Aku bisa tahu kalau dia sedang berbohong tadi, merupakan kebiasannya menggigit bibir bawahnya saat sedang berbohong dan aku melihat itu.

-

"Pagi Jichu."

"JICHU, You're so cute ~"

"Pretty Girl Kim Jisoo, morning~"

Ck!!

Sapaan demi sapaan yang memuakkan itu sungguh sangat menyakitkan gendang telingaku, apa mereka tidak sadar kalau mereka sangat tidak pantas bersanding dengan Jisoo-ku. Apa itu tadi!! Jichu Jichu , hanya aku yang boleh memanggilnya begitu.

Satu hal lagi yang kubenci dan membuatku semakin terobsesi untuk memiliki Jisoo. Dia memiliki banyak penggemar terutama dikalangan pria. Bagaimana tidak, sosoknya yang cantik, kulitnya yang mulus, otaknya yang cerdas serta sifatnya yang ramah membuatnya mendapatkan julukan sebagai Smile Angel disekolahku.

Terlebih lagi dia merupakan sekretaris osis, tentu saja membuat tingkat kepopulerannya semakin meninggi. Mungkin aku patut bangga memiliki teman seperti dirinya, tapi aku sangat benci saat orang lain mencoba mendekatinya.

Suatu hari aku pernah mematahkan tangan seorang adik kelasku yang mencoba menyatakan cintanya pada Jisoo tepat dihadapanku. Sungguh tidak tahu diri, dengan tampang yang pas-pasan mencoba mengambil hati Jisoo-ku.

Mungkin dia tidak tahu kalau aku sangat overprotektif pada Jisoo. Kalau hanya sebatas menyapa saja masih bisa aku toleransi tapi kalau sampai menyatakan cintanya dan tepat dihadapanku. Maka bersiaplah orang itu akan menderita, aku bisa pastikan itu.

Dan semenjak kejadian itu, Jisoo sangat jarang terlihat dekat dengan pria disekolah kami. Dia hanya tersenyum saat menjawab sapaan mereka, dan selalu menjawab seadanya saat mereka mendekatinya. Mungkin dia sudah mulai sadar kalau aku sangat tidak menyukai hal itu, dan semenjak itu dia semakin menyembunyikan hal yang tidak kuketahui. Entah apapun itu, yang pastinya aku pasti akan mencari tahunya sendiri.

"Taeyong kenapa wajahmu begitu?." tanyanya saat melihat raut wajahku yang sangat sinis sekarang ini.

"Tidak apa-apa, hanya saja telingaku sakit mendengar panggilan dari para kecoa penganggu itu." ucapku ketus.

"Bukankah mereka hanya menyapaku? Itu hal yang wajar Taeyong, apalagi dengan jabatanku sebagai sekretaris osis." jawabnya dan tersenyum menatapku tapi bagiku itu tidak bisa dibiarkan. Pertama berawal dari sapaan maka lama-kelamaan akan berganti menjadi pernyataan cinta, aku tidak mau.

Aku berdecak dan mengalihkan pandanganku keluar jendela, diseberang kelas sana aku melihat sosok Mino kakak kelas kami sedang memperhatikan lekat kelas kami. Entah apa yang dilihat oleh ketua osis itu, yang pasti aku sangat berharap dia tidak melihat kearah Jisoo.

"Jisoo, kau tidak menyembunyikan apapun dariku kan?." tanyaku dan menatap lekat kearah Jisoo yang sepertinya terpaku mendengar pertanyaanku. Dia tersenyum lalu menggeleng lembut, aku pun ikut tersenyum seraya mengelus bibirnya dengan ibu jariku.

"Kau yakin?" tanyaku lagi dan kali ini aku berbisik ditelinganya dengan nada suara yang parau. Kurasakan dia sedikit merinding dengan tindakanku kali ini, sesegera mungkin dia menganggukkan kepalanya. Baiklah aku paham, tapi bukan berarti aku tidak berhenti untuk menyelidikinya. Karena kutahu dia pasti menyembunyikan sesuatu dariku. Kim Jisoo yang kucinta telah berbohong padaku.

Saat kebohonganmu mulai terlihat

Hal itu semakin membuat Obsesiku meningkat

Maafkan aku

Tapi aku sangat mencintaimu

Hahhhh~~

High school Love on! - Taesoo Where stories live. Discover now