, mengusap sudut mata yang mengeluarkan air.

"Sebelumnya maaf, tapi kenapa anda bisa tau jika saya Lee Siyeon?" sang pengurus panti menatap Siyeon sejena, beliau sudah menduga akan seperti ini.

"Kamu pasti tidak ingat Siyeon-ah. Sebenarnya dulu kamu itu salah satu penghuni panti ini. sampai suatu hari kedua orangtua mu datang dan mengadopsimu. Dan satu tahun kemudian aku mendapatkan kabar jika kalian bertiga mengalami kecelakaan."

Sekelebat bayangan masuk kedalam memori Siyeon. Kecelakaan yang terjadi sepuluh tahun silam kembali berputar dikepalanya, membuat Siyeon merasakan sakit pada kepala.

"Arghh... kepalaku..." Siyeon kehilangan keseimbangan dan kesadarannya, namun dengan sigap Yoobin menahan tubuh Siyeon agar tidak jatuh keatas lantai.








.

.

.








Kepala terkompres es batu. Duduk diatas bangsal rumah sakit, matanya menatap lurus lantai putih mengkilap.

Sepasang kaki terbalut flatshoes membuat dia mendongak dan betapa terkejutnya saat dia menemukan seorang gadis yang tersenyum tipis padanya.

Gotta!!! OS SeriesWhere stories live. Discover now