Mine

737 76 2
                                    

"Taeyongie~~ "

Suara panggilan nan lembut dan merdu menyapa gendang telingaku, seketika saja membuat seulas senyum terukir dibibir tipisku. Aku memandang sosok itu hangat, sosok yang kukenal sudah sangat lama dan bahkan hubunganku dan dirinya sudah seperti sepasang kekasih. Selalu bersama kemanapun dan dimanapun. Begitu orang-orang menganggap kami, tapi tidak dengannya. Baginya mungkin aku hanyalah temannya atau lebih tepatnya sahabatnya.

Taeyongie~

Itu sudah biasa kudengar dan sudah biasa dilantunkan oleh sosok itu, tapi bagiku panggilan itu sungguh tidak cocok denganku.  Tapi entah kenapa aku tetap mau saja dipanggil seperti itu olehnya, apa mungkin karena aku terlalu lemah atau aku memang tidak berniat menganggu kesenangannya?. Arghhh.. mungkin lebih tepatnya aku menyukai dirinya hingga tak mampu untuk memarahinya.

Itulah kelemahanku.

Aku lemah terhadap dirinya , parasnya dan senyumnya. Semuanya menghipnotisku hingga aku menjadi seperti sekarang ini. Tak bisa melawan orang yang kucinta.

"Taeyong Pagi!" sapanya saat dirinya telah berada disisiku sambil merapikan juntaian rambutnya yang berantakan, aku senang melihatnya ceria seperti ini. Aku paling tidak mau melihat senyum manisnya itu bergantikan ekspresi cemberut yang tak berguna itu. Karena bagiku ekspresi itu tidak cocok untuknya.

"Selamat Pagi, Jichu." jawabku manis seraya mengacak kembali rambutnya yang sudah selesai dirapikannya. Rambutnya sangat panjang dan lebat serta sangat harum, membuatku untuk selalu ingin menyentuh dan menghirup aroma shampo yang menguar disetiap  helaian rambutnya.

Jichu.

Panggilan manisku untuknya, dan hanya aku yang boleh memanggilnya begitu. Kenapa bisa kukatakan begitu, tentu saja karena dia milikku dan selamanya tak ada yang bisa mengambilnya dariku. Itu prinsipku, aku terobsesi olehnya dan cintanya yang tak bisa kuraih. Kalian tahu kenapa alasannya? Tentu saja karena pihak orang ketiga yang muncul diantara kami, aku benci itu.

"Taeyong~"

"Ehm"

"Kenapa kau terlihat tampan hari ini? Apa kau mengganti model rambutmu?." tanyanya seraya menjinjitkan kakinya melihat kearah rambutku yang sudah mulai kuganti warnanya. Aku menggantinya menjadi warna blonde sepenuhnya karena warna hitam atau coklat sangat membosankan bagiku.

"Aku hanya mengganti warnanya saja, kau suka?" tanyaku seraya menyisir rambutku dengan jemariku. Dia mengangguk lalu tersenyum manis, baguslah setidaknya dia suka dengan warna terbaruku.

"Taeyong."

"Ehm"

"Mino Sunbae...." ucapnya menggantung dan aku paling tidak suka saat mendengar nama itu terlontar dari bibirnya. Nama orang yang masuk diantara aku dan Jisoo, Song Minho! Dia ingin mencuri hati Jisoo yang seharusnya menjadi milikku.

Aku tidak suka! Aku membencinya! Kenapa dia membawa masuk nama pria itu saat kami hanya sedang berdua. Aku tidak mau sungguh tidak mau!

"Kenapa dengannya?" tanyaku dengan nada yang sedikit tertahan, sungguh kuakui aku cemburu. Aku tak mau Jisoo dekat dengan pria lain selain aku, Lee Taeyong.

"Apa dia mengatakan suka padamu?." tebakku dan Jisoo langsung saja menggangkat kepalanya yang tertunduk seraya menggeleng kuat. Apakah itu pertanda tidak? Ataukah dia sedang berbohong saat ini.

"Tidak Taeyong." elaknya dan berusaha menatap mataku yang sekarang ini sedang menyelidiki arti dari ekspresi wajah dan tatapan matanya.

"Lalu ada apa dengannya?."

"Tidak jadi, sebaiknya kita buru-buru ke kelas, ayo cepat." ucapnya mengakhiri perbincangan pagi kami yang penuh dengan rasa penasaran. Dia menarik tanganku dan menyeretku untuk cepat masuk kedalam kelas kami. Baiklah Jisoo kau telah membuatku ingin lebih menyelidiki apa yang kau sembunyikan dariku.

High school Love on! - Taesoo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang