🌷Prilly kenapa ?

Mulai dari awal
                                    

" Jangan takut. .. Ada aku disini..  " Ali memeluk Prilly dengan kuat , tubuhnya seperti memberontak ketika dipeluk Ali . Clara yang sejak tadi berdiri kini mulai mendekat.

" Prilly..  Jangan takut..  Kamu tenang..  " Clara ikut menenangkan Prilly. 

" Enggak..  Enggak.  . Jangan lagi..  Aku nggak mau lihat dimas lagi.  Dia menyakitiku Ali ...  " Prilly terus meracau dalam pelukan Ali. 

Ali dan Clara saling pandang.  Mereka bingung dengan reaksi Prilly,  tadi malam setelah tiba dari Puncak,  Prilly masih biasa saja,  tapi pagi ini Prilly memberikan reaksi mengejutkan. 

" Sayang..  Nggak ada Dimas disini..  Hanya ada aku..  Kamu tenang..  Aku bakal jaga kamu terus " Ali menghapus air mata Prilly,  mengecup kedua mata dan pipi Prilly. 

Prilly memejamkan mata,  hingga tubuhnya sedikit rileks karna sentuhan Ali.  Mengetahui tidak ada lagi pergerakan dari Prilly,  Ali dapat bernafas lega.  Prilly tertidur kembali. 

" Tolong jaga Prilly sebentar,  aku akan memanggil dokter.  "

Ali tergesa keluar dari kamar Prilly,  menuruni tangga dengan berteriak kencang.  Hingga membuat Jelita yang sedang didapur berlari menuju sumber suara. 

" PRAM!!!  PRAM!!  KEMARI! " Merasa dipanggil Pram berlari menuju Ali .

" Ya tuan! ""

" Ali kenapa teriak!!  Ada apa dengan Prilly " sebelum memerintahkan Pram  , Ali menatap calon mertuanya terlebih dahulu. 

" Nggak apa apa ma.  Cuma sedikit masalah "

Jelita berlari kearah kamar Prilly berada. 

" Pram!!  Panggilkan dokter sekarang! "

" Baik tuan "

🌷🌷

Ali kembali menyelimuti tubuh Prilly hingga sebatas dada,  penjelasan dokter yang memeriksa Prilly cukup membuat Ali was was.  Keadaan tubuh Prilly yang tiba tiba ketakutan bereaksi seperti orang yang memiliki potensi terjadinya depresi. Tidak hanya itu, orang yang bisa dikatakan depresi akan memiliki suasana hati yang tiba tiba senang  sedih bahkan marah. 

Namun dokter tiba bisa memberi diagnosa yang bersifat terburu Buru.,karna memang saat ini Prilly tidak sampai mengalami suasana hati yang dokter katakan tadi.  Dia hanya merasa ketakutan saja saat terbangun,  Ali berfikir mungkin Prilly memiliki rasa trauma!  Bukan sampai dititik depresi. 

Pertanyaan dokter yang membuat memori Ali terseret kepada kejadian beberapa hari lalu mampu membuat Ali ingin sekali menghabisi Dimas.  Sebenarnya kejadian apa saja yang dialami Prilly,  hingga membuatnya ketakutan. 

" Prilly sering dibentak bentak Dimas li " Seolah mengerti apa yang sedang Ali pikirkan,  Clara memasuki kamar Prilly dan mencoba sedikit menjelaskan. 

" Dibentak? "

" Iya..  Selain fisiknya yang dilukai Dimas,  hatinya juga  " Clara menatap wajah damai Prilly

" Prilly sering kali membantah kalimat kalimat pedas Dimas  , bahkan jika Dimas sudah menyebut namamu Prilly akan sangat emosi.  " imbuhnya.

" Sialan!!  Aku tidak akan pernah mengampuni Dimas jika sampai Prilly kenapa kenapa? "

" Lalu rencanamu setelah ini apa? "

Ali tersenyum sinis " Setelah Prilly sembuh,  aku dengan senang hati mengizinkan Prilly membalas setiap perlakuan Dimas kepadanya sebelum aku jebloskan dia ke penjara . Dan ku pastikan , setelah tiba masa itu , dia tidak akan pernah melihat keadaan dunia luar !"

" Maksud kamu? "

" Sudahlah..  Nanti kau akan tau!  Istirahatlah .. Aku akan disini menjaga Prilly "

" Baik.. "

Setelah kepergian Clara,  Ali menaiki ranjang,  masuk pada selimut yang sama dan memeluk Prilly dengan nyaman. 

" Tidur yang nyenyak sayang..  Setelah kamu sembuh..  Kita akan segera menikah " Bisiknya tepat ditelinga Prilly,  seolah mendengar,  Prilly terlihat tersenyum tipis yang tidak Ali ketahui. 

🌷🌷

" Brengsek kalian!!  Lepaskan gue!!!  Dimana kalian nyekap gue sekarang "

" DIAM!! "

" SIALAN KALIAN!!  GUE BUNUH KALIAN SEMUA! "

" DIAMLAH!!  "

" BILANG KEPADA TUAN KALIAN ALI!!  GUE TIDAK TAKUT!!  SURUH DIA DATANG SEKARANG!! "

BUKK

BUKK

" DIAM ATAU MATI!! "






Calla LilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang