"Yaya, aku tau, pemilik tubuh ini memang cantik tiada tara."

Aku mengatakan yang sebenarnya, Giselle adalah gadis naif yang cantik. Berparas Seperti malaikat, berhati selembut bidadari, dan tentunya bodoh. Putri malu saja apabila disentuh akan tertutup, Giselle tidak sepenuhnya salah karena mencintai Duke tanpa melihat latar belakangnya terlebih dahulu, dia begitu mudah tertipu olehnya, hatinya yang rapuh membawanya menuju kematian.

"Tapi nona, meski Duke telah dibentak seperti itu, dia tidak menyerah dengan mudah, dia pasti memikirkan cara lain untuk mendapatkan nona."

Aku memgangguk, tanda setuju. Benar juga, brengsek itu pasti akan menyiap 1001 rayuan cinta nya untuk menarik hatiku lagi...."kau benar."

"Selain itu, Duke juga dikenal dengan sifat agresif dalam mencapai sesuatu. Itu cukup berbahaya jika dia sampai menculik nona meski ditolak ribuan kali."

Ahahaha, seperti Eklise dan Penelope saja, cintanya adalah racun bagiku...

Lantas kenapa di pentas Ballet, Loys di anggap seorang yang romantis tanpa sisi gelap! Gila!

Aku tidak ingin berakhir seperti Giselle asli yang jiwanya sekarang entah berada dimana.

"Jadi kenapa nona tidak membantu saya juga?"

"Ha? Membantu?"

"Ya, membantu!"

"Membantu apa?"

Dilihat dari penampilannya, tentu dia bukan sembarang orang, bisa saja dia seseorang dengan jabatan tinggi seperti Count, Marquis, atau Duke bukan?

"Tunggu.... jangan bilang kau memintaku menjadi seorang tunangan kontrak?"

"Tepat sekali, tapi bukan denganku."

Alisku berkerut ditempat, dia tadi mengajakku bukan? Lantas dengan siapa aku akan pura-pura bertunangan? Eh, tapi niatku kan tidak ingin menikah semuda ini, minimal usia 22 atau 23 lah ya, usia pemilik tubuh ini masih berusia sekitar 17 atau 18 tahun.

"Kebetulan aku punya kenalan yang sedang dirundung masalah karena belum memiliki seorang tunangan, sayangnya kriteria nya terhadap seorang wanita sulit ditebak, dia ingin seseorang yang tidak memiliki status tinggi alias rakyat biasa yang tidak menjilat harta kekayaan nya, tidak bisa jatuh cinta padanya, dan tentunya mampu memotong ucapan para bangsawan kurang ajar dibawahnya."

Kriteria yang dimaksud:
1. Rakyat jelata= aku, rakyat jelata.
2. Hidup ala kadarnya tanpa harta= aku, tidak menjamin apa aku bisa menjadi seperti yang dia maksud. Maksudku, siapa yang tidak ingin hidup tanpa uang? Hey, money is everything, isn't? Uang memang segalanya, tapi ada beberapa hal yang tidak bisa dibeli dengan uang; ketenangan hidup, kebahagiaan, keselamatan, dan tentunya kebebasan dari takdir mengerikan.
3. Tidak bisa jatuh cinta= aku, dari awal, sulit bagiku untuk menjalin hubungan asmara layaknya seperti drama Korea yang penuh dusta tapi cukup membuat hati terguncang dengan segala manis pahit nya.
4. Bermulut pedang? Aku tidak jamin sih...

Tapi 81% diatas ada pada diriku!

Selain itu, sisi positif dari hubungan ini adalah, aku bisa menaikkan posisiku yang awalnya seorang pohon pinggir jalan suatu kisah alias tokoh utama tak penting yang akan berakhir mati naik beberapa pangkat menjadi seorang wanita bangsawan yang hebat! Selain itu aku juga bisa memutuskan hubungan ku dan selamat tanpa berurusan dengan Albrect.

Ya!

"Siapa bangsawan itu?"

"Maaf?"

"Bangsawan yang kau maksud, dia bangsawan kan?"

Cepat beritahukan, aku sudah tidak sabar mendengar namanya! Pastinya dia sangat tampan, berwibawa, berkedudukan tinggi, dan banyak dirumorkan kehebatan nya!

"Oh, tentu nona mengenal Grand Duke Ivory bukan?"

Rasanya bagian belakang kepalaku dihantam oleh palu yang besar. Sekilas, gosip ibu-ibu desa dipagi hari terlintas dibenakku seperti air mengalir.

-"yang mulia dikatakan tidak bisa menikah karena tidak bisa memiliki keturunan, tunangan saja tidak punya."

-"katanya dia dikutuk oleh Dewi karena dosa pendiri keluarga ivory adalah orang yang lebih kejam dari Monster!"

-"ya tuhan, kenapa bisa begitu?"

-"para bangsawan saja tidak ingin mengirimkan Putri mereka untuk menjadi pasangan hidupnya."

-"dia lebih mengerikan dari Monster manapun dengan mata tosca anehnya itu!"

Wah, wah...

Pantas saja empat kriteria diatas cukup tidak masuk akal.

Sepertinya pepatah tentang 'ucapan itu adalah doa yang bisa dikabulkan' memang benar adanya.

Ralat, aku lebih memilih hilarion ketimbang grand Duke Ivory itu.

Apalah daya, proposal lamaran sudah kubakar habis:')

Apalah daya, proposal lamaran sudah kubakar habis:')

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tbc

Ntar, nanti Lun up visual Character setelah beberapa chap:)

👇🏻🌟

I'm Giselle but I'm not Giselle Where stories live. Discover now