Your Name [SuyunxYunkyoung]

478 41 10
                                    










Angin menerpa wajahnya kala ia menginjakan kakinya diatas lantai rooftop. Angin memainkan rambutnya, tungkainya melangkah ringan menuju pagar pembatas.

Kepalanya mengintip kebawah, dia baru menyadari bahwa bangun ini tinggi juga. Terdiam sejenak, menatap nanar hiruk-priuk kota. Helaan napas lolos dari sela bibirnya.

Namun keheningan itu hanya terjadi sebentar sampai suara gebrakan pintu membuatnya mengalihakan atensi.




Brukk...




Seseorang dengan napas terengah berdiri diambang pintu, menatap gadis yang berada dipinggir gedung itu menatapnya heran.

"Ka-kau... jangan melakukan hal bodoh." Berusaha mengatur napasnya, si jangkung yang baru saja sampai perlahan menghampiri gadis yang masih berdiri ditempatnya.

Mengerutkan keningnya, gadis berderss soft peach selutut itu menatap si jangkung tak paham.

"A-aku tau, hidup ini sulit. Tapi tolong, jangan meloncat dari sana." Ujarnya dengan nada penuh kekhawatiran.




Satu detik,






Lima detik,




"Pufftt..." si gadis berdress berusaha menahan tawanya, namun pada akhirnya dia malah tertawa sampai rasanya perutnya terasa sakit.

Bergantian, kali ini si jangkung menatap gadis itu heran. Gadis berdress pun menjauh dari pembatas, berdiri dua meter dihadapan si jangkung.

"Kau pikir aku akan bunuh diri? Seperti itu?"

"Ya, kau terlihat seperti depresi saat hendak kesini." Jawab si jangkung. Ya, karena memang sebelum ia menyusul gadis itu, dia sempat melihat wajah sedih gadis berderss itu.

Terpaku sejenak kala mendengar penjelasan si jangkung. Apakah sejelas itu jika dia tengah bersedih?

Memasang senyum simpul, gadis itu pun menghampiri lawan bicaranya.

"Ah, sebelumnya terimakasih sudah mengkhawatirkanku. Tapi sungguh, aku tidak apa-apa. Dan siapa juga yang ingin meloncat dari atas gedung ini. Hah, mungkin hanya orang gila saja yang mampu melakukannya." Meski gadis itu memasang senyum diakhir kalimatnya, namun si jangkung tau bahwa ada sesuatu yang disembunyikan.

"Sekali lagi terimakasih." Membungkukkan badannya, gadis berderss peach itu pun meninggalkan si jangkung.

Membalikan badannya, menatap kepergian gadis itu yang menghilang dibalik pintu.

"Huft, ternyata hanya salah paham." Mengembungkan pipinya lalu ia pun terduduk diatas lantai rooftop, menatap nanar lantai beton itu.




















































.

.

.




























"Aishh~ kemana sih perginya manusia itu?" menggerutu disepanjang jalan area kampus, kepalanya bergerak kesana-kemari mencari keberadaan sahabatnya yang siapa tau saja masih berada disekitar sini.

"Annyeonghaseyeo Suyun Seonbaenim~" sapa seorang gadis berambut sebahu yang kebetulan lewat dihadapannya.

Yang disapa tersenyum ramah kepada gadis berponi itu.

Gotta!!! OS SeriesWhere stories live. Discover now